BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kurun waktu yang sangat panjang, dunia "menikmati" energi dengan harga yang sangat murah. Pada era tersebut, manusia tidak menyadari bahwa sumber energi khususnya minyak bumi terbatas dan tidak dapat diperbarui. Selain itu, harga minyak bumi yang begitu murah menyebabkan penggunaannya menjadi sangat boros.
Kejutan besar terjadi pada permulaan dekade tujuh puluhan, dimana negara-negara penghasil minyak bumi yang tergabung dalam OPEC menaikkan harga produksi dari tiga dolar AS per barel hingga pernah mencapai tiga puluh empat dolar AS per barel dan manusia seolah terbangun dan menyadari bahwa gaya penggunaan energi pada waktu lalu tidak mungkin lagi digunakan.
Beberapa waktu terakhir tepatnya pertengahan tahun 2004, harga minyak dunia mengalami peningkatan bahkan diperkirakan akan terus berlangsung sebagai akibat dari kebutuhan minyak dunia yang terus bertambah. IEA (International Energy Agency), sebuah agen energi internasional yang mengamati kebutuhan energi di dunia, juga memperkirakan bahwa kebutuhan minyak dunia akan terus meningkat pada tahun depan. Di Indonesia sendiri kebutuhan BBM terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga dibutuhkan peningkatan produksi dari tahun ke tahun sebesar 6-7% per tahun.
Pemerintah Indonesia mulai menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2005 lalu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekitar bulan Juli 2005 memberikan jaminan bahwa harga BBM tidak akan naik, walaupun pada akhirnya BBM mengalami kenaikan per 1 Oktober 2005. Adanya Perpres N0.55 tahun 2005 tanggal 30 September 2005 lalu semakin memperkuat kenaikan harga BBM karena pemerintah tidak akan merevisi harga jual eceran BBM.
Kenaikan BBM turut mempengaruhi melambungnya harga dari segala macam kebutuhan masyarakat. Mulai dari kebutuhan transportasi sampai harga barang kebutuhan sehari-hari. Bukan hanya masyarakat yang dibuat bingung dan resah akibat kenaikan BBM ini tetapi juga kalangan industri, dimana kenaikan harga BBM juga akan diikuti oleh kenaikan tarif listrik khusus kepada golongan pengusaha membuat industri semakin sulit untuk berkembang. Bahkan di Jawa Timur sekitar 40% dunia usaha mengalami krisis.
Kenaikan harga BBM per 1 Oktober 2005 lalu merupakan lonjakan paling tinggi dalam sejarah Indonesia. Hal ini jelas berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Meskipun ada kompensasi dana BBM sebesar Rp 300 ribu yang diterimakan 3 bulan sekali belum tentu cukup untuk dapat menutup kebutuhan hidup orang miskin. Apalagi menurut Menko Perekonomian, Aburizal Bakrie, dana kompensasi BBM (BLT) ini hanya sampai akhir 2006 dan setelah itu pemerintah akan mengalihkan pada program lain yang bisa meningkatkan lapangan kerja.
Bagi masyarakat kecil kenaikan harga minyak tanah sebesar Rp 1.300 (dari Rp 700 (pada Maret 2005) menjadi Rp 2.000 (pada Oktober 2005)) merupakan hal yang sangat menyulitkan. Mau tak mau mereka harus membeli minyak tanah dengan harga antara Rp 2.500 sampai dengan Rp 2.600 saat ini (November 2005) dan berusaha berhemat untuk mengurangi konsumsi minyak tanah tersebut, bahkan ada beberapa orang yang memilih kembali menggunakan kayu bakar sebagai media atau sarana untuk memasak.
Melihat kesulitan yang dialami oleh banyak orang saat ini dan juga turut mendukung program pemerintah dalam upaya penghematan BBM, CV. New Kuwatsu sebagai salah satu produsen alat-alat rumah tangga, dimana produk andalannya adalah kompor, memberikan teknologi terbaru yang dapat membantu menghemat pemakaian minyak tanah. New Kuwatsu tidak hanya mengembangkan teknologi kompor berbahan bakar minyak tanah tetapi kini mulai mengarah kepada kompor berbahan bakar batu bara.
Adanya persaingan yang cukup ketat menuntut suatu industri lebih berhati-hati, apalagi jika perusahaan pesaing memiliki produk yang hampir sama dengan produk CV. New Kuwatsu. Untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain tidak hanya dibutuhkan kelebihan atau keunggulan produk saja melainkan perusahaan juga memperhatikan faktor lingkungan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal, perusahaan juga harus memiliki strategi yang sesuai dengan kondisi yang ada saat ini sehingga mampu bersaing dan bertahan di pasar.
Memiliki competitive advantage atau keunggulan bersaing harus selalu diusahakan di dalam persaingan baik itu di tingkat antar negara ataupun tingkat perusahaan. Keunggulan bersaing dapat diraih dengan pemenuhan kebutuhan pasar. Lingkungan eksternal maupun internal turut berpengaruh bahkan dapat menjadi ancaman atau peluang bagi setiap perusahaan.
Setiap industri memiliki struktur yang mendasarinya, yaitu sekumpulan karakteristik ekonomis dan teknis, yang memunculkan kekuatan-kekuatan persaingan (Pearce dan Robinson, 1997, hal.112). Untuk memposisikan perusahaan agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan industri atau mempengaruhi lingkungan untuk keuntungan perusahaan, harus mempelajari apa yang mempengaruhi lingkungan ini.
Analisis dan diagnosis lingkungan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengantisipasi peluang dan membuat rencana untuk melakukan tanggapan pilihan terhadap peluang ini. Hal ini juga membantu perusahaan untuk mengembangkan sistem peringatan dini untuk menghindari ancaman atau mengembangkan strategi yang dapat mengubah ancaman menjadi keuntungan perusahaan (Glueck dan Jauch, 1997, hal. 89).
Analisis lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam manajemen strategi. Perencana strategi yang efektif mencoba untuk mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi, atau berupaya untuk mempengaruhi lingkungan pada arah yang menguntungkan.
Penentuan strategi yang tepat bagi perusahaan sangat diperlukan agar perusahaan tersebut dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat bersaing dan mencapai tujuannya.
Strategi berawal dari cara perusahaan yang mengatur tentang penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dalam lingkungan yang berubah-ubah. Dalam memilih strategi yang cocok untuk diterapkan, perusahaan terlebih dahulu harus melakukan analisis terhadap lingkungan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal sehingga nantinya bisa digunakan untuk memformulasikan misi dan perusahaan dapat menetapkan strategi apa yang yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi perusahaan. Strategi yang dibuat oleh setiap perusahaan tentulah mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya yang lain.
Berdasar uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis memilih judul "Analisa Lingkungan Dalam Menentukan Strategi Pada CV. New Kuwatsu".
1.2. Rumusan Masalah
Persaingan yang ketat menuntut perusahaan untuk selalu berusaha melakukan inovasi baik untuk produk maupun cara penjualan dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan baik itu internal maupun eksternal. Dengan memperhatikan lingkungan eksternal dan lingkungan internal diharapkan nantinya dapat diketahui dimana posisi perusahaan dalam lingkungan persaingan saat ini selain itu juga dapat mengetahui alternatif strategi apa yang sesuai dengan kondisi New Kuwatsu sehingga mampu bersaing dengan perusahaan kompor yang lain. Adapun rumusan masalah antara lain :
- Bagaimana kondisi lingkungan eksternal dan lingkungan internal CV. New Kuwatsu
- Strategi apakah yang dapat diterapkan dan sesuai dengan kondisi CV. New Kuwatsu saat ini
No comments:
Post a Comment