HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TINGGI BADAN DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA CRAWL 25 METER PADA MAHASISWA PUTERA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2005

 On 23 June 2009  

BAB I


PENDAHULUAN


1.1 Alasan Pemilihan Judul


Salah satu bagian dari peningkatan kwalitas manusia adalah pembinaan dan pengembangan olahraga di mana kwalitas olahraga yang diarahkan kepada kesehatan jasmani dan rohani seluruh masyarakat, serta ditujukan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi. Lagi pula  prestasi  olahraga  dapat  membangkitkan  rasa  kebangsaan  yang  tinggi. ( GBHN Tap MPR No. II/MPR/1999 )


Salah satu jenis olahraga yang populer di masyarakat adalah renang. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat diajarkan pada anak- anak dan dewasa, bahkan bayi umur beberapa bulan sudah dapat mulai diajarkan renang ( Kasiyo Dwijowinoto, 1979 : 1 ).


Renang yang biasa dilakukan oleh para perenang, yang juga selalu muncul dalam setiap lomba terdiri dari empat gaya, yang  meliputi : 1) gaya bebas atau crawl stroke, 2) gaya dada atau  breast stroke,  3) gaya kupu-kupu atau butterfly stroke dan, 4) gaya punggung atau  back stroke. Keempat gaya tersebut masing- masing  mempunyai tingkat kesulitan sendiri-sendiri.  Gaya crawl oleh sebagian orang disebut gaya bebas. Sebetulnya istilah ini salah, sebab gaya bebas merupakan nama nomor perlombaan renang, sedangkan gaya crawl merupakan salah satu teknik renang. Pada setiap perlombaan nomor gaya bebas  hampir semua perenang memilih gaya crawl maka gaya crawl sering dinamakan gaya bebas. Banyaknya perenang memilih gaya crawl saat mengikuti perlombaan dalam nomor gaya bebas karena gaya crawl merupakan gaya renang tercepat dibandingkan dengan ketiga gaya yang lain ialah gaya dada, gaya punggung dan gaya kupu-kupu ( Maglischo,1993:15 ). Hal ini sesuai dengan pendapat Thomas ( 2000 : 13 ) yang mengatakan bahwa Gaya Rimau atau Crawl atau lebih sering disebut gaya bebas adalah satu-satunya gambaran mengenai berenang. Gaya ini merupakan gaya yang tercepat dan berdasarkan gaya ini pula kehebatan berenang seseorang akan dinilai.


Untuk bisa menguasai renang gaya bebas ini harus dikuasai dahulu teknik dasar gaya crawl atau gaya bebas. Teknik dasar tersebut adalah: posisi tubuh di air atau mengapung, gerakan kaki atau mengayun kaki,  mengayuh atau gerakan tangan, koordinasi tangan dan kaki, dan sistem pernapasan (Thomas,  2000 : 13 ). Hal ini senada dengan Tri Tunggal Setiawan ( 2004  : 9 ) yang mengatakan bahwa teknik dasar renang gaya crawl meliputi: posisi tubuh, gerakan lengan, gerakan tungkai, gerakan pengambilan nafas dan gerakan koordinasi.


Perenang berprestasi harus memperhatikan teknik dan mekanika renang yang  disebutkan  secara  benar,  selain  mental,  kematangan  juara  dan  fisik. Perenang yang berprestasi harus ditunjang oleh kesegaran fisik antara lain kekuatan atau strenght, kecepatan atau speed, daya tahan atau endurance, daya otot   atau   muscular   power,   daya   lentur   atau   flexibility,   koordinasi   atau coordination, kelincahan atau agility, keseimbangan atau balance, ketepatan atau accuracy, reaksi atau reaction. ( M. Sajoto, 1995 : 8 - 10 ). Ada tiga kelompok unsur utama dari kondisi fisik yang dibutuhkan untuk dapat melakukan unjuk kerja pada olahraga renang, yaitu: kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelentukan, koordinasi, jkeseimbangan dan reaksi (Counsilman yang dikutip Soejoko H, 1992 :13 ).


Dalam cabang olahraga renang, seseorang mengikuti perlombaan tentu akan menempuh suatu jarak oleh karena itu seorang perenang untuk mencapai jarak tersebut akan melibatkan panjang badannya. Dan panjang badan ini berhubungan dengan tinggi badan, sehingga seorang perenang yang badannya panjang  akan  mencapai  jarak  lebih  cepat  bila  dibandingkan  mereka  yang berbadan pendek sehingga untuk memperoleh perenang yang berkualitas yang mampu mencapai prestasi yang optimal perlu mengetahui seberapa besar faktor tersebut berpengaruh terhadap hasil kecepatan renang gaya crawl. Sehingga prestasi renang akan dapat tercapai dengan optimal. Dalam renang diperlukan lengan yang panjang yang keseluruhannya keseluruhan berfungsi sebagai pendayung. Untuk mendorong maju dibutuhkan gerakan mendayung dengan gerakan memutar seakan-akan melewati tabung atau tabung imajinasi (Thomas, 2000 : 16 ). Dengan demikian semakin panjang lengan keseluruhan seseorang akan semakin jauh jangkauannya. Semakin jauh jangkauannya, bila diasumsikan kekuatan dan kecepatannya sama, maka akan semakin pendek waktu yang ditempuh  untuk  jarak  tertentu.  Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa panjang atau pendeknya lengan keseluruhan berpengaruh terhadap kecepatan renangnya.


Faktor lain yang sangat diperlukan pada olahraga renang adalah faktor daya tahan. Daya tahan pada umumnya, yaitu cardiorespyratory endurance yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seluruh tubuh untuk selalu bergerak dalam tempo sedang sampai cepat, yang cukup lama ini dilakukan pada olahraga lari, bersepeda, dan berenang, setiap cabang olahraga memerlukan tingkat daya tahan tertentu yang memenuhi syarat untuk cabang tersebut menurut Wilmore dan  Costill  seperti  yang  dikutip  oleh  M.Sajoto  (  1995:122  )  mengatakan sekarang telah berkembang pendapat bahwa cardiorespyratory endurance tinggi dapat  meningkatkan  kemampuan  prestasi  dan  mengurangi  cidera.  Keadaan sistem cardiovascular yang baik akan menyuplai kebutuhan biologis tubuh pada waktu istirahat maupun saat kerja keras akan di perlancar. Kelancaran tersebut dimungkinkan apabila alat-alat peredaran darah yang mengalirkan darah, sebagai media penghantar untuk memberikan zat-zat makanan dan oksigen yang sangat diperlukan jaringan tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan sempurna dan efisien apabila memperoleh latihan-latihan dengan dosis yang benar dan tepat.


PPOP adalah Pembinaan dan Pembibitan Olahraga Prestasi Jawa Tengah yang dibentuk melalui surat keputusan Ketua KONI Jawa Tengah. PPOP ini meliputi berbagai macam cabang olahraga. PPOP ini pertama kali dibentuk pada tahun 1997 dan diperbaharui pada setiap tahun anggaran.


Sebagai contoh melalui SK Ketua    KONI    Jawa    Tengah    No. 011F/S.K/9904 KONI Jawa Tengah mengesahkan dibentuknya PPOP Tahun anggaran  1999-2000  yang  meliputi  cabang-cabang  olahraga  :  Renang,  Tae Kwon Do, Angkat Besi/Angkat Berat/Binaraga yang masing-masing terdiri atas lima belas atlet dan dua pelatih. SK tersebut antara lain juga memutuskan Anggaran  untuk  kegiatan  tersebut  dibebankan  pada  APBD  Tingkat  I  Jawa Tengah. Sebagai pengelola pada waktu itu diketuai oleh Drs. Tohar dan Staf Ade Rasman.


Dalam penelitian ini sebagai populasi dan sampelnya adalah atlet PPOP Renang Jawa Tengah, hal ini terkait dengan prestasi, artinya apabila penelitian ini dilakukan di sekolah umum maka secara teknik ketrampilan yang dimiliki belum tentu dikuasai dengan baik hal ini mempunyai pengaruh terhadap hasil penelitian yaitu prestasi. Berbeda halnya jika sampelnya benar-benar atlet, minimal secara teknik ketrampilan tersebut telah dikuasai. Dan PPOP Renang Jawa Tengah inilah atlet-atlet tersebut dibina, oleh karena itu PPOP dipilih sebagai tempat,  populasi dan sampel dalam penelitian ini.


Bertolak dari uraian diatas maka penulis tertarik ingin mengadakan penelitian dengan judul : “ Hubungan antara Tinggi badan, Panjang Lengan dan VO 2 Max Dengan Kecepatan Renang Gaya Crawl 50 Meter pada Atlet PPOP Renang Jawa Tengah Tahun 2007.


Berdasarkan uraian diatas bahwa alasan pemilihan judul dalam penelitian ini disimpulkan sebagai berikut:


1.1.1    Sepengetahuan penulis belum ada judul dan penelitian mengenai hubungan antara tinggi badan, panjang lengan dan VO 2 Max dengan kecepatan renang Gaya Crawl 50 meter


1.1.2    Seorang  perenang dituntut meningkatkan  kemampuan  fisik  untuk keberhasilan perenang dalam berprestasi.


1.1.3    Sebagai  wujud  nyata  kepedulian  masyarakat  ilmiah  dalam  perkembangan olahraga  renang.   Dengan   diadakan penelitian   ini   diharapkan  dapat memberikan  kontribusi  yang  berarti  bagi  kemajuan  bidang  olahraga  pada umumnya dan cabang olahraga renang khususnya.


1.2 Permasalahan


Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah :


1.2.1    Apakah ada hubungan antara tinggi badan dengan kecepatan renang gaya crawl 50 meter pada atlet PPOP Renang Jawa Tengah Tahun 2007.


1.2.2    Apakah ada hubungan antara panjang lengan dengan kecepatan renang gaya crawl 50 meter pada atlet PPOP renang Jawa Tengah Tahun 2007.


1.2.3    Apakah ada hubungan antara VO 2 Max dengan kecepatan renang gaya crawl 50 meter pada atlet PPOP renang Jawa Tengah Tahun 2007.


1.2.4    Apakah ada hubungan antara tinggi badan, panjang lengan dan VO 2 Max dengan kecepatan renang gaya crawl 50 meter pada atlet PPOP renang Jawa Tengah Tahun 2007.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TINGGI BADAN DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA CRAWL 25 METER PADA MAHASISWA PUTERA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2005 4.5 5 Win Solution 23 June 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Salah satu bagian dari peningkatan kwalitas manusia adalah pembinaan dan pengembangan olahraga ...


Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk file/softcopy langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme. Cara pesan: Telpon kami langsung atau ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 089 9009 9019

Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!

No comments:

Post a Comment

Jurnalskripsitesis.com. Powered by Blogger.

Blog Archive