BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaan di dalam melakukan aktifitas bisnis, tidak bisa lepas dari pengaruh lingkungannya. Globalisasi, merupakan salah satu variabel lingkungan yang mempengaruhi penetapan strategi sebuah perusahaan kedepan. Pada saat ini telah terjadi perubahan yang besar pada tatanan perekonomian dunia, dengan munculnya negara-negara industri baru dengan berbagai keunggulan komparatif yang dimilikinya. Salah satu negara industri yang saat ini berkembang dengan pesat adalah Cina. Negara ini mengalami perkembangan industri yang sangat pesat pada berbagai produk. Dengan ditunjang keikutsertaan Negara Cina dalam Kerjasama Perdagangan Internasional (WTO), hal ini membawa dampak pada semakin mudahnya produk Cina yang memiliki keunggulan pada harga untuk memasuki pasaran Negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Pengaruh globalisasi yang semakin pesat mempunyai dampak terhadap perkembangan dunia bisnis yang ada di dunia, dan Indonesia termasuk salah satu negara yang mengalami hal tersebut. Perkembangan ini ditandai dengan banyak bermunculan bisnis baru baik yang berbentuk jasa maupun manufaktur. Semakin bermunculannya bidang bisnis baru, maka persaingan bisnis semakin ketat sehingga mendorong perusahaan lama berusaha mati-matian mempertahankan posisi bersaingnya sedangkan perusahaan baru harus dapat menampilkan keunggulan dan kapabilitas yang lebih baik untuk dapat berkompetisi dalam industri.
Propinsi Jawa Timur mempunyai beberapa Kota Besar, dan dua perigkat teratas kota terbesar di Propinsi Jawa Timur kota yaitu Surabaya dan Malang, yang mana kedua Kota besar tersebut mulai menunjukkan pertambahan penduduk dari tahun ketahun yang diiringi dengan pertambahan jumlah konsumsi. Khusus untuk Kota Malang sendiri, berdasarkan data dari badan Pusat Statistik kota Malang, rata-rata laju pertumbuhan penduduk pada periode 1990-2000 tiap tahunnya adalah sebesar 0,86 %. Sementara itu, jumlah penduduk tahun 2002 hasil proyeksi sensus penduduk 2000 (SP.2000) mencapai sekitar 772.642 jiwa, yang tersebar di lima kecamatan yang ada di Kota Malang.
Perkembangan dunia bisnis juga mengikuti pertumbuhan penduduk, karena dengan adanya peningkatan pertumbuhan penduduk berarti juga akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan dan keinginan hidup manusia. Kebutuhan merupakan sesuatu yang mutlak bagi kehidupan manusia karena kebutuhan manusia merupakan kebutuhan dasar yang tidak diciptakan masyarakat tetapi sudah terukir dalam hayati serta kondisi manusia, kebutuhan manusia terdiri dari makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian. Sementara itu, keinginan merupakan hasrat pemuas tertentu dari kebutuhan, keinginan dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan bagi manusia dapat terjadi didalam sebuah pasar.
Pasar merupakan tempat dimana manusia dapat menemukan barang - barang yang dapat menunjang kebutuhan hidupnya yang mana penjual dan pembeli dapat bertatap muka secara langsung dan dapat melihat serta meraba barang yang akan ditransaksikan. Pasar awalnya yang yang dikenal oleh masyarakat adalah pasar tradisional. Seiring dengan perkembangan jaman, pasar-pasar mulai mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Yang mana pasar tradisional sekarang sudah tersaingi oleh Supermarket, Plaza, Swalayan, Department Store, dan pasar-pasar lainnya yang memungkinkan manusia dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya. Alasan tersebut yang mengharuskan pasar-pasar tradisional untuk melakukan pembenahan disegala sektor apalagi ditambah dengan inovasi pasar sekarang yang dapat dilakukan tanpa harus bertemu secara langsung dengan penjual maupun pembelinya, karena transaksi dapat dilakukan dengan bantuan teknologi dan berlangsung di dunia maya (Internet).
Plaza Araya merupakan salah satu tempat pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat Kota Malang, terutama bagi masyarakat yang tinggal di Kota Araya. Plaza Araya didalam menjalankan usahanya, dihadapkan kepada dua konsumen yaitu para penyewa stan (Teenant) dan pengunjung Plaza. Untuk itu, Plaza Araya dituntut untuk memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada para pengunjung dan pemilik usaha sehingga para pengunjung merasa aman dan nyaman berada di Plaza Araya, sedangkan para penyewa diharapakan untuk dapat merasa untung berada di Plaza Araya dan dapat terus mempertahankan kontrak sewanya, sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara Plaza Araya dengan para penyewa.
Persaingan dibidang bisnis perdagangan seperti Plaza memang sangat ketat sekali mengingat produk-produk yang ada (ditawarkan) adalah produk kebutuhan sehari-hari yang banyak diminati oleh masyarakat, kesamaan fungsi dari plaza ini yang menjadikan tingkat persaingan semakin tinggi, persaingan juga tidak berasal dari sesama Plaza tetapi juga dari pasar-pasar tradisional karena sekarang ini pasar tradisional sudah melakukan renovasi dan pembenahan serta ditata sedemikian rupa sehingga terkesan tidak kumuh lagi dan sehat.
Masyarakat sekarang ini bukan hanya sekedar mencari tempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja tetapi juga menemukan tempat yang dapat memberikan kenyamanan dan keamanan dalam berbelanja serta sebagai sarana untuk refresing dari kejenuhan aktifitas yang dijalaninya.
Banyak bermunculannya para Kompetitor bagi Plaza Araya sehingga Manajemen Plaza Araya pastinya dituntut untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi para penyewanya, tetapi terkadang dalam operasionalnya sering sekali terdapat kendala-kendala baik yang bersifat teknis maupun non-teknis sehingga menimbulkan komplain dari para penyewa Plaza. Komplain biasanya terjadi karena sepinya pengunjung Plaza ataupun karena aturan-aturan yang diterapkan, komplain juga bisa berasal dari para pengunjung Plaza yang merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak manajemen Plaza.
Evaluasi kinerja perusahaan sangat penting sekali untuk menghadapi dan memenangkan persaingan di bidang perdagangan seperti fokus usaha dari Plaza Araya. Untuk mengetahui kinerja Plaza Araya baik secara internal maupun eksternal perlu dilakukan teknik-teknik analisa lingkungan untuk mengetahui apa yang ada di Plaza Araya dan kemungkinan apa yang perlu ditingkatkan untuk melayani penyewa dan pengunjung, yaitu dengan melakukan berbagai teknik dan analisis yang ada seperti melihat sisi Keuangan, Konsumen, Operasional, dan Sumber Daya Manusia di internal perusahaan.
Untuk mengimplementasikan strategi secara sistematis pada Plaza Araya diperlukan suatu alat yang tepat. Salah satu alat tersebut adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard merupakan salah satu solusi yang baik untuk mengukur kinerja, karena Balanced Scorecard mempunyai keistimewaan dalam hal analisis pengukurannya yang komprehensif, yaitu mempertimbangan kinerja pada perspektif keuangan dan perspektif non keuangan yang mencakup; perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Pada konsepnya, "Balanced Scorecard dikembangkan sebagai sistem pengukuran kinerja yang memungkinkan para eksekutif memandang perusahaan dari berbagai perspektif secara stimultan" (Sony dkk, 2002:3). Balanced Scorecard sebagai Sistem Manajemen Strategis yang menterjemahkan visi, misi dan strategi ke dalam seperangkat tolak ukur yang menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan sistem manajemen strategis. Jika hal ini dihubungkan dengan model manajemen strategi maka dapat dikatakan bahwa konsep Balanced Scorecard sebagai sistem manajemen strategis yang berada pada area evaluasi.
Pendekatan Balanced Scorecard dengan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan dan pembelajaran nantinya dapat diketahui dengan melihat tujuan, ukuran, sasaran, dan inisiatif dari perusahaan. Kemudian dapat diketahui kinerja Plaza Araya dengan menghubungkan keempat perspektif tersebut dalam implementasinya dengan visi dan misi yang dikembangkan oleh organisasi korporasinya. Pendekatan ini dipergunakan untuk menganalisis kegiatan manajemen Plaza Araya yang bersifat pendekatan strategis, karena apa yang didapatkan akan dijadikan pedoman untuk memperbaiki kinerja Plaza Araya kedepannya.
1.2. Rumusan Masalah
Plaza Araya merupakan perusahaan jasa yang bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat. Dalam kegiatannya, Plaza Araya banyak dihadapkan dengan berbagai permasalahan, seperti pesaingan antar sesama plaza, keterbatasan dana, keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana, dan berbagai permasalahan lainnya, sehingga operasional Plaza Araya kurang optimal. Untuk itu diperlukan pengukuran kinerja strategi perusahaan agar dapat mengevaluasi kinerja plaza araya selama ini sehingga dapat ditetapkan strategi yang tepat kedepannya. Secara spesifik permasalahan yang diteliti didalam plaza Araya adalah mengenai "Bagaimana kinerja strategi Plaza Araya dilihat dari pengukuran perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dalam menetapkan strategi perusahaan ? "
No comments:
Post a Comment