BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia adalah suatu hal yang terpenting dalam organisasi. Bagaimanapun suatu proses berlangsung, tidak akan terlepas dari campur tangan manusia. Dengan kata lain, berhasil tidaknya suatu organisasi sangat tergantung pada faktor manusianya. Dalam hal ini faktor manusia adalah semua orang yang terlibat dalam seluruh kegiatan organisasi, baik yang berkedudukan sebagai pemimpin maupun bawahannya. Kedua unsur tersebut harus mampu bekerjasama secara aktif, baik dalam bentuk komunikasi maupun kerjasama yang lain.
Seiring dengan perkembangan jaman ke arah yang lebih maju, organisasi-organisasi menjadi semakin sadar akan pentingnya komunikasi sebagai bagian yang tidak bisa terlepas dari organisasi, dan mulai menjadi perhatian bagi manajemen. Karena menurut T. Hani Handoko (1995:269), bagaimanapun juga komunikasi tetap merupakan peralatan (tool) manajemen yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan dan akan mempengaruhi hasil yang dicapai oleh organisasi.
Hubungan posisional yang paling umum dan mungkin paling penting untuk kerja organisasi secara efektif dan efisien adalah hubungan antara atasan dan bawahan. Keteraturan dalam komunikasi antara atasan dan bawahan memiliki implikasi bagi seluruh organisasi. Wayne dan Faules (2001:31) menegaskan apabila hubungan antara atasan dan bawahan dapat diperkokoh, maka sumber daya manusia di seluruh organisasi akan dapat ditingkatkan.
Komunikasi merupakan suatu proses mengirimkan dan menerima berita diantara pihak-pihak yang saling berhubungan sehingga diperoleh pemahaman tentang apa yang dimaksud satu sama lain atau dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain (T. Hani Handoko, 1995:271). Pada dasarnya, komunikasi merupakan alat yang sangat vital sebagai perantara sumber daya manusia yaitu orang-orang yang ada dalam organisasi dan bagaimana berfungsinya suatu organisasi.
Komunikasi efektif adalah penting bagi seorang atasan atau manajer, karena komunikasi memerankan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Dimana ketika manajer melaksanakan fungsi perencanaan, mereka mengumpulkan informasi: menulis surat, memo, dan laporan; dan kemudian bertemu dengan manajer lain untuk menjelaskan rencana tersebut. Ketika manajer mengorganisir, mereka mengumpulkan informasi tentang keadaan organisasi dan mengkomunikasikan struktur baru kepada orang lain. Ketika manajer memimpin, mereka berkomunikasi untuk berbagi visi mengenai organisasinya di masa depan dan memotivasi karyawan untuk membantu mencapainya. Keterampilan berkomunikasi adalah bagian yang mendasar dari setiap aktivitas manajerial. Dan juga dikarenakan sebagian besar proporsi waktu seseorang, 70 persennya adalah digunakan untuk kegiatan komunikasi. Seorang manajer atau atasan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen mereka hanya melalui interaksi dan berkomunikasi dengan pihak lain.
Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi merupakan suatu proses yang erat kaitannya dengan keberhasilan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dan pencapaian produktivitas kerja yang optimal. Produktivitas kerja karyawan merupakan salah satu faktor utama yang mendukung keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Hal ini disebabkan untuk mewujudkan produktivitas kerja karyawan atau produktivitas kerja bawahan yang tinggi diperlukan komunikasi yang lancar dan efektif.
Proses komunikasi memungkinkan para manajer atau atasan untuk melaksanakan tanggung jawab dan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada pimpinan sehingga mereka mempunyai dasar perencanaan, dan rencana-rencana tersebut harus dikomunikasikan kepada pihak lain untuk dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan jabatan, pengarahan mengharuskan manajer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan kelompok atau tujuan organisasi dapat tercapai.
Agar komunikasi dapat berjalan dengan efektif, baik seorang pengirim berita maupun penerima berita diperlukan memiliki ketrampilan menyampaikan dan menerima informasi, sikap yang positif, pengetahuan yang luas terhadap bidang pekerjaanyya, dan penggunaan saluran media komunikasi yang tepat. Dengan demikian akan tercipta pemahaman/pengertian yang sama antara pengirim dan penerima informasi serta terjalinnya sebuah kerjasama yang baik guna mencapai produktivitas kerja yang optimal. Oleh karena itu perlu dipahami lebih lanjut mengenai pengaruhnya terhadap produktivitas kerja.
Komunikasi merupakan salah satu kegiatan dalam MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) yang mencakup dua tujuan, yaitu tujuan yang berorientasi pada individu dan tujuan yang berorientasi pada perusahaan atau organisasional. Salah satu tujuan yang berorientasi pada individu adalah membuat karyawan merasa nyaman dan merasa puas dalam bekerja sehingga akan memiliki prestasi kerja yang tinggi dan tentunya akan menghasilkan produktivtitas yang tinggi juga. Sedangkan tujuan yang berorientasi pada perusahaan mengandung arti perusahaan menginginkan adanya kinerja yang memuaskan dari para bawahnnya. Hal inilah mengapa perusahaan harus menaruh perhatian terhadap komunikasi, agar produktivitas kerja tetap berada dalam taraf tidak merugikan perusahaan dan bahkan dapat menguntungkan perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk peningkatan produktivitas kerja karyawan maka pihak perusahaan perlu memperhatikan komunikasi yang ada dalam perusahaan.
Dengan melihat latar belakang dan uraian diatas, dalam penelitian ini penulis mengambil judul "Pengaruh Komunikasi Yang Efektif Antara Atasan dan Bawahan Terhadap Produktivitas Kerja (Studi Pada Kantor Pusat Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Malang)".
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:
- Apakah ada pengaruh dari variabel komunikasi organisasi yang meliputi ketrampilan, sikap, pengetahuan, dan media saluran komunikasi secara sendiri-sendiri (parsial) terhadap produktivitas kerja?
- Apakah ada pengaruh dari variabel komunikasi organisasi yang meliputi ketrampilan, sikap, pengetahuan, dan media saluran komunikasi secara bersama-sama (simultan) terhadap produktivitas kerja?
- Variabel apakah diantara variabel-variabel Ketrampilan, Sikap, Pengetahuan, dan Saluran Media Komunikasi yang berpengruh dominan terhadap kinerja pegawai?
No comments:
Post a Comment