PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TERHADAP PRAKTIK-PRAKTIK KECURANGAN (FRAUD)

 On 27 April 2009  

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang


Manusia sebagai makhluk hidup dan sosial tentunya memiliki beragam kebutuhan yang harus dipenuhi. Maslow (1943) dalam teorinya mendefinisikan kebutuhan manusia menjadi lima. Pertama, kebutuhan psikologis manusia yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berlindung (rumah) dan pertolongan dari kesusahan. Kedua, kebutuhan akan keamanan yaitu kebutuhan manusia akan kebebasan dari ancaman atau keamanan atas kejadian atau lingkungan yang mengancam. Ketiga, kebutuhan akan rasa memiliki, sosial, dan kasih sayang yang meliputi kebutuhan akan persahabatan, persatuan, interaksi dan kasih sayang. Keempat, kebutuhan manusia akan penghargaan baik terhadap diri sendiri maupun dari orang lain. Terakhir, kebutuhan akan penunjukkan diri yang sebenarnya yaitu kebutuhan manusia untuk memenuhi diri sendiri dengan memaksimalkan penggunaan dari kemampuan, keahlian, dan potensi diri.


Beragam kebutuhan diatas merupakan motivator bagi seseorang untuk melakukan suatu tindakan nyata agar kebutuhannya terpenuhi. Sayangnya, tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara yang dibenarkan. Adanya hambatan-hambatan seperti perbedaan kepentingan, tekanan dari lingkungan keluarga maupun kerja, gaji yang rendah dan sedikitnya penghargaan yang diterima memotivasi seseorang untuk mengambil jalan pintas dengan melakukan kecurangan.


Kecurangan merupakan bentuk dari ketidakjujuran manusia. Namun, melakukan kecurangan kadang menjadi suatu pilihan bagi sebagian orang yang berada dalam kondisi terdesak oleh besarnya hambatan yang harus dihadapi. Situasi seperti ini mungkin saja terjadi ditengah lingkungan kita khususnya ketika terdapat sebagian orang yang merasa bahwa kejujuran itu bersifat situasional. Hal ini sejalan dengan pernyataan Wells (2003) yang mengemukakan bahwa ... there is no such thing as a person who is completely honest (or dishonest, for that matter) in all situations; it depends on what is at stake - a scrupulously honest individual is likely to lie to avoid execution. Bahkan, adapula orang yang menganggap bahwa kecurangan itu sebagai suatu kebutuhan (Callahan, 2004 dalam Vorhoff, 2004).


Di Indonesia, beragam praktik kecurangan (fraud) sering kita temukan hanya saja mungkin lebih dikenal dengan istilah korupsi. Berbagai kasus korupsi di Indonesia salah satunya adalah seperti yang dilaporkan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) bahwa terdapat kasus penggelapan pajak di Indonesia yang dilakukan oleh suatu perusahaan dengan memberi uang suap kepada aparat pajak (Anonim, 1999). Selain itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia juga menemukan adanya penyelewengan atas penerimaan negara yang seharusnya disetor ke kas negara tetapi justru masuk ke rekening negara atas nama pribadi (Anonim, 2006). Kasus kecurangan lain yang dapat ditemukan di Indonesia adalah manipulasi pembukuan. Tuanakotta (2006) menunjukkan bahwa pada tahun 1998 silam terdapat enam bank di Indonesia yang melakukan overstatement di sisi asset dan understatement di sisi liabilities. Selain itu, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani (Supriyanto, 2006) juga pernah menyatakan bahwa banyak perusahaan yang telah membuat laporan keuangan yang berbeda atau laporan keuangan ganda (double bookkeeping) untuk bank, BAPEPAM, maupun kantor pajak.


Maraknya kasus korupsi atau praktik-praktik kecurangan (fraud) tersebut tentu saja menarik perhatian yang besar dari peneliti. Peneliti, sebagai mahasiswa dan salah satu elemen masyarakat merasa bahwa para mahasiswa seharusnya peka dan tidak boleh menutup mata terhadap permasalahan ini. Kita seharusnya tidak hanya mengetahui tetapi juga memahami tentang kecurangan dan isu-isu atau permasalahan mengenai hal tersebut. Pemahaman dan tingkat kepekaan mahasiswa mengenai hal ini tentu saja dapat mempengaruhi persepsi mahasiswa mengenai praktik-praktik kecurangan. Persepsi mahasiswa terhadap kecurangan ini menjadi hal penting untuk dapat membantu dalam pemberantasan kasus-kasus kecurangan yang terjadi di sekitar mereka. Seandainya saja, seluruh elemen masyarakat termasuk mahasiswa memiliki persepsi yang sama bahwa kecurangan merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan dan mereka peduli akan hal ini maka berbagai kasus kecurangan di sekitar kita akan lebih mudah terungkap dan ditindaklanjuti atau diberantas.


Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya yang merupakan tempat dimana peneliti menimba ilmu pengetahuan juga memegang peranan yang penting dalam pembentukan persepsi mahasiswa. Tempat ini dapat menjadi media untuk penyampaian informasi dan pembelajaran mengenai isu-isu dan hal yang terkait dengan kecurangan (fraud) bagi para mahasiswa. Jika para mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai kecurangan selama dibangku kuliah maka seharusnya mereka akan memiliki suatu persepsi yang sama terhadap hal tersebut yaitu bahwa kecurangan merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan. Akan tetapi, pengetahuan yang diberikan selama kuliah mungkin tidak mencukupi dan patut diakui bahwa tingkat pemahaman dan kepekaan mahasiswa dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Akibatnya, persepsi mahasiswa terhadap praktik-praktik kecurangan mungkin saja berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul:


PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TERHADAP PRAKTIK-PRAKTIK KECURANGAN (FRAUD)


1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang serta mengacu pada judul dan tema penelitian maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah:




  1. Bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaya terhadap praktik-praktik kecurangan (fraud)?

  2. Apa alasan yang mendasari persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaya terhadap praktik-praktik kecurangan (fraud)?

  3. Apakah terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi Universitas Brawijaya terhadap praktik-praktik kecurangan (fraud)?


PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TERHADAP PRAKTIK-PRAKTIK KECURANGAN (FRAUD) 4.5 5 Win Solution 27 April 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup dan sosial tentunya memiliki beragam kebutuhan yang harus dipenuhi. Maslo...


Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk file/softcopy langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme. Cara pesan: Telpon kami langsung atau ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 089 9009 9019

Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!

No comments:

Post a Comment

Jurnalskripsitesis.com. Powered by Blogger.

Blog Archive