BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan modern ini, manusia tidak dapat dipisahkan dengan olahraga. Baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Tenis juga merupakan salah satu jenis olah raga yang popular dan banyak digemari semua lapisan masyarakat di dunia khususnya di Indonesia, perkembangan ini disebabkan karena tenis merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat dimainkan oleh semua orang mulai dari anak-anak, orang dewasa sampai orang tua sekalipun. Tenis lapangan telah mencapai tahap perkembangan sangat pesat dan menarik perhatian sebagian orang. Sejak terbukanya acara-acara pertandingan tingkat dunia, yang ikut serta di dalamnya telah mendorong meluasnya permainan olahraga ini ke seluruh dunia, banyak orang mulai pelajaran tenis dengan serius tanpa mempedulikan usia maupun jenis kelamin.
Lardner (1996:7) mengatakan bahwa tenis merupakan jenis olahraga yang ideal untuk bermasyarakat, tenis dapat dimainkan oleh berbagai kelompok usia, pria dan wanita secara tunggal, ganda ataupun ganda campuran. permainan tenis merupakan latihan yang istimewa, karena latar belakang dan tradisinya. Tenis mengajarkan sopan–santun, sikap mental, yang positif serta penghargaan terhadap aturan-aturan. Selanjutnya Lardner (1996:8) juga mengatakan “tenis merupakan permainan yang memerlukan kecepatan kaki, kecepatan yang terkendali, stamina, antisipasi, ketetapan hati (determination) dan kecerdikan. Meskipun demikian, jika lemah pada salah satu dari segi-segi tersebut, masih ada kemungkinan untuk menutupi dengan memperkuat diri pada segi-segi yang lain.
Agar dapat bermain dengan baik, benar dan berprestasi di tingkat daerah maupun tingkat nasional, diperlukan latihan yang teratur, benar, sabar dan banyak mengikuti pertandingan-pertandingan. Untuk itu peran pelatih sangat diperlukan untuk membimbing dan mengarahkan agar petenis dapat mencapai prestasi tertinggi.
Tenis seperti dikatakan oleh Magethi (1990:3) adalah jenis olahraga yang mencakup aspek-aspek tertentu. Untuk dapat bermain tenis baik kaum amatir, lebih-lebih bagi pemain profesional, pemain harus dituntut untuk menguasai teknik-teknik memukul bola, langkah, serta gerakan tubuh yang sesuai. Agar dapat bermain dengan baik dan benar serta berprestasi tinggi, khususnya bagi petenis pemula keterampilan dasar dalam bermain tennis harus dikuasai, adapun teknik pukulan dasar menurut Scharff (1981:24) bahwa ada empat jenis pukulan dasar dalam permainan tennis, yaitu:1) service, 2) forehand, 3) backhand, 4) volley. Adapun menurut Maghetti (1990:34) teknik pukulan dasar dibedakan menjadi empat macam yaitu: service, forehand drive, backhand drive, dan smash. Dari keempat pukulan tersebut, pukulan drive adalah pukulan yang paling sering dilakukan dalam suatu permainan. Seseorang petenis yang memiliki pukulan drive yang baik dimungkinkan dapat memegang kendali permainan dan juga dapat mempertahankan bola bahkan bisa memenangkan suatu permainan.
Untuk dapat melakukan pukulan drive yang baik pelatih harus tahu unsur apa saja yang dapat menunjang tercapainya hasil pukulan drive yang baik, akurat dan terkontrol. Usaha untuk meraih prestasi yang baik diperlukan pembinaan dan pengembangan yang optimal. Menurut Sajoto (1995:2-5) dijelaskan bahwa ada empat aspek pokok yang menentukan pencapaian prestasi olahraga, yaitu aspek biologis, aspek psikologis, aspek lingkungan, dan aspek penunjang. Lebih lanjut dikatakan bahwa aspek biologis merupakan salah satu aspek yang tidak dapat diabaikan dan sangat diandalkan dalam menentukan tinggi rendahnya prestasi seorang atlet. Hal ini dapat disebabkan aspek biologis terdapat salah satu aspek yang disebut kondisi fisik, yaitu tingkat kesegaran jasmani yang sangat diperlukan atlet untuk dapat berprestasi dalam suatu pertangdingan. Kesegaran jasmani dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas fisik secara berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti (Sajoto, 1995:99). Selain itu kondisi fisik merupakan salah satu faktor yang menentukan performance atau kinerja, sehingga runtuhnya kondisi fisik akan menyebakan hilangnya keterampilan (Bompa, 1983:49).
Menurut M. Sajoto (1995:8-10) dijelaskan bahwa komponen kondisi fisik terdiri atas kekuatan, kecepatan, kekuatan, daya tahan, daya ledak otot, kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, ketepatan dan reaksi. Salah satu komponen yang penting guna mendukung komponen-komponen kondisi fisik untuk menunjang latihan teknik pukulan drive yang baik akurat dan terkontrol adalah kekuatan yang juga tidak terlepas dari kelincahan. Kekuatan sebagai tenaga yang dipakai untuk mengubah kedaan gerak atau bentuk dari suatu benda. Harsono (1988:176), mendefinisikan kekuatan sebagai kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi tekanan atau beban dalam aktivitas. Kekuatan adalah merupakan dasar dari setiap aktifitas manusia. Oleh karena itu pembinaan fisik khususnya kekuatan perlu mendapatkan perhatian dalam latihan, karena kekuatan itu merupakan modal dasar untuk melakukan teknik-teknik dasar olahraga dan juga dapat dipakai alat peningkatan rasa percaya diri lebih besar (Depdikbud; 1997: 4). Dengan kekuatan otot lengan yang besar, maka akan memungkinkan seorang pemain melakukan drive yang keras dan akurat untuk menghentikan permainan lawan guna memenangkan pertandingan. Menurut M. Sajoto (1995:9) kelincahan (agility) merupakan kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu. Seseorang yang dapat mengubah pada posisi berbeda dalam kecepatan yang tinggi dengan koordinasi yang baik. Sedangkan menurut Suharno HP (1986:47), kelincahan merupakan kemampuan dari seseorang untuk mengubah posisi badan secepat mungkin sesuai situasi yang di hadapi. Kelincahan sangat penting fungsinya untuk meningkatkan prestasi dalam cabang olahraga. Secara langsung kelincahan digunakan untuk mengkoordinasikan gerakan-gerakan berganda (simultan), mempermudah penguasaan teknik-teknik tinggi, mempermudah orientasi terhadap lawan dan lingkungan.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan dan kelincahan merupakan bagian dari komponen dasar kondisi fisik yang akan mempengaruhi keterampilan gerak dalam tenis yaitu teknik pukulan drive. Dengan kondisi fisik yang baik, diharapkan petenis dapat melakukan keterampilan gerak dengan baik pula.
Berdasarkan uraian mengenai pentingnya kondisi fisik dan pukulan drive, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Kekuatan Otot Lengan dan Kelincahan dengan Kemampuan Pukulan Drive pada Mahasiswa Peserta UKM Tenis Universitas Negeri Semarang Tahun 2007”.
Berdasarkan apa yang telah dikemukakan, maka penulis menyampaikan alasan pemilihan judul skripsi sebagai berikut :
1.1 Pentingnya pukulan drive sebagai pukulan yang perlu dikuasai dalam menghadapi serangan bola lawan dari arah kiri.
1.2 Beberapa faktor untuk menunjang prestasi yang optimal salah satunya faktor fisik yang didalamnya terdapat komponen kekuatan otot lengan dan kelincahan.
1.3 Kekuatan otot lengan dan kelincahan sangat berpengaruh terhadap permainan tenis lapangan.
1.4 Drive merupakan keterampilan gerak yang ditentukan dari lengan, baik kekuatan lengan maupun kelincahan.
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1.2.1 Apakah ada hubungan kekuatan otot lengan dengan kemampuan pukulan drive pada mahasiswa peserta UKM Tenis Universitas Negeri Semarang Tahun 2007?
1.2.2 Apakah ada hubungan kelincahan dengan kemampuan pukulan drive pada mahasiswa peserta UKM Tenis Universitas Negeri Semarang Tahun 2007?
1.2.3 Apakah ada hubungan antara kekuatan otot lengan dan kelincahan dengan kemampuan pukulan drive pada mahasiswa peserta UKM Tenis Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment