PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA HOTEL MONTANA DUA MALANG

 On 25 April 2009  


BAB I


PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang



Di dalam suatu organisasi atau unit usaha baik itu formal atau informal, membutuhkan seorang pemimpin yang dapat memberikan semangat kepada bawahannya untuk senantiasa produktif sebab keberadaan seorang pemimpin dalam suatu organisasi dirasakan sangat mutlak sekali untuk menjadi nahkoda bagi para bawahannya.


Kepemimpinan seorang manajer akan mampu membedakan karakteristik suatu organisasi dengan organisasi lain. Kepemimpinan yang dinamis dan efektif merupakan sumber daya yang paling pokok yang sulit dijumpai, oleh karena itu setiap pemimpin harus memahami teori kepemimpinan dengan mengetahui bakat atau potensi yang dimiliki oleh para bawahannya ataupun yang dimiliki oleh dirinya sendiri.


Pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang mampu membangkitkan semangat kerja dan menanamkan rasa percaya diri serta tanggung jawab pada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas penuh tanggung jawab guna mencapai produktivitas perusahaan. Hal ini adanya tuntutan organisasi bahwa pemimpin dapat memprioritaskan kepemimpinannya yang berorientasi pada tugas dan hubungan antar manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kematangan bawahan. Karena itu pemimpin dituntut oleh organisasi untuk bisa fleksibel dalam menggunakan gaya kepemimpinan yang tepat diantaranya  yaitu gaya kepemimpinan otokratis, demokratis, dan laissez faire (bebas).


Unsur kepemimpinan ini terasa lebih diperlukan lagi setelah melihat kenyataan bahwa manajer merupakan sumber daya pokok yang paling langkah dalam setiap oraganisasi bisnis, hal ini dibuat dari kenyataan bahwa setiap status pendirian usaha baru, kurang lebih 50% atau separuhnya gulung tikar dalam dua tahun yang pada akhirnya di tahun kelima hanya satu pertiga saja yang masih bertahan, dan hampir semua kegagalan dari perusahaan dikarenakan kepemimpinan dalam perusahaan tersebut kurang efektif (Dharma, 1996:98).


Semangat kerja karyawan akan muncul diantaranya dari adanya kepemimpinan yang diterapkan seorang pemimpin dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara maksimal, sehingga pemimpin mampu menggerakkan orang lain, dalam hal ini adalah karyawan yang menjadi bawahannya. Untuk itulah, suatu perusahaan dituntut untuk memiliki seorang pemimpin yang mampu menciptakan suasana dinamis serta mampu meningkatkan semangat kerja bawahannya. Seperti yang dikatakan oleh Siagian (1992:2), yaitu :"Bahwa keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan".


Propinsi Jawa Timur khususnya Kota Malang merupakan kota pelajar dan merupakan daerah tujuan wisata yang utama. Kehidupan kepariwisataan kota Malang sudah demikian berkembang pesat sehingga tingkat persaingan yang terjadi juga semakin tinggi termasuk di dalamnya industri perhotelan. Dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang berkunjung pada saat ini, jumlah hotel di kota Malang sangat banyak. Adanya penginapan sejenis hotel seperti home stay dan losmen juga banyak bermunculan di kota Malang. Hal ini merupakan suatu ancaman bagi pelaku bisnis perhotelan. Dengan demikian para pelaku bisnis harus berhati-hati dan terus berusaha untuk menjaga agar tetap dapat bersaing dan berkembang. Oleh sebab itu maka harus didukung oleh seorang pimpinan yang tangguh guna memajukan suatu usahanya.


Para pelaku bisnis khususnya perhotelan semakin bersaing ketat untuk meningkatkan pelayanan bagi semua tamu yang berkunjung. Diantaranya dengan mempersiapkan akomodasi yang terdiri dari hotel, biro perjalanan wisata, dan fasilitas pendukung lainnya untuk kebutuhan dan kenyamanan para tamu. Sebagai hotel kelas melati tiga, Hotel Montana Dua yang berlokasi di Candi Panggung No. 2 Malang turut berperan aktif dalam bidang perdagangan dan pariwisata di Kota Malang dengan segala kegiatannya, antara lain dengan menjual produk kamar, restoran, banque hall, conference room, minibar, laundry service, dan bekerjasama dengan biro perjalanan wisata.


Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang gaya kepemimpinan pada karyawan Hotel Montana Dua Malang. Alasan peneliti memilih hal tersebut karena gaya kepemimpinan yang diterapkan pada Hotel Montana Dua pada saat ini adalah gaya kepemimpinan otokratis yaitu gaya pemimpin yang banyak mempengaruhi perilaku bawahanya dan keputusan sepenuhnya ditangan pemimpin, sehingga semangat kerja karyawan menurun dikarenakan kurangnya kebebasan karyawan memberikan pendapat atau masukan demi kemajuan perusahaan. Oleh karena itu pemimpin haruslah mempunyai kemampuan  pemimpin  yang  baik  agar  tujuan  perusahaan dapat mudah tercapai.  Kemampuan  memimpin  dapat diartikan kemampuan untuk memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan, dan berkomunikasi dengan para           bawahannya. Di samping itu, pemimpin hendaknya mempunyai perilaku atau  gaya kepemimpinan yang telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan  tempat ia memimpin. Untuk itu pemimpin dituntut untuk dapat bersifat fleksibel. Maksud fleksibel disini adalah pemimpin dapat menyesuaikan dirinya dengan tujuan perusahaan yang hendak diraih. Kefleksibelan ini sangat diperlukan sebab hal ini dapat menumbuhkan dan memacu semangat kerja karyawan. Pada penelitian ini yang  diteliti seluruhan karyawan pada Hotel Montana Dua Malang.


Menurut Heidjrachman dan Husnan (1990:224) gaya kepemimpinan dibagi menjadi tiga macam diantaranya gaya kepemimpinan otokratis yaitu gaya kepemimpinan dimana pimpinan banyak mempengaruhi atau menentukan perilaku para bawahannya, gaya kepemimpinan demokratis yaitu gaya kepemimpinan yang banyak menekankan pada partisipasi anggotanya dari pada kecenderungan pemimpin untuk menentukan sendiri, gaya kepemimpinan Laissez Faire (bebas) yaitu gaya kepemimpinan yang lebih banyak menekankan keputusan kelompok. Untuk lebih meningkatkan semangat kerja karyawan tentu harus tetap memberikan perhatian dan pengarahan terhadap para karyawan dan juga tetap menjaga terjalinnya suatu hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan karyawan atau bawahannya yang tentunya dengan pendekatan gaya kepemimpinan yang tepat.


Dengan gaya kepemimpinan yang tepat maka akan dapat meningkatkan semangat kerja karyawan pada Hotel Montana Dua Malang. Sehingga itu  dengan pemilihan gaya kepemimpin yang tepat sasaran dan tujuan dari perusahaan atau industri perhotelan akan dapat dicapai secara maksimal.


Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA HOTEL MONTANA DUA MALANG"



1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:




  1. Bagaimanakah penerapan gaya kepemimpinan pada Hotel Montana Dua Malang?

  2. Apakah  ada pengaruh yang signifikan dari variabel gaya kepemimpinan otokratis, demokratis dan Laissez Faire (bebas) secara parsial maupun simultan terhadap semangat kerja karyawan pada Hotel Montana Dua Malang?


PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA HOTEL MONTANA DUA MALANG 4.5 5 Win Solution 25 April 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam suatu organisasi atau unit usaha baik itu formal atau informal, membutuhkan seorang pemimpin...


Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk file/softcopy langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme. Cara pesan: Telpon kami langsung atau ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 089 9009 9019

Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!

No comments:

Post a Comment

Jurnalskripsitesis.com. Powered by Blogger.

Blog Archive