PENGARUH INFORMASI TOTAL ARUS KAS DAN ALIRAN KAS BEBAS TERHADAP CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN

 On 25 April 2009  


BAB I


PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang.


Perkembangan dunia usaha yang sangat pesat menuntut perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dan semakin berkembang. Jika kinerja perusahaan baik, berarti perusahaan mudah untuk menggalang dana dari investor maupun kreditur, terutama bagi perusahaan publik. Perusahaan publik wajib mengungkapkan kualitas kinerjanya pada publik. Pengungkapan kualitas kinerja perusahaan dituangkan dalam publikasi laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi investor maupun kreditur dalam mengambil keputusan karena tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.


Laporan keuangan juga menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya (IAI, 2002). Pemakai yang ingin menilai pertanggungjawaban manajemen dapat menganalisis laporan keuangan agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi yang mencakup keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan. Bagi perusahaan publik, hasil analisis laporan keuangan dapat mengundang reaksi dan penilaian dari pihak eksternal karena sebagian besar sahamnya dimiliki oleh masyarakat.


Salah satu komponen laporan keuangan selain laporan keuangan secara keseluruhan yang menjadi pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevalusasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan, dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam beradaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi laporan arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta memungkinkan pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.


Komponen-komponen arus kas terdiri atas arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Selain informasi yang terkandung dalam arus kas operasi, investasi, dan pendanaan, informasi dari total arus kas juga dipertimbangkan oleh investor dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Total arus kas merupakan penjumlahan dari arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Semakin baik kinerja perusahaan maka semakin besar return yang akan didapatkan


Gambaran menyeluruh mengenai penerimaan dan pengeluaran kas hanya bisa diperoleh dari laporan arus kas, tetapi bukan berarti laporan arus kas menggantikan neraca atau laporan laba rugi, melainkan saling melengkapi sebagai sarana dalam mengambil keputusan yang lebih baik. Semakin banyak informasi yang relevan maka semakin baik keputusan yang diambil.


Selain laporan arus kas, hal penting yang akan menjadi pertimbangan investor adalah aliran kas bebas. Ross et al (2003:37) mendefinisikan bahwa aliran kas bebas (free cash flow) merupakan kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada kreditor atau pemegang saham yang tidak digunakan untuk modal kerja atau investasi pada aktiva tetap. Kas tersebut biasanya menimbulkan konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham (pemilik). Manajer lebih menginginkan dana tersebut diinvestasi lagi pada proyek-proyek yang dapat menghasilkan keuntungan karena alternatif ini akan meningkatkan insentif yang diterima. Sebaliknya, pemegang saham mengharapkan sisa dana tersebut dibagikan sehingga akan menambah kesejahteraan mereka.


Aliran kas bebas di Indonesia lebih banyak dipakai untuk membiayai pengeluaran modal, padahal seharusnya dana tersebut dibagikan sebagai dividen. Menurut penelitian Jensen (1986), pengujian terhadap dividen menunjukkan bahwa peningkatan pembayaran dividen dalam bentuk kas menghasilkan respon positif pada harga saham dalam jangka pendek. Uyara dan Tuasikal (2003) menyatakan bahwa bila dalam laporan keuangan laba dan arus kas tidak tercermin kecukupan aliran kas bebas, pasar akan pasif karena tidak terlihat sinyal yang dapat menjelaskan adanya peluang bagi pemegang saham untuk memperoleh dividen di masa depan. Sebaliknya, pasar akan bereaksi bila tercermin adanya aliran kas bebas yang dapat memberikan harapan pemegang saham untuk memperoleh dividen di masa depan.


Kandungan informasi arus kas dan aliran kas bebas dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar atas publikasi arus kas dan aliran kas bebas. Reaksi pasar tersebut diukur dengan menggunakan Cummulative Abnormal Return (CAR). Informasi arus kas dan aliran kas bebas mempunyai makna jika publikasi informasi tersebut digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh investor. Jika publikasi arus kas dan aliran kas bebas menyebabkan investor pasar modal bereaksi melakukan aksi pembelian atau penjualan saham, berarti arus kas dan aliran kas bebas tersebut mempunyai kandungan informasi.


Penelitian tentang total arus kas telah banyak dilakukan oleh peneliti dalam negeri maupun luar negeri. Sebaliknya, aliran kas bebas masih jarang diteliti oleh peneliti dalam negeri karena belum banyak mendapat perhatian dan perusahaan-perusahaan tidak melaporkan secara eksplisit.


Hasil pengujian Livnat dan Zarrowin (1990) menyatakan bahwa kemampuan komponen arus kas mempunyai hubungan lebih kuat dengan abnormal return dibandingkan arus kas secara total atau laba akrual dengan abnormal return. Hasil penelitian dari Triyono (1999) menyatakan bahwa dengan model level, total arus kas tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham, sedangkan model return, hipotesis nol menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara total arus kas dengan return saham tidak berhasil ditolak. Hasil penelitian dari Cahyani (1999) menyatakan bahwa tidak ditemukannya hubungan yang signifikan antara laba dan arus kas dengan return saham. Penemuan Vought dan Vu (2000) menunjukkan bahwa CAR pada saat pengumuman dividen lebih besar untuk perusahaan yang mempunyai aliran kas bebas tertinggi, sedangkan CAR untuk perusahaan dengan aliran kas bebas terendah sangat kecil.


Berdasarkan latar belakang teori di atas dan penelitian terdahulu, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul "PENGARUH INFORMASI TOTAL ARUS KAS DAN ALIRAN KAS BEBAS TERHADAP CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN "



1.2. Motivasi Penelitian.


Studi mengenai total arus kas telah banyak dilakukan oleh peneliti dalam negeri maupun luar negeri.  Hasil penelitian Livnat dan Zarrowin (1990), Triyono (1999), dan Cahyani (1999) menunjukkan bahwa total arus kas tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham. Sebaliknya, hasil penelitian Bowen (1987), Wilson (1986), dan Ali (1994) menunjukkan bahwa total arus kas mempunyai hubungan dengan return saham.


Aliran kas bebas masih jarang diteliti oleh peneliti dalam negeri karena belum banyak mendapat perhatian dan perusahaan di Indonesia cenderung menggunakan aliran kas bebas untuk membiayai pengeluaran modal. Padahal, peningkatan pembayaran dividen dalam bentuk kas menghasilkan respon positif pada harga saham dalam jangka pendek (Jensen, 1986). Hasil penelitian Vought dan Vu (2000) menunjukkan bahwa CAR lebih besar untuk perusahaan yang mempunyai aliran kas bebas tertinggi pada saat pengumuman dividen, sedangkan nilai CAR lebih kecil untuk perusahaan dengan aliran kas bebas terendah.


Hasil studi yang beragam tentang total arus kas dan aliran kas bebas dari penelitian-penelitian terdahulu menyebabkan penelitian ini menguji kembali apakah informasi yang terkandung dalam total arus kas dan aliran kas bebas dapat mempengaruhi CAR. Penelitian ini juga mencari bukti empiris mengenai informasi mana yang lebih direaksi oleh pasar, apakah informasi total arus kas atau aliran kas bebas.


1.3. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, masalah penelitian ini meliputi:




  1. Apakah peningkatan total arus kas akan meningkatkan cummulative abnormal return?

  2. Apakah peningkatan aliran kas bebas (free cash flow) akan meningkatkan  cummulative abnormal return?


PENGARUH INFORMASI TOTAL ARUS KAS DAN ALIRAN KAS BEBAS TERHADAP CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN 4.5 5 Win Solution 25 April 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang sangat pesat menuntut perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningka...


Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk file/softcopy langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme. Cara pesan: Telpon kami langsung atau ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 089 9009 9019

Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!

No comments:

Post a Comment

Jurnalskripsitesis.com. Powered by Blogger.

Blog Archive