BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, di samping itu matematika juga merupakan faktor pendukung dalam laju perkembangan dan persaingan di berbagai bidang. Matematika lahir karena dorongan kebutuhan manusia, dengan bantuan matematika, banyak peristiwa atau kejadian alam semesta ini dapat dipelajari.
Sebagai ilmu dasar, matematika dewasa ini telah berkembang amat pesat, baik materi maupun kegunaannya, sehingga dalam perkembangannya atau pembelajarannya di sekolah harus memperhatikan perkembangan- perkembangannya, baik masa lalu, masa sekarang maupun kemungkinan- kemungkinan untuk masa depan. Namun hal itu kurang mendapat dukungan, baik dari segi kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa dan metode belajar. Sehingga masih banyak sekolah–sekolah masih rendah hasil belajarnya, terutama pada mata pelajaran matematika.
Seperti halnya pada hasil belajar matematika siswa kelas I SMA Negeri 2 Slawi yang masih tergolong rendah, ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang diperolehnya. Dari 40 siswa yang nilainya lebih dari 6,5 hanya berkisar 10–15 siswa. Seperti halnya pada nilai matematika pokok bahasan trigonometri yang ditunjukkan dari hasil ulangan selama 2 tahun terakhir yang disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Ulangan Matematika Pokok Bahasan Trigonometri Siswa SMAN 2 Slawi Selama 2 Tahun Terakhir
No. | Tahun Pelajaran | Siswa | Rata-rata |
1. | 2002/2003 | 315 | 5,1 |
2. | 2003/2004 | 310 | 5,3 |
Masih rendahnya hasil belajar matematika di SMA Negeri 2 Slawi diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain :
1. Faktor siswa, sebagai berikut
a. Potensi siswa yang kurang (dilihat dari penerimaan siswa baru tahun pelajaran 2004/2005 dengan rata-rata NEM 6,3).
b. Siswa beranggapan bahwa matematika sulit. Hal ini karena matematika adalah suatu mata pelajaran yang mempunyai objek kajian yang abstrak yaitu berupa fakta, konsep, ketrampilan dan prinsip, serta banyaknya rumus yang digunakan.
c. Motivasi belajar siswa yang rendah, ini dapat dilihat dari cara siswa dalam mengikuti pelajaran, yaitu:
- Siswa tidak begitu memperhatikan pada waktu guru menerangkan.
- Siswa senantiasa pasrah bila diberi soal-soal latihan.
- Siswa masih pasif atau tidak mau bertanya walaupun belum paham dengan apa yang disampaikan guru.
d. Kesempatan belajar siswa yang relatif sedikit sebab mata pelajaran yang banyak dan waktu yang kurang.
e. Siswa kurang percaya diri sehingga takut salah untuk mencoba menyelesaikan soal-soal matematika.
2. Faktor guru, sebagai berikut
a. Guru tidak membuat satuan palajaran maupun rencana pengajaran.
b. Guru kurang mempersiapkan pengajaran secara matang.
c. Guru tidak menggunakan alat peraga.
d. Guru belum menemukan metode pengajaran yang tepat (guru cenderung menggunakan metode ceramah dan latihan soal-soal saja). Untuk itu peneliti akan menggunakan suatu model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran berbasis masalah dengan pendayagunaan media (alat bantu ajar).
Dalam hal ini pembelajaran berbasis masalah bukanlah sekedar pembelajaran yang dipenuhi dengan latihan-latihan saja, tetapi dalam pembelajaran berbasis masalah siswa dihadapkan dengan permasalahan yang membangkitkan rasa keingintahuan untuk melakukan penyelidikan sehingga dapat menemukan sendiri jawabannya, dan mengemukakan hasilnya pada orang lain. Dalam melakukan penyelidikan sering dilakukan kerja sama dengan temannya.
Selain itu pembelajaran berbasis masalah ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai suatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah, serta mendapatkan pengetahuan dan konsep penting.
Guru dalam pembelajaran berbasis masalah berperan sebagai penyaji masalah, penanya, mengadakan dialog, membantu menemukan masalah dan memberikan fasilitas penelitian. Selain itu, guru menyiapkan dukungan dan dorongan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiri dan intelektual siswa. Dan dalam hal ini guru berperan sebagai pemberi rangsangan, pembimbing kegiatan siswa dan penentu arah belajar siswa.
Dari uraian di atas peneliti mengambil judul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR METEMATIKA PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SLAWI TAHUN PELAJARAN 2004/2005 MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH”.
B. Permasalahan
Dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah yang akan diteliti yaitu “Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok bahasan trigonometri siswa kelas X SMA Negeri 2 Slawi?”
No comments:
Post a Comment