BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem tenaga listrik sangat memegang peranan penting dalam semua aspek, sehingga faktor keamanan pada pusat pembangkit listrik maupun pada jaringan tegangan menengah sangat diperlukan. Dalam jaringan distribusi terdapat banyak sekali gangguan yang mengakibatkan penurunan kapasitas daya listrik yang disalurkan ke beban. Hal tersebut dapat mengganggu mekanisme kerja penggunaan energi listrik. Maka dari itu untuk memperoleh kontinuitas pelayanan tersebut penerapan dan penggunaan peralatan proteksi dalam mengatasai gangguan mempunyai peranan yang sangat penting.
Peralatan pengaman dalam sistem tenaga listrik, digunakan sebagai pengaman pada daerah - daerah tertentu. Daerah pengaman tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga dibeberapa bagian dalam saluran terjadi tumpang tindih sehingga tidak ada daerah didalam sistem tenaga listrik yang tidak terlindungi. Alat proteksi yang digunakan adalah sebuah rele dan perlengkapannya yang bekerja memberi perintah kepada pemutus tenaga untuk membuka atau memisahkan bagian bila terjadi gangguan. Untuk memudahkan pengamanan terhadap gangguan, digunakan rele yang berfungsi membuka dan menutup secara otomatis yang disebut ”reclosing (recloser)” dimana sistem kendalinya ada pada kotak kontrol elektronik.
Recloser merupakan suatu peralatan pengaman yang dapat mendeteksi arus lebih karena hubung singkat antara fasa dengan fasa atau fasa dengan tanah, dimana recloser ini memutus arus dan menutup kembali secara otomatis dengan selang waktu yang dapat diatur misal dengan setting interval reclose 1 sampai 5 detik dan setting interval reclose 2 sampai 10 detik dan pada trip ketiga recloser akan membuka tetap dengan sendirinya karena gangguan itu bersifat permanen. Peralatan ini digunakan sebagai pelindung saluran distrbusi dan mempunyai peranan penting dalam perlindungan sistem daya karena saluran distribusi merupakan elemen vital suatu jala-jala, yang menghubungkan gardu induk (GI) ke pusat - pusat beban.
Pembatasan gangguan pelayanan dapat diukur untuk daerah sesempit mungkin dengan cara memasang saklar-saklar bersekering yang dipasang pada tempat-tempat strategis dan diberi pengaman lebur. Ini akan menjamin bahwa sekering ditempat yang terdekat dengan letak gangguan akan bekerja terlebih dahulu pada saat ganguan itu terjadi. Pada jaringan distribusi diperoleh data bahwa 70% sampai 80% gangguan bersifat permanen yaitu gangguan yang dapat dihilangkan atau diperbaiki setelah bagian yang terganggu itu diisolir dengan bekerjanya pemutus daya (TS. Hautaruk,1991:4).
Permasalahan yang sering muncul pada saluran distribusi atau jaringan tegangan menengah 20kV adalah bagaimana mengatasi suatu gangguan yang menghambat kelancaran sistem penyaluran beban. Ada banyak jenis recloser yang digunakan dalam mengatasi gangguan salah satunya memasang sebuah rele otomatis yang dapat mempersempit daerah gangguan. Jenis recloser menurut media peredaman busur apinya adalah (PLN, Pusdiklat.1997):
1.Vaccum (hampa udara)
- Nova
2. Gas SF6
-Brush
-Nullec
3. Oil (minyak)
-MVE
-VWVE
Recloser tipe MVE dan recloser tipe VWVE keduanya mempunyai prinsip kerja yang sama hanya dibedakan pada media pemutusnya saja. Recloser tipe MVE menggunakan motor listrik 220 V dengan daya sebesar 0,75 HP, sedangkan recloser tipe VWVE menggunakan closing selenoid 20 Kv. Recloser tipe VWVE lebih banyak dipakai dari pada recloser tipe MVE, sebab dilihat dari segi ekonomisnya lebih mudah perawatan dan lebih sederhana.
Bertolak dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk malakukan analisis kerja recloser tipe VWVE (Vaccum Withstand Voltage Electronical) merek Cooper.
B. Permasalah
Untuk menghindari presepsi yang salah dan meluasnya pembahasan, maka pembatasan masalah penelitian ini adalah pada analisis kerja dari sebuah recloser tipe VWVE (Vaccum Withstand Voltage Elektronical) merek cooper dengan arus pengaturan pemutusan sebesar 200%,300%,400%,500% dari arus setting kumparan trip yang sebesar 100A atau bisa disebut dengan I nominal, karena recloser yang digunakan di wilayah kerja PT.PLN (Persero) cabang Surakarta menggunakan arus pengaturan setting kumparan trip yang besarnya 100A.
Rumusan masalah skripsi ini adalah :
- Bagaimana recloser tipe VWVE bekerja mulai dari mendapatkan arus gangguan trip sampai dengan recloser kembali beroperasi seperti sebelum terjadinya gangguan.
- Seberapa cepat sebuah recloser tipe VWVE merek cooper akan trip jika terjadi arus gangguan sebesar 200%,300%,400%,500% dari I nominal yang mungkin terjadi pada jaringan tegangan menengah 20 kV.
- Mengapa terjadi perbedaan waktu pemutusan antara waktu pengaturan dengan waktu nyata dan waktu pemutusan antara fasa trip dan ground trip.
No comments:
Post a Comment