REAKSI PASAR MODAL TERHADAP POTENSI PERTUMBUHAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEJ Tahun 2002-2004)

 On 27 April 2009  

BAB I


PENGANTAR



1.1 Latar Belakang


Investor memainkan peranan utama di pasar modal. Dalam berinvestasi, investor akan memilih saham yang memberikan return tinggi karena tujuan mereka adalah untuk mendapatkan return yang maksimal dengan risiko yang kecil. Return memungkinkan seorang investor untuk membandingkan antara tingkat pengembalian sebenarnya dengan pengembalian yang diharapkan oleh beberapa saham pada berbagai tingkatan pengembalian yang diinginkan (Ajie, 2003). Pasar modal yang efisien akan bereaksi cepat terhadap adanya informasi yang relevan khususnya informasi yang dapat mempengaruhi saham. Oleh sebab itu, informasi apapun yang dimiliki baik yang tersedia di publik maupun privasi sangat berharga bagi investor.



Perkembangan harga saham dan volume perdagangan saham di pasar modal merupakan indikator penting untuk mempelajari tingkah laku pasar yaitu investor. Harga pasar suatu saham berfungsi sebagai informasi kinerja suatu perusahaan yang dapat digunakan investor untuk memilih saham dengan return yang tinggi. Salah satu kinerja perusahaan ini dapat diukur dengan perbandingan harga pasar saham dengan nilai bukunya (Subekti dan Suprapti, 2002). Perbandingan ini dapat dijadikan proksi adanya potensi pertumbuhan di masa depan. Adanya potensi pertumbuhan suatu perusahaan di masa depan tentunya dapat menjadi informasi penting bagi investor dalam melakukan investasi sekuritas saham.


Sekarang ini penilaian suatu perusahaan dari segi akuntansi dan keuangan masih beragam. Ada pihak yang menilai suatu perusahaan berdasar informasi masa lalu yang tercermin dalam neraca. Pihak lainnya menganggap bahwa nilai perusahaan merupakan nilai sekarang aset yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai investasi yang akan dikeluarkan perusahaan di masa mendatang juga termasuk informasi yang dapat menunjukkan nilai suatu perusahaan (Pagalung, 2003). Kemudian muncul konsep baru dalam menilai suatu perusahaan dengan mengkombinasikan aset yang dimiliki dan opsi investasi di masa depan, yaitu konsep Investment Opportunity Set (IOS).


IOS merupakan bentuk pilihan-pilihan investasi di masa depan. Menurut Gaver dan Gaver (1993), IOS perusahaan merupakan sesuatu yang secara melekat bersifat tidak dapat diobservasi. Sifatnya yang tidak dapat diobservasi menyebabkan IOS memerlukan sebuah proksi. Berbagai jenis proksi telah digunakan oleh banyak peneliti dalam studi empirisnya secara tidak seragam. Semakin banyak proksi yang digunakan dapat menunjukkan ketepatan dalam menentukan kelompok atau karakteristik perusahaan dan dapat mengurangi kesalahan dalam penentuan klasifikasi tingkat pertumbuhan perusahaan (Sami dkk. 2004, Gaver dan Gaver 1993). Sebaliknya apabila proksi digunakan secara individual akan mengandung kesalahan pengukuran yang tinggi.


Pada pasar yang efisien secara semi kuat (semi strong efficient), harga suatu saham akan merefleksikan secara penuh atas informasi yang tersedia di pasar saham. Pasar seharusnya bereaksi secara berbeda terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh. Perusahaan yang tumbuh mempunyai aliran laba dan kas masa depan yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan tidak tumbuh. Hal ini sebenarnya merupakan berita baik bagi investor, sehingga respon tersebut akan tercermin secara positif pada harga saham (Subekti dan Kusuma, 2001).


Studi mengenai potensi pertumbuhan perusahaan dengan proksi IOS diawali oleh Smith dan Watts (1992) yang menunjukkan asosiasi antara IOS dengan kebijakan perusahaan yang terdiri dari kebijakan pendanaan, dividen dan kompensasi. Penelitian lainnya yang ditemukan juga buktinya dilakukan oleh Gaver dan Gaver (1993), Kallapur dan Trombley (1999), Ho dkk. (1999), Fijrijanti dan Hartono (2000), Prasetyo (2000), Subekti (2001) dan Subekti dan Kusuma (2001).


Asosiasi antara IOS dengan kebijakan pilihan prosedur akuntansi telah dibuktikan oleh Skinner (1993). Asosiasi antara IOS dengan kebijakan disclosure telah diteliti oleh Cahan dan Hossain (1996). Hubungan antara IOS dengan risiko suatu saham telah ditemukan buktinya oleh Chung dan Charoenwong (1991) dalam Subekti dan Suprapti (2002). Asosiasi antara IOS dengan reaksi pasar juga telah dilakukan penelitian oleh Prasetyo (2000), Subekti dan Kusuma (2001), serta Subekti dan Suprapti (2002).


1.2 Motivasi Penelitian


Berdasarkan berbagai penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penting sekali menilai suatu perusahaan apakah perusahaan itu bertumbuh atau tidak bertumbuh. Penelitian ini dimotivasi oleh masih terbatasnya bukti empiris yang mendukung eksistensi teori IOS pada pasar modal yang sedang berkembang termasuk di Indonesia. Penelitian sebelumnya yang menggunakan perubahan harga saham sebagai proksi dari reaksi pasar dilakukan Prasetyo (2000) menunjukkan adanya perbedaan reaksi pasar yang signifikan antara perusahaan yang tumbuh dan tidak tumbuh. Sedangkan Subekti dan Kusuma (2001) menunjukkan bukti pengaruh potensi pertumbuhan terhadap reaksi pasar secara tidak signifikan. Subekti dan Suprapti (2002) yang menggunakan volume perdagangan saham sebagai proksi dari reaksi pasar menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa teori IOS belum konsisten jika dikaitkan dengan reaksi pasar modal, khususnya pasar modal yang sedang berkembang.


Penelitian ini menindaklanjuti penelitian Subekti dan Kusuma (2001) dan Prasetyo (2000), dengan menggunakan sampel yang berbeda. Penelitian sebelumnya menggunakan tahun sampel sebelum krisis ekonomi terjadi, sedangkan penelitian ini menggunakan tahun sampel setelah terjadinya krisis ekonomi.


1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang dapat ditarik adalah:


Apakah potensi pertumbuhan yang diproksikan dengan IOS berpengaruh terhadap reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham?


REAKSI PASAR MODAL TERHADAP POTENSI PERTUMBUHAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEJ Tahun 2002-2004) 4.5 5 Win Solution 27 April 2009 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Investor memainkan peranan utama di pasar modal. Dalam berinvestasi, investor akan memilih saham yang m...


Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk file/softcopy langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme. Cara pesan: Telpon kami langsung atau ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 089 9009 9019

Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!

No comments:

Post a Comment

Jurnalskripsitesis.com. Powered by Blogger.

Blog Archive