PENGARUH COMPUTER ANXIETY TERHADAP KEAHLIAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

 On 25 April 2009  


BAB I


PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang


Dewasa ini perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Teknologi Informasi (TI) didefinisikan sebagai sisi teknologi dari suatu sistem informasi, yang terdiri dari perangkat keras (hardware), basis data (database), perangkat lunak (software), jaringan komputer, dan peralatan lain terkait. Penggunaan TI sebagai bagian dari sistem informasi lingkungan bisnis telah berhasil mendorong adanya: peningkatan produktivitas (pengurangan biaya dan peningkatan efektivitas), perbaikan kualitas layanan kepada stakeholder, peningkatan daya saing, perbaikan proses pengambilan keputusan, peningkatan kreativitas dan inovasi, serta perbaikan struktur dan fungsi organisasi.


Teknologi perangkat keras maupun perangkat lunak komputer saat ini telah berkembang dengan sangat pesatnya sehingga hanya dalam beberapa tahun atau kadang-kadang dalam hitungan bulan saja perangkat keras komputer telah kadaluarsa. Perkembangan yang pesat dari perangkat keras ini juga diiringi dengan perkembangan perangkat lunak yang semakin memasyarakatkan peran komputer itu sendiri. Sehingga pengunaan komputer menjadi suatu kebutuhan yang termasuk dalam skala prioritas dunia usaha.


Komputer dapat dipergunakan di berbagai bidang, diantaranya di bidang bisnis, bidang teknik, bidang industri, bidang perbankan, bidang pendidikan dan sebagainya. Di dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi komputer dapat digunakan untuk mengolah data mahasiswa, untuk pelatihan operasional komputer bagi mahasiswanya sebagai bekal keterampilan, sebagai sarana dosen sebagai alat untuk membantu proses perkuliahan bagi mahasiswanya dan bagi mahasiswa untuk membantu dalam proses mengerjakan tugas-tugas perkuliahan.


Penerapan teknologi komputer ini dapat menimbulkan sejumlah masalah, salah satunya adalah menyangkut aspek perilaku manusia. Hal ini terjadi apabila perkembangan dunia komputer ini tidak diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia sebagai pihak yang mengoperasikannya. Sistem pendidikan, kurikulum, dan prasarana yang memadai sangat berperan dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, bagi mahasiswa perlu dibekali sarana pendidikan dan keterampilan yang memadai untuk memasuki dunia usaha.



Aspek perilaku merupakan faktor yang sangat penting karena dapat mempengaruhi pengadopsian teknologi informasi tersebut. Hal ini sesuai dengan Theory of Reasoned Action yang mengatakan bahwa seseorang akan menggunakan komputer jika dia dapat melihat adanya manfaat (hasil) positif dari pengunaan komputer tersebut. Individu yang mengalami kegelisahan terhadap komputer (computer anxiety) akan merasakan manfaat komputer lebih sedikit dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami kegelisahan terhadap kehadiran komputer (Indiantoro, 2000).


Aspek perilaku individu terhadap teknologi komputer diproksikan dalam computer anxiety dan kinerja individu diproksikan dalam keahlian penggunaan komputer. Computer anxiety merupakan kecenderungan seseorang menjadi susah, khawatir, atau ketakutan mengenai penggunaan komputer di masa sekarang dan di masa yang akan datang (Igbaria dan Parasuraman, 1989). Keahlian komputer yang dimaksud adalah kemampuan pemakai dalam hal aplikasi komputer, sistem operasi komputer, penanganan files dan perangkat keras penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard (Indriantoro, 2000). Semakin cemas individu terhadap teknologi komputer akan mengakibatkan penghindaran atau penolakan individu dalam mempelajari maupun menggunakan komputer.


Sikap positif seseorang untuk menerima kehadiran teknologi komputer dilandasi keyakinan bahwa komputer dapat membantu pekerjaannya sehingga timbul rasa suka pada komputer. Ketidaksukaan seseorang terhadap komputer dapat disebabkan oleh ketakutan dan kekhawatiran yang bersangkutan terhadap teknologi komputer (Igbaria dan Parasuraman, 1989).


Ketidaksukaan seseorang terhadap kehadiran komputer dapat disebabkan oleh kekawatiran mereka bahwa kehadiran komputer tersebut akan menggeser peran mereka di dunia kerja. Setiap individu yang mengalami kegelisahan terhadap komputer (computer anxiety) akan merasakan manfaat komputer yang lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami kegelisahan terhadap kehadiran komputer. Kegelisahan dan ketakutan seseorang terhadap kehadiran teknologi baru umumnya akan mendorong sikap negatif untuk menolak penggunaaan teknologi informasi (Todd dan Benbasat, 1992 dalam Sudaryono, 2004).


Penelitian Heissen et al. (1987) dalam Sudaryono (2004) menyatakan bahwa mahasiswa dengan computer anxiety yang lebih tinggi mempunyai kepercayaan pada kemampuan diri sendiri dan kinerja yang lebih rendah dibanding mereka yang memiliki computer anxiety yang lebih rendah.  Dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas dengan menggunakan komputer, subyek dengan computer anxiety yang lebih tinggi memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas tersebut dibandingkan subyek yang memiliki computer anxiety yang lebih rendah.


Sedangkan penelitian Rifa dan Gudono (1999) menyatakan bahwa computer anxiety mempunyai hubungan yang negatif terhadap keahlian seseorang dalam menggunakan komputer. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Indriantoro (2000) yang menunjukkan bahwa computer anxiety pemakai mempunyai pengaruh negatif dan signifikan dengan keahlian dosen akuntansi perguruan tinggi swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Hasil penelitian Sudaryono dan Astuti (2005) yang menguji pengaruh tingkat computer anxiety dari 125 karyawan bagian akuntansi pada perusahaan tekstil di Surakarta terhadap keahliannya dalam menggunakan komputer mendapatkan hasil bahwa computer anxiety mempunyai hubungan negatif yang signifikan terhadap keahlian dalam menggunaan komputer.


Beberapa temuan menunjukkan adanya pengaruh jenis kelamin terhadap computer anxiety. Penelitian Rifa dan Gudono (1999) menemukan bahwa jenis kelamin berhubungan negatif dengan keahlian dalam End User Computing (EUC). Namun Igbaria dan Parasuraman (1989) menemukan hasil yang berbeda bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh pada sikap pada mikro komputer.


Selain itu, terdapat juga penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh perbedaan institusi/perguruan tinggi terhadap suatu objek penelitian. Hasil penelitian Kustono (2001) yang menguji pengaruh persepsi atas: keselarasan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), sensitivitas etis pada dosen akuntansi S1 di seluruh Indonesia menemukan hasil bahwa  persepsi kesetaraan PABU dan SAK dipengaruhi oleh status institusi dan asal S1. Namun terdapat penelitian lain yang memberikan hasil yang berbeda. Nurhidayati (2006) yang menganalisis persepsi manajemen lembaga publik terhadap upaya penyusunan laporan keuangan yang auditable dan treaceable berdasarkan konsep Good Goverment Governance menemukan bahwa lembaga/institusi tidak mempengaruhi persepsi.


Penelitian ini memfokuskan pada aspek perilaku pengguna terhadap teknologi informasi, yakni computer anxiety. Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian Sudaryono dan Astuti (2005) tentang pengaruh computer anxiety terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi dalam menggunakan komputer. Berbeda dengan penelitian sebelumnya (Sudaryono dan Astuti, 2005) yang mengunakan sampel karyawan akuntansi pada perusahaan tekstil di Surakarta, sedangkan penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa akuntansi, dengan pengembangan penelitian berupa penambahan variabel yakni gender dan kurikulum (institusi/perguruan tinggi) antara mahasiswa DIII jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang dan mahasiswa DIII jurusan akuntansi Universitas Brawijaya.


Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul: "PENGARUH COMPUTER ANXIETY TERHADAP KEAHLIAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER".




1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang diteliti selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:




  1. Apakah faktor computer anxiety mempunyai pengaruh terhadap keahlian mahasiswa akuntansi dalam menggunakan komputer?

  2. Apakah terdapat perbedaan tingkat computer anxiety antara mahasiswa akuntansi pria dan wanita yang membawa pengaruh  terhadap keahlian dalam menggunakan komputer?

  3. Apakah terdapat perbedaan tingkat computer anxiety antara mahasiswa DIII jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang dan mahasiswa DIII jurusan akuntansi Universitas Brawijaya yang membawa pengaruh terhadap keahlian dalam menggunakan komputer?


PENGARUH COMPUTER ANXIETY TERHADAP KEAHLIAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER 4.5 5 Win Solution 25 April 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi sedang mengalami perkembangan yang c...


Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk file/softcopy langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme. Cara pesan: Telpon kami langsung atau ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 089 9009 9019

Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!

No comments:

Post a Comment

Jurnalskripsitesis.com. Powered by Blogger.

Blog Archive