BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Tugas utama seorang guru adalah mengelola proses belajar mengajar, sehingga terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Interaksi tersebut sudah barang tentu akan mengoptimalkan pencapaian tujuan yang dirumuskan. Salah satu contoh proses pembelajaran yang memerlukan keterlibatan siswa secara komprehensif adalah matadiklat siklus akuntansi. Dalam proses pembelajaran matadiklat siklus akuntansi diperlukan adanya kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, sehingga keterlibatan siswa dapat optimal dan pada akhirnya berdampak pada perolehan hasil belajar. Selain itu, matadiklat siklus akuntansi juga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari karena pada kenyataannya siswa tidak dapat lepas dengan dunia akuntansi, yaitu yang selalu dekat dengan aktivitas menghitung.
Dalam dunia pendidikan, akuntansi berperan sebagai bahasa simbolis yang memungkinkan terwujudnya komunikasi yang cermat dan tepat. Kegunaan akuntansi bukan hanya memberi kemampuan dalam perhitungan- perhitungan kuantitatif, tetapi juga dalam penataan cara berfikir, terutama dalam hal pembentukan kemampuan menganalisis dan melakukan evaluasi serta kemampuan dalam memecahkan masalah.
Sesuai dengan kurikulum SMK Edisi 2004 yang telah mencoba menerapkan pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, maka matadiklat siklus akuntansi yang merupakan rumpun dari kelompok produktif program keahlian Akuntansi mempunyai tujuan untuk menyiapkan siswa/ tamatan seperti : 1) memasuki lapangan kerja dan dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khususnya Akuntansi, 2) mampu memilih karir, berkompetisi dan mengembangkan diri dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khususnya Akuntansi, 3) menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khususnya Akuntansi dan 4) menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.
Dengan kenyataan itulah matadiklat siklus akuntansi mempunyai potensi yang sangat besar dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan secara cermat dan tepat, serta dalam mempersiapkan warga masyarakat yang mampu mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dengan cara berfikir dan bersikap yang tepat pula.
Untuk mencapai tujuan pendidikan banyak variabel yang mempengaruhi pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Variabel- variabel tersebut adalah kurikulum, guru, dan proses belajar mengajar itu sendiri. Kurikulum disusun untuk perencanaan kegiatan belajar, dan perencanaan tersebut hendaknya memperhatikan perkembangan siswa, kesesuaian lingkungan dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi, sehingga diharapkan dapat mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi dan menjalani perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perubahan-perubahan tersebut sesuai dengan penjelasan Undang- Undang No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menuntut agar dilakukannya pembaharuan berupa diversifikasi kurikulum yang memberi kesempatan kepada daerah untuk mengembangkannya dalam rangka melayani keberagaman peserta didik, diversifikasi jenis pendidikan secara profesional yang sesuai dengan kepentingan daerah tentang adanya perubahan kurikulum. Maka dari itu perlu diadakannya suatu pembaharuan kurikulum. Pembaharuan kurikulum yang dimaksud yaitu suatu analisis mengenai penerapan kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan dalam melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan standar performansi tertentu.
Dengan tetap mengacu pada landasan filosofis, ekonomis, dan yuridis, maka disusun GBPP dan pedoman pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 yang dalam pengembangannya menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan kurikulum berbasis kompetensi dan pendekatan berbasis luas dan mendasar (Dirjen Dikdasmen dan Dikmenjur, 2004). Berdasarkan landasan-landasan tersebut di atas, maka Departemen Pendidikan Nasional melakukan penyusunan standar nasional untuk seluruh matadiklat di SMK yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok dan indikator pencapaian.
Di samping berpedoman pada UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan landasan filosofis, ekonomis, dan yuridis, suatu kurikulum berbasis kompetensi dipilih sebagai bentuk konkret dari pembaharuan kurikulum karena kurikulum ini mempunyai beberapa karakteristik seperti : a) menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, b) berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman, c) penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, d) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif dan e) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi (Download, http: : //www. Puskur. or.id).
Dalam penelitian ini penulis mengangkat permasalahan pendidikan pada matadiklat siklus akuntansi, karena disisi lain banyak anggapan bahwa matadiklat siklus akuntansi merupakan pelajaran yang sulit seperti halnya matematika. Sebagai contoh nyata yaitu: 1) terkadang siswa tidak mengikuti matadiklat siklus akuntansi karena belum mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru, 2) siswa malas mengikuti matadiklat siklus akuntansi karena kegiatan menghitung cenderung lebih banyak dari pada teori yang diberikan. Untuk menghilangkan atau mengurangi kejadian-kejadian tersebut, maka guru perlu memberikan informasi yang jelas dan sedapat mungkin berorientasi kepada pengguna akuntansi di kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, guru sebaiknya membuat persiapan yang terencana agar murid mendapatkan pengalaman belajar yang beragam dan fungsional.
Persiapan yang terencana tersebut diantaranya dengan diberlakukannya kurikulum berbasis kompetensi sebagai penerapan kurikulum yang baru dan lebih memfokuskan pada kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dikembangkan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual. Dengan demikian, maka suatu kurikulum berbasis kompetensi perlu dikembangkan dan diterapkan pada tiap-tiap sekolah guna menumbuhkan tanggungjawab dan partisipasi peserta didik untuk belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, serta memberanikan diri untuk berperanserta dalam berbagai kegiatan, baik di sekolah, masyarakat, bangsa ataupun negara.
B. Fokus Penelitian
Menurut Moleong (2002:65) fokus pada dasarnya adalah masalah yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah ataupun lainnya. Dalam penelitian ini yang dijadikan fokus penelitian adalah 1) implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen, 2) peran serta kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru matadiklat, siswa-siswi, dan 3) proses belajar mengajar yang baik di kelas dengan menggunakan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan KBK khususnya pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan KBK pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen.
Peneliti sengaja memilih SMK Yapek Gombong Kebumen sebagai fokus penelitian. Hal ini dikarenakan SMK tersebut merupakan sekolah kejuruan swasta yang sudah menerapkan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, dan pelaksanaannya hampir setara dengan sekolah kejuruan yang berstatus negeri.
No comments:
Post a Comment