MANAJEMEN STRATEGI PADA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO CABANG MALANG

 On 24 April 2009  


BAB I


PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah


Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat menyebabkan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pangan semakin meningkat pula. Semakin meningkatnya kebutuhan pangan tersebut mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat ditangkap oleh para investor, salah satunya adalah bisnis rumah makan. Bisnis ini banyak diminati investor karena dianggap memiliki tingkat pengembalian investasi yang relatif cepat dan dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah rumah makan yang berdiri dan berkembang, baik untuk perusahaan lokal maupun perusahaan internasional.


Bisnis restoran atau rumah makan di Indonesia mulai banyak dikembangkan dengan sistem usaha franchise atau waralaba (penggunaan merek terkenal). Sistem ini dianggap menguntungkan karena merupakan sistem perdagangan yang kebal resesi ekonomi. Manajemen dan tingkat profitabilitas perusahaan dapat stabil, sehingga bisa memberikan keuntungan timbal balik antara perusahaan induk dan perusahaan yang melakukan kerja sama dengan sistem franchising. Selain itu, semakin banyak perusahaan yang melakukan franchise dengan membuka cabang-cabang baru didaerah, maka usaha yang dijalankan akan semakin cepat dikenal karena masyarakat akan dengan mudah memperoleh produk yang diinginkan. Hal ini disebabkan oleh sistem yang mengharuskan setiap cabang mempunyai standar yang sama dengan perusahaan induk. Semua yang ada di perusahaan induk ada di setiap perusahaan cabang, walaupun perusahaan tersebut tergolong masih baru. Standar yang diberikan oleh perusahaan induk tidak saja menyangkut masalah makanan, tetapi juga menyangkut sistem pelayanan, promosi, desain interior, persyaratan lokasi, manajemen, budaya perusahaan dan lain sebagainya. Sistem franchise pada dasarnya adalah salah satu metode perluasan pasar yang dilakukan oleh perusahaan yang telah mantap atau mapan dan punya nama. Sistem ini sangat cocok untuk strategi pengembangan usaha karena perusahaan tidak saja mampu mengembangkan usaha di negara asalnya, tapi juga dapat mengembangkan sayapnya sampai ke seluruh penjuru dunia. Salah satu industri rumah makan yang sering dikembangkan dengan sistem usaha franchise adalah industri rumah makan ayam. Baik perusahaan lokal maupun perusahaan rumah makan ayam bertaraf internasional banyak menggunakan sistem ini sebagai upaya perluasan dan pengembangan usahanya. Sebut saja perusahaan asing Kentucky Fried Chicken (KFC), California Fried Chicken (CFC) ataupun untuk perusahaan lokal seperti Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo (RM ABWS). Industri ini dapat cepat berkembang karena bahan baku utama, yaitu ayam dapat diperoleh dengan mudah di setiap daerah. Selain itu dengan menyuguhkan cita rasa masakan yang khas, industri ini dapat meraih pangsa pasarnya sesuai dengan selera konsumen.


Setiap rumah makan atau outlet berusaha merebut dan mempertahankan pelanggan sebanyak mungkin dengan cara berusaha memuaskan semua keinginan pelanggan. Menurut Fahey & Randall (1996: 8) kesuksesan dalam meraih dan mempertahankan konsumen memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuan keuangan, teknologi, dan tujuan pihak yang berkepentingan lainnya yang berhubungan. Maka untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan memerlukan strategi yang tepat.


Strategi menurut Jauch & Glueck (1996: 12) adalah rencana yang disatukan, menyeluruh, dan terpadu yang menyatukan keunggulan suatu perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama suatu perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat. Tetapi selain dari kebutuhan akan strategi perusahaan, Pearce & Robinson (1997: 19) menyebutkan bahwa dalam menghadapi segala hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan kemampulabaan perusahaan, eksekutif perlu menggunakan proses manajemen yang dirasa dapat menempatkan perusahaan secara optimal di lingkungan persaingannya dengan memaksimalkan antisipasi terhadap perubahan lingkungan dan tuntutan-tuntutan intern serta persaingan yang tak terduga. Maka dari itu diperlukan manajemen strategi sebagai upaya pengelolaan dari strategi itu sendiri. Manajemen strategi menurut Jauch & Glueck (1996: 6) adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.


Menurut Faley & Randall (1996: 6) dengan mempraktikkan manajemen strategi, para manajer dapat memimpin perusahaan secara lebih efektif. Sedangkan menurut David (2002: 15) manajemen strategi memungkinkan suatu perusahaan untuk lebih proaktif ketimbang reaktif dalam membentuk masa depan sendiri, hal tersebut memungkinkan suatu perusahaan untuk mengawali dan mempengaruhi (ketimbang hanya memberi respon terhadap) aktivitas, dengan demikian dapat berusaha keras mengendalikan tujuan sendiri. Sehingga manajemen strategi sangat membantu perusahaan dalam membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, dan rasional pada pilihan strategis. Karena itu, manajemen strategi merupakan alat yang berguna untuk menjalankan bisnis secara efektif dan efisien.


RM ABWS merupakan salah satu rumah makan tradisional yang ada di Malang. Rumah makan ini menyajikan menu utama ayam bakar dengan menggunakan merek dagang Ayam Bakar Wong Solo. Rumah makan yang berlokasi di Jalan Arjuna (Tengger) no 2 ini didirikan pada tanggal 8 Maret 2001 oleh pengusaha bernama Puspo Wardoyo, pemilik dan direktur PT Sarana Bakar Digdaya, pemegang hak paten merek dagang Ayam Bakar Wong Solo. Namun pengelolaan rumah makan ini berada dibawah pengawasan manajemen PT Sarana Krakatau Digdaya sebagai mitra bisnis PT Sarana Bakar Digdaya. Perusahaan anak cabang PT Sarana Krakatau Digdaya lainnya antara lain RM ABWS Cabang Padang dan RM ABWS Cabang Pekan Baru-Riau, sedangkan gerai RM ABWS Cabang Semarang, Solo, Bali, Medan (2 gerai), dan Bandung berada dibawah langsung pengawasan manajemen PT SBD Medan. Selain cabang-cabang tersebut terdapat 36 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia dan 1 gerai berlokasi di Malaysia dengan menggunakan sistem bagi hasil (CSU atau Company Share Unit) dan sistem usaha franchise (waralaba).


Sebagai pendatang baru, RM ABWS Cabang Malang melakukan penetrasi pasar. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal. Dengan cita rasa masakan yang khas dan mengandalkan brand atau image perusahaan induk, perusahaan ini melakukan promosi melalui media massa cetak maupun elektronik secara intensif. Dan untuk mengefektifkan kegiatannya, perusahaan ini memberikan sponsor pada kegiatan-kegiatan kampus dimana mahasiswa merupakan salah satu segmen pasarnya. Penekanan pada promosi disebabkan perbedaan cita rasa masakan dengan pesaing merupakan hal yang relatif karena produk yang ditawarkan menggunakan bahan baku utama yang sama, yaitu ayam. Program ini secara efektif dapat menjaring pelanggan sesuai dengan segmentasi pasar yang dituju perusahaan. Hingga tahun 2004 rumah makan ini dapat berproduksi sekitar 100 buah kotak dan lebih dari 30 orang pengunjung perhari. Perusahaan ini tetap dapat bertahan dalam industri rumah makan ayam di Malang dengan mengandalkan loyalitas (kesetiaan) pelanggan yang dimiliki.


Namun sejak dua tahun terakhir ini kecenderungan pasar dan konsumen mulai berubah, pasar dan konsumen menjadi lebih sensitif terhadap kualitas dan variasi produk serta pelayanan konsumen. Ini terjadi karena semakin membaiknya perekonomian Indonesia. Dengan adanya fenomena tersebut RM ABWS Cabang Malang segera mengubah orientasinya. Rumah makan ini melakukan peningkatan sistem pelayanan dengan delivery service. Sehingga dengan layanan yang baru tersebut pelanggan tidak harus datang ke rumah makan tersebut, tetapi cukup memesan melalui telepon dan produk yang diinginkan dengan mudah didapatkan oleh konsumen. Program ini diharapkan dapat melindungi pangsa pasar dengan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Selain itu perusahaan ini segera melakukan pengembangan produk. Program ini diterapkan dengan menyajikan produk baru yang masih berkaitan dan dipasarkan kepada pelanggan lama melalui saluran yang sudah ada. Pemikiran dipilihnya program ini adalah untuk menarik pelanggan yang puas dan loyal terhadap merek Ayam Bakar Wong Solo agar membeli produk baru sebagai akibat pengalaman positif mereka dengan produk sebelumnya. Jika semula perusahaan hanya mengandalkan menu utama ayam bakar, maka kini disajikan sekitar 50 jenis menu baru. Bukan lagi hanya masakan berbahan baku ayam, melainkan menyuguhkan pula aneka masakan dari ikan, daging sapi dan kambing, serta berjenis-jenis sayur. Menu masakan yang tersedia juga bukan hanya hidangan Indonesia atau Jawa, tapi juga hidangan dari negara Thailand, Singapura, dan Cina. Program ini terus dijalankan dan dievaluasi setiap tiga bulan dengan menambah atau mengganti menu sesuai dengan permintaan pelanggan.


Jika strategi yang selama ini digunakan oleh perusahaan untuk menjaga keberlangsungan hidup usahanya hanya bertujuan untuk mempertahankan loyalitas konsumen, maka kedepan perusahaan membutuhkan suatu strategi baru yang digunakan sebagai upaya untuk mengembangkan bisnis rumah makan tersebut, tidak hanya untuk mempertahankan konsumen tapi berusaha memperluas pangsa pasar yang dapat diraih dan dimiliki perusahaan. Berdasarkan kondisi-kondisi inilah yang menyebabkan RM ABWS Malang perlu melakukan studi untuk mendapatkan strategi yang tepat dan sesuai sebagai upaya pengembangan usahanya di masa yang akan datang.


Berdasarkan uraian yang telah dikemukan diatas, maka perlu mengadakan penelitian tentang "Manajemen Strategi Pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Malang". Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan hasil yang akan diperoleh dapat bermanfaat khususnya bagi perusahaan dalam memajukan dan mengembangkan usahanya dan bermanfaat pula bagi pihak lain yang terkait.



1.2 Perumusan Masalah


Dari latar belakang permasalahan yang telah diangkat di atas, maka dapat diambil perumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah : "Bagaimana Manajemen Strategi Pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Malang ?"


MANAJEMEN STRATEGI PADA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO CABANG MALANG 4.5 5 Win Solution 24 April 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat menyebabkan kebutuhan masyarakat...


Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk file/softcopy langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme. Cara pesan: Telpon kami langsung atau ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 089 9009 9019

Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!

No comments:

Post a Comment

Jurnalskripsitesis.com. Powered by Blogger.

Blog Archive