BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Perubahan cepat dan pesat sering terjadi dalam berbagai bidang, seperti politik/ketatanegaraan, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, ini merupakan ciri atau karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad informasi. Seiring dengan perubahan yang pesat ini, lembaga pendidikan memiliki peran sentral dalam membantu mempersiapkan peserta didik, baik secara individual maupun kolektif, agar mampu hidup secara produktif di tengah masyarakat dengan berbagai permasalahan atau problema yang dihadapinya.
Agar dapat mengantisipasi perubahan yang pesat itu, maka pendidikan yang hanya menekankan pada penanaman konsep (produk) menjadi tidak sesuai lagi. Selain penanaman konsep, pendidikan dewasa ini harus mampu mengembangkan kecakapan-kecakapan yang berguna untuk menghadapi permasalahan dalam kehidupan. Kecakapan ini sering disebut dengan istilah life skill. Sedangkan kecakapan matematika merupakan bagian tak terpisahkan dari kecakapan hidup tersebut dan diperlukan untuk dapat memahami dunia di sekitarnya, serta untuk berhasil dalam kariernya.
Tim Peneliti FMIPA ITB (2002) telah melakukan Kajian Kurikulum dan Model Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika. Model pembelajaran yang dikembangkan telah diujicobakan pada 660 SD yang tersebar dalam 10 propinsi, diantaranya adalah propinsi Jawa Tengah dengan lokasi ujicoba di 66 SD di kota Semarang. Tim peneliti telah menyusun Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) beserta model pembelajaran matematika sekolah dasar sebagai jabaran dari implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). GBPP beserta model pembelajaran yang diwujudkan sebagai rencana pembelajaran alternatif merupakan contoh yang dapat dikembangkan oleh guru. Dikatakan bahwa hasil ujicoba belum optimal, guru masih belum mampu menangkap pesan-pesan yang termuat dalam GBPP dan pembelajaran yang diujicobakan, guru masih belum mempunyai persepsi yang tepat tentang kecakapan matematika. Disamping itu, temuan dalam observasi ujicoba di Jawa Tengah oleh observer lokal adalah terdapat beberapa guru yang tidak memanfaatkan alat peraga yang diperlukan, terdapat guru yang menggunakan alat peraga pembelajaran, namun tidak tepat. Masih terdapat guru yang kurang memberdayakan siswa (siswa cenderung pasif). Masih banyak guru yang menggunakan masalah saat mengenalkan suatu konsep (sesuai dengan prinsip- prinsip pembelajaran yang dianjurkan dalam ujicoba). Kenyataan di lapangan, model pembelajaran yang biasa diterapkan selama ini cenderung hanya membahas masalah nyata (melalui soal cerita) justru pada bagian akhir pokok bahasan sebagai penerapan konsep. Salah satu rekomendasi dari penelitian tentang kajian kurikulum tersebut, bahwa perlu dilakukan intervensi kepada guru untuk memperjelas pemahaman tentang perubahan paradigma dalam pendidikan secara umum dan pendidikan matematika. Dalam intervensi ini perlu ditekankan tentang pemahaman terhadap kompetensi, kecakapan hidup (dalam matematika terkait dengan kecakapan matematika serta prinsip-prinsip dalam pembelajarannya), pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta peran guru.
Model pembelajaran berbasis masalah dengan contoh perangkat pembelajarannya sebagai produk dari penelitian ini diharapkan akan membantu/memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika, yang disamping mampu meningkatkan prestasi siswa (mencapai ketuntasan belajar), juga mampu mengembangkan kecakapan-kecakapan matematika, seperti yang diharapkan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kecakapan tersebut seperti siswa terbiasa bekerja dengan orang lain, mendengarkan dengan aktif, berani bertanya, menjawab pertanyaan atau menyampaikan pendapat, dan kreatif dalam memecahkan masalah. Dan yang tak kalah penting adalah mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan (Joyful learning), dan memotivasi siswa. Dengan pembelajaran berbasis masalah diharapkan akan membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, serta membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri.
B. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah model pembelajaran berbasis masalah yang mampu mengembangkan kecakapan matematika siswa SD Kelas V?
No comments:
Post a Comment