PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE and ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC di BEJ TAHUN 2001-2005

 On 26 April 2009  

BAB I


PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang


Memperhatikan perkembangan industri automotive sebagai akibat integrasi pasar ASEAN pada masa mendatang dan perkembangan industri penunjang yang berkaitan dengan industri automotive diperkirakan akan menjadi hal yang penting. Hal ini disebabkan industri automotive dalam negeri dari tahun ke tahun semakin berperan dalam perkembangan industri nasional sekaligus dalam perekonomian keseluruhan. Bila ditinjau dari makro ekonomi, mengingat resesi dunia akibat peristiwa September 2001 di New York, tahun dimulainya AFTA, masuknya RRC sebagai anggota WTO, kenaikan hampir semua komponen biaya produksi, serta permintaan pasar global yang cenderung menekan harga jual, perusahaan automotive merasa perlu adanya keseriusan dalam usaha-usaha efisiensi disegala bidang.


Dunia industri automotive diharapkan dapat terus berkembang dari tahun ke tahun, keadaan ini tentunya sangat tergantung akan situasi moneter antara lain tersedianya fasilitas pembiayaan dan juga stabilnya nilai tukar rupiah, kebijakan fiskal dan faktor-faktor non ekonomi lainnya, seperti kondisi sosial politik dan keamanan. Namun perusahaan industri automotive tetap optimis dan berusaha keras untuk mempertahankan prestasi operasional dan berusaha terus memperbaiki kondisi dan struktur keuangan masing-masing perusahaan agar dapat menghadapi persaingan dalam era globalisasi. Persaingan yang ketat pun terjadi pada perusahaan komponen automotive sehingga masing-masing perusahaan terus meningkatkan volume produknya. Agar perusahaan komponen automotive akan dapat terus berkembang.


Sektor industri automotive merupakan sektor yang paling cepat mengalami pemulihan setelah terpuruk pada tahun 1998. sejak pertengahan tahun 1999, bisnis ini mulai berkembang. Permintaan mobil meningkat hingga ratusan persen. Hal ini berdampak positif terhadap kinerja emiten automotive maupun komponennya (SWA, Juni 2000:42). Akan tetapi dilain pihak, persaingan antar perusahaan juga meningkat. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemain baru yaitu membanjirnya produk-produk dari China. Tentu saja perusahaan-perusahaan asing tersebut dengan modal, sumber daya dan keahlian yang kuat sehingga makin memberatkan jalan perusahaan domestik untuk tetap eksis dalam persaingan.


Dengan adanya pertumbuhan tingkat penjualan yang tinggi, penurunan tingkat suku bunga, serta semakin banyaknya para pesaing baru baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri maka perusahaan automotive and allied product harus terus meningkatkan kinerja keuangan agar dapat memiliki daya saing yang tinggi sehingga tidak terlempar dari peta bisnis.


Perusahaan sekarang ini diharapkan pada tuntutan masyarakat yang semakin komplek sehingga dalam menjalankan operasinya perusahaan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham (pemilik) namun harus juga mampu mengakomodasi berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder) seperti kreditur, pemasok, konsumen, karyawan, pemerintah dan masyarakat luas. Terlebih lagi dengan kondisi perekonomian Indonesia yang seakan tiada henti dilanda guncangan, memaksa perusahaan untuk segera beradaptasi  dengan meningkatkan nilai tambah dan kinerja perusahaan sehingga mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini merupakan dasar bagi perusahaan dalam mengambil keputusan yang berpengaruh terhadap kinerja, pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang.


Perencanaan yang tepat adalah kunci keberhasilan seorang manajer. Perencanaan yang baik harus bisa dihubungkan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan itu sendiri. Salah satu analisis untuk membuat perencanaan dan pengendalian keuangan yang  baik adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan salah satu bentuk informasi akuntansi yang penting dalam proses penilaian kinerja perusahaan, sehingga dengan rasio keuangan tersebut dapat mengungkap kondisi keuangan suatu perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu.


Menurut Bambang (1992;253) rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio laverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas, tidak akan memiliki arti apa-apa tanpa dilakukan perbandingan dengan rasio lain dari data keuangan perusahaan dari waktu ke waktu (perbandingan internal) dan membandingkannya dengan perusahaan lain yang sejenis pada periode yang sama (perbandingan eksternal). Maka dalam interpretasi analisa laporan keuangan suatu perusahaan menggunakan metode pembanding yang dikemukakan oleh Syamsudin (2000;39)


Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan yang tercermin dalam berbagai ukuran kinerja, dimana kinerja perusahaan ini merupakan dasar dari keberhasilan perusahaan. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonomisnya terhadap perubahan kondisi perekonomian dalam suatu industri. Indikator untuk melihat kemampuan tersebut adalah penjualan, laba usaha, laba bersih, laba per lembar saham serta deviden per saham (Weston & Copeland, 1995). Ketidakmampuan perusahaan dalam mendapatkan laba akan menyebabkan tersingkirnya perusahaan dari perekonomian.  Laba merupakan salah satu informasi yang potensial yang terkandung di dalam laporan keuangan. Tujuan utama perusahaan didirikan adalah untuk memperoleh laba yang optimal dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan perusahaan merupakan titik tolak bagi segala pemikiran dalam perusahaan dan memberikan arah serta merupakan cara mengukur efektifitas setiap kegiatan perusahaan. Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan opersional. Kegiatan opersional ini dapat terlaksana jika perusahaan mempunyai sumber daya. Sumber daya perusahaan tercantum dalam neraca. Hubungan antara unsur-unsur yang membentuk  neraca dapat ditunjukkan oleh rasio keuangan. Pemahaman diatas menuntut kinerja keuangan perusahaan menjadi penting. Persaingan yang semakin kompetitif cenderung menyebabkan return yang diperoleh mengarah pada keseimbangan. Pada kondisi ini akan memaksa pihak manajemen untuk beroperasi secara efektif dan efisien  agar tetap dapat melangsungkan hidupnya.


Penelitian yang dilakukan Dian Meriewaty (2004) menyatakan rasio keuangan yang berpengaruh terhadap perubahan kinerja keuangan (earning after tax) adalah current ratio, total debt to total capital assets, total assets turnover, inventory turnover, gross poofit margin, working capital turnover dan return on investment.


Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dina Boedi Asmara (2002) menyebutkan bahwa rasio keuangan yang berpengaruh tehadap kinerja keuangan sebelum krisis moneter tahun 1998 adalah return on investment, sales to current assets, sales to fixed aseets, equity turnover, dan inventory to net worth. Sedangkan untuk periode setelah krisis tahun 1998 dipengaruhi oleh dua variabel yaitu sales to liquid assets dan sales to fixed assets.


Berdasarkan penelitian diatas maka peneliti tertarik untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari current ratio, total debt to total capital assets, total assets turnover, inventory turnover, working capital turnover, gross profit margin, dan return on invesment terhadap perubahan kinerja keuangan (earning after tax).


Dengan mengetahui besarnya pengaruh hubungan antara variabel-variabel tersebut dengan perubahan kinerja keuangan (earning after tax). Maka akan dapat diketahui faktor-faktor mana yang harus ditingkatkan perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan.


Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengambil judul  "PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE And ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC di BEJ TAHUN 2001-2005".



1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :




  1. Apakah rasio keuangan yang terdiri dari current ratio, total debt to total capital assets, total assets turnover, inventory turnover, working capital turnover, gross profit margin, dan return on investment berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap perubahan kinerja keuangan pada perusahaan Automotive And Allied product yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta?

  2. Dari rasio-rasio keuangan yang terdiri dari current ratio, total debt to total capital assets, total assets turnover, inventory turnover, working capital turnover, gross profit margin, dan return on investment, manakah yang dominan pengaruhnya terhadap perubahan kinerja keuangan pada perusahaan Automotive And Allied product yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta?


PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE and ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC di BEJ TAHUN 2001-2005 4.5 5 Win Solution 26 April 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memperhatikan perkembangan industri automotive sebagai akibat integrasi pasar ASEAN pada masa mendata...


Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk file/softcopy langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme. Cara pesan: Telpon kami langsung atau ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 089 9009 9019

Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!

No comments:

Post a Comment

Jurnalskripsitesis.com. Powered by Blogger.

Blog Archive