BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan usaha makin kompetitif menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma pemasaran. Semua pemasaran didifinisikan sebagai semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar menjadi barang atau jasa dari produsen kekonsumen secara efisien, kemudian berkembang menjadi suatu konsep bisnis strategi yang bisa memberikan kepuasan yang berkelanjutan.
Perubahan paradigma pemasaran ini lebih banyak didorong oleh perubahan situasi dan kondisi masyarakat secara global. Perubahan tersebut meliputi pangsa pasar yang kian terpilih, loyalitas pelanggan yang kian berkembang, berkembangnya masyarakat informasi, perkembangan saluran distribusi berkembangnya cara baru dalam berbelanja dan membayar, perubahan pola konsumsi keluarga menyebabkan konsumen memiliki bergantung power yang kian meningkat seiring dengan perkembangan jaman ( Collins,2001: 36).
Keseluruhan perubahan kondisi diatas mengakibatkan konsumen kian selektif dan bersikap kritis terhadap semua produk dan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan. Diferensiasi pada tingkat produk makin sulit untuk dilakukan. Persaingan ditingkat produk begitu ketat mempersempit ruang gerak inovasi produk untuk melakukan diferensiasi. Usaha menciptakan dan mempertahankan konsumen yang loyal untuk salah satu jalan untuk menjaga loyalitas pelanggan dapat dilakukan dengan menciptakan hubungan emosional antara konsumen dengan produk.
Banyak orang pesimis dan mengganggap aneh "Air putih kok dijual?" ketika pada awal tahun 1973 Pak Tirto Utomo meluncurkan produk air mineral pertama di Indonesia. Saat itu mereka berpikir bahwa di Indonesia ini air begitu melimpah sehingga dimanapun kita berada dapat minum air putih sepuasnya tanpa harus keluar uang dengan penuh keyakinan Pak Tirto telah menciptakan kategori produk baru air mineral. Sekarang orang rela mengeluarkan uang demi mendapatkan air putih yang harganya relatif mahal, keberhasilan Pak Tirto saat itu mematahkan paradigma mereka. Namun kenyataan ini tidak berlangsung lama sebab banyak produsen air minum lain yang dengan cepat menangkap peluang pasar dengan menciptakan dan menawarkan jenis produk yang serupa satu persatu merek air mineral bermunculan untuk menjadi pesaing dipasar ini, seperti air mineral Aqua, Total, Avita, Club dan sebagainya. Melihat kondisi persaingan yang semakin ketat, yang juga nampak pada industri air mineral, sehingga untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan usaha suatu perusahaan maka perusahaan harus melaksanakan kegiatan fungsionalnya secara teratur dan baik.
Kegiatan-kegiatan fungsional perusahaan antara lain: pemasaran, produksi, pembelanjaan, personalia, pengembangan dan penelitian, sistem informasi manajemen dan sebagainya. Dari semua kegiatan ini harus dikoordinasi dan direncanakan dengan baik supaya dapat mengarah pada sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Semua kegiatan ini adalah penting karena merupakan suatu sistem dimana suatu kegiatan saling berhubungan dengan kegiatan yang lainnya. Walaupun semua kegiatan-kegiatan ini adalah penting, tetapi menurut wilian stanton (1996: 12) dalam iklim ekonomi seperti apapun, pertimbangan-pertimbangan tetap merupakan faktor yang sangat menentukan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan disuatu peruisahaan.
Untuk perusahaan yang berorientasi pada pasar, maka umumnya akan menghadapi masalah dalam bidang pemasaran. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, memungkinkan perusahaan menghasilkan produk dan jasa dalam jumlah banyak. Kemampuan menghasilkan produk dan jasa tersebut tidak ada artinya apabila tidak diimbangi dengan kemampuan untuk memasarkan produk dan jasa tersebut kepada konsumen. Dengan demikian kegiatan pemasaran harus direncanakan dulu sebelum melaksanakan kegaitan yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan konsumen. Untuk mengetahui apa keinginan, kebutuhan, dan harapan konsumen tersebut, pemasar harus menganalisis perilaku pembelian konsumen karena reaksi pembeli terhadap strategi pemasaran perusahaan memiliki dampak yang besar terhadap keberhasilan perusahaan.
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian barang dan jasa. Mempelajari dan menganalisis perilaku konsumen dalam keputusan pembelian adalah hal yang penting, sebab dengan pengetahuan dasar yang baik mengenai perilaku konsumen akan dapat memberi masukan yang berarti bagi perencanaan strategi perusahaan.
Perilaku konsumen mencerminkan mengapa seorang konsumen memilih dan membeli produk tersebut, sehingga disini dapat diketahui hasil diagnosis tentang siapa dan apa tujuan sebenarnya konsumen tersebut mengkonsumsi produk tersebut. Hasil pengkajian ini dapat berguna untuk mengevaluasi apakah perlu mengubah atau tidak strategi pemasaran perusahaan yang ada.
Dalam analisis perilaku konsumen perlu dikaji dasar pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian. Pada dasarnya, barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen adalah untuk memenuhi kebutuhan. konsumen akan memilih barang-barang yang dapat memenuhi harapannya, barang-barang yang diperkirakan tidak memenuhi harapannya, tentu saja tidak akan dibeli. Sebab titik berat pandangan konsumen adalah barang yang sesuai dengan keinginannya.
Perilaku konsumen dalam pembelian akan mencerminkan tanggapan terhadap rangsangan pemasaran yang terlihat dari tanggapan akan berbagai bentuk atau kemasan produk, harga, promosi, dan sebagainya atau hal ini sangat membantu manajer pemasaran terhadap penetapan harga, merancang distribusi, melaksanakan diversifikasi dan mengembangkan produk serta promosi yang tepat. Farisa Maesta Putra (2004).
Konsumen sebagai sasaran pemasaran produk perusahaan, seleksi menentukan sendiri apa-apa yang ingin dibeli, sehingga antara konsumen satu dengan yang lain, belum tentu akan memilih produk yang sama. Dalam pemilihan air minum dengan sekian banyak alternatif air minum yang sesuai dengan kebutuhannya, maka konsumen membutuhkan berbagai masukan atau informasi yang akan menjadi landasan untuk mengambil keputusan membelii suatu produk air minum.
Seorang konsumen biasanya dalam melakukan pemilihan pembelian terhadap suatu produk, melihat dulu atribut dari produk yang ditawarkan. Atribut produk disini maksudnya adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsunen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk ini bisa berupa warna, kemasan, mutu, dan sebagainya. Seorang konsumen mungkin mengganggap rasa diair minum tertentu lebih enak dikonsumsi, namun seorang konsumen yang lain mengganggap bahwa air minum tersebut rasanya kurang bisa memberikan kepuasan pada mereka.
Karena pentingnya atribut produk bagi konsumen, maka perusahaan perlu memperhatikan masalah bauran pemasaran dalam hal produksi. Dan dalam hal produksi masalah atribut produk yang akan melekat pada barang merupakan masalah yang harus dibuat strateginya.
Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan berbagai macam produk atau jasa, untuk konsumen memiliki banyak pilihan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan seleranya. Agar produk yang dihasilkan oleh produsen dikonsumsi oleh konsumen, maka produsen harus memberikan nilai yang tinggi kepada konsumen dengan memberikan produk atau jasa yang berkualitas dengan harga bersaing.
Kadang alasan konsumen membeli sebuah produk kurang diperhatikan oleh produsen padahal alasan tersebut merupakan titik awal dari pemasaran. Alasan-alasan konsumen memilih produk adalah mungkin karena konsumen tertarik pada merek warna, desain, rasa dan atibut yang lain. Dengan demikian, atribut produk diangganp merupakan unsur penting dalam proses pemasaran.
Dengan mengetahui atribut produk yang paling penting bagi konsumen, perusahaan dapat membuat kombinasi atribut atau karakteristik produk yang sesuai dengan keinginan konsumen sasaran. Pengetahuan tersebut dapat dijadikan dasar bagi kegiatan pengembangan atau penyempurnaan produk dimasa yang akan datang.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral Bermerek (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang).
1.2 Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
- Apakah atribut produk yang meliputi atribut mutu, merek, kemasan, dan label secara simultan mempengaruhi mahasiswa dalam keputusan pembelian air mineral ?
- Apakah atribut produk yang meliputi atribut mutu, merek , kemasan , dan label secara parsial mempengaruhi mahasiswa dalam keputusan pembelian air mineral ?
- Atribut manakah yang paling dominan mempengaruhi mahasiswa dalam keputusan pembelian air mineral?
No comments:
Post a Comment