BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan Negara-negara modern dewasa ini sangat tergantung pada pembangunan mutu sumber daya manusia dan pengorganisasian kegiatan mereka dalam masyarakat. Model sumber daya alam, bantuan luar negri, dan pandangan luar negri jelas memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi, namun tidak ada yang lebih penting daripada sumber daya manusia.
Pembangunan sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan upaya penyempurnaan, pendayaan dan pembinaan keseluruhan unsur sistem pengeloloaan sumber daya manusia. Pada pokoknya meliputi penataan organisasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia diharapkan memiliki disiplin, kemampuan profesional, wawasan pembangunan dan semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Adapun yang menjadi tujuan dari pengembangan terhadap sumber daya manusia itu adalah sebagai berikut :
- Diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas-tugas dan meningkatkan kemampuan secara berdaya guna dan berhasil.
- Meningkatkan mutu, keterampilan serta memupuk kegairahan kerja.
- Diarahkan menuju terwujudnya komposisi sumber daya manusia (karyawan) dalam perusahaan, baik dalam jumlah maupun mutu yang memadai, serasi, dan harmonis.
- Diarahkan pada penyaluran, penyebaran dan pemanfaatan sumber daya manusia secara teratur terpadu dan seimbang.
- Diarahkan kepada pembinaan dengan menggunakan sistem karier dan sistem prestasi kerja.
Proses pengembangan sumber daya manusia adalah suatu kondisi yang harus ada dan terjadi disuatu perusahaan. Namun demikian dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia ini perlu mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal disini mencakup :
- Misi dan tujuan perusahaan.
- Strategi Pencapaian tujuan.
- Sifat dan jenis kegiatan.
- Jenis teknologi yang digunakan.
Sedangkan faktor-faktor eksternal terdiri dari :
- Kebijaksanaan pemerintah.
- Sosio-budaya masyarakat.
- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Notoatmodjo, 2003). Dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
perusahaan inilah, maka menjadi suatu kewajiban bagi perusahaan untuk membina karyawannya sehingga dapat memperbaiki kualitas dan meningkatkan prestasi karyawan. Secara tidak langsung maka perusahaan akan memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mengembangkan kompetensinya. Karyawan yang terlatih sangat dibutuhkan perusahaan yaitu karyawan yang terampil, mandiri, beretos kerja, profesional, disiplin serta menghargai waktu.
Dewasa ini sektor jasa mulai memegang peranan penting dalam perekonomian dunia, di banyak negara hampir 70 % dari total angkatan kerjanya menekuni sektor ini. Salah satunya adalah sektor kelistrikan. Agar jumlah pelanggan meningkat, maka diperlukan suatu pengelolaan yang baik dan teliti terhadap sumber daya manusia. Faktor yang cukup dominan berpengaruh adalah lingkungan kerja. Dengan fasilitas dan lingkungan kerja yang nyaman maka karyawan akan lebih semangat dalam bekerja sehingga akan meningkatkan pula kualitas karyawan itu sendiri. Faktor-faktor lain yang juga berpengaruh bagi karyawan untuk meningkatkan jumlah pelanggan adalah gaji, tingkat pelatihan, dan masa kerja.
Salah satu instrumen dalam pengembangan sumber daya manusia adalah melalui pelatihan ini tujuan yang hendak dicapai pada dasarnya adalah peningkatan kemampuan dan kemauan. Kesamaan pola pikir yang dinamis dan bernalar agar memiliki wawasan yang komprehensif, memantapkan semangat, pengabdian, meningkatkan pengetahuan, keahlian atau ketrampilan serta pembentukan sedini mungkin kepribadian karyawan atau pegawai. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan organisasi inilah, maka menjadi suatu kewajiban bagi suatu perusahaan untuk membina karyawannya dari segi keahlian sehingga dapat memperbaiki kualitas dan meningkatkan prestasi karyawan. Melalui pembinaan tersebut maka organisasi secara tidak langsung akan memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mengembangkan kompetensinya, sehingga karyawan yang terlatih akan sesuai dengan kebutuhan organisasi yaitu karyawan yang terampil, mandiri, beretos kerja, profesional, disiplin serta menghargai waktu.
Sektor kelistrikan seperti halnya sektor-sektor jasa yang lain, dituntut untuk dapat menjaga tingkat pelayanaan kerja yang baik dimata masyarakat dalam menjalankan operasionalnya. Oleh karena itu penelitian ini akan meneliti bagaimana Peranan PT. PLN (Persero) APJ Malang dalam meningkatkan jumlah pelanggan.
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui peranan perusahaan dalam meningkatkan jumlah pelanggan Karena diharapkan karyawan menjadi mampu menyelesaikan tugas dan pekerjaan tepat pada waktunya selain itu diharapkan akan mendorong karyawan agar mempunyai etos dan semangat kerja yang tinggi sehingga mampu meningkatkan kualitas kerjanya.
Peningkatan kualitas karyawan secara langsung akan berpengaruh pada kemajuan dan keberhasilan perusahaan. Tetapi seperti halnya perusahaan PT. PLN (Persero) APJ Malang menghadapi masalah dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini pelaksanaan program peningkatan kinerja karyawan belum optimal.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian dalam suatu penulisan skripsi dengan tema "Analisis Peningkatan Jumlah Pelanggan Di PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Malang "
1.2 Perumusan Masalah
Pada hakekatnya peningkatkan kualitas kerja mencakup sikap mental yang memiliki pandangan untuk melakukan dan mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari apa yang telah ada.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka secara singkat permasalahan yang dapat diambil dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Bagaimanakah peranan perusahaan dalam meningkatkan jumlah pelanggan?
- Apakah variabel gaji, pelatihan, lingkungan kerja ,dan masa kerja mempunyai pengaruh dalam meningkatkan jumlah pelanggan?
No comments:
Post a Comment