ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MINING and MINING SERVICE YANG GO PUBLIC DI BEJ TAHUN 2002 - 2004

 On 22 April 2009  


BAB I


PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Masalah


Saat ini dunia telah mengakui bahwa pasar modal merupakan sarana yang handal untuk mobilisasi dana. Apabila dikelola secara profesional, suatu negara yang hanya mengandalkan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dalam menghimpun dana akan menemui kesulitan untuk mendapatkan sumber-sumber pembiayaan proyek-proyeknya. Kedua lembaga tersebut diatas umumnya hanya menyediakan pinjaman modal (Jangka Pendek dan Jangka Panjang). Sedangkan pasar uang hanya menyediakan penyertaan. Pasar modal membantu menyehatkan struktur permodalan perusahaan sekaligus memberi kesempatan kepada investor untuk ikut serta dalam pemilikan dan pembagian laba (deviden) serta  mengharapkan capital gain.


Masyarakat pemodal atau investor sangat berkepentingan terhadap perkembangan, kondisi serta kinerja perusahaan. Atas dasar itulah para investor mengukur kinerja perusahaan yang akan atau telah menjadi obyek investasinya. Salah satu bentuk ukuran kinerja perusahaan adalah kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.


Perusahaan maupun kegiatan usaha dalam bentuk apapun dapat dipastikan mempunyai tujuan untuk mencari keuntungan guna menjaga keberlangsungan perusahaan serta mempertahankan eksistensinya baik dalam usaha menghadapi persaingan maupun untuk memperluas usaha sehingga dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar. Dalam mempertahankan eksistensinya, perusahaan perlu melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien.


Pengukuran kinerja perusahaan merupakan suatu komponen pokok bagi investor maupun kreditor untuk memilih perusahaan sebagai sasaran investasi. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin pesat ini, terjadi persaingan di lingkungan usaha yang semakin ketat guna mendorong adanya peningkatan kualitas produk, kualitas layanan serta meningkatkan efisiensi. Sejalan dengan perkembangan tersebut, maka dibutuhkan suatu perangkat yang dapat digunakan sebagai alat bantu bagi investor atau kreditor untuk mengintepretasikan suatu perusahaan sebelum melangkah lebih jauh. Ada berbagai macam tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengintepretasikan suatu perusahaan seperti, laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan, proyeksi mengenai potensi perusahaan serta goodwill dari perusahaan yang bersangkutan. Dari sekian banyak tolak ukur yang ada, baik pihak perusahaan maupun investor dan kreditor menggunakan analisis keuangan sebagai referensi.


Pengukuran kinerja biasanya dilakukan dengan berdasarkan informasi yang termuat dalam laporan keuangan. Untuk mengukur perkembangan dan pertumbuhan kinerja perusahaan, investor biasanya menggunakan ukuran kinerja keuangan yang berupa rasio keuangan yang merupakan salah satu metode atau teknik analisis yang dapat menjelaskan suatu hubungan antara faktor yang satu dengan faktor yang lain yang terdapat dalam laporan keuangan.


Akan tetapi informasi dalam laporan keuangan tersebut tidak akan memberi manfaat yang optimal sebelum pengguna melakukan analisis lebih lanjut, misalnya kedalam bentuk rasio keuangan. Beberapa rasio keuangan akan membantu investor dalam menilai kinerja keuangan perusahaan dan membuat suatu keputusan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.


Ditinjau dari pihak perusahaan, analisis rasio keuangan digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik untuk melakukan pengendalian intern serta informasi keuangan yang sangat dibutuhkan oleh penyedia dana. Ditinjau dari pihak investor, analisis rasio keuangan berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dan membayar deviden dimasa yang akan datang. Sedangkan dari pihak kreditur, analisis rasio keuangan digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang.


Dari berbagai alat analisis yang ada, analisis rasio merupakan alat analisis yang sering dipakai karena merupakan metode paling cepat untuk diterapkan dalam kinerja suatu perusahaan. Dari analisis rasio dapat diketahui posisi perusahaan ditengah perusahaan lain dan sangat bermanfaat untuk membantu manajer, investor maupun kreditor dalam mengambil keputusan. Dari analisis rasio ini pula perusahaan dapat lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.


Seperti yang sudah kita ketahui bahwa di era ekonomi global ini perusahaan-perusahaan lokal mendapat tantangan yang berat dari perusahaan-perusahaan asing. Hal tersebut dimungkinkan dengan berkurangnya pembatasan pajak maupun quota seperti yang telah disepakati dalam AFTA. Perusahaan-perusahaan tersebut harus memperkuat posisinya agar tidak mengalami kemunduran. Untuk itu diperlukan dana yang tidak sedikit untuk memperbaiki kinerja perusahaan, baik dari segi keunggulan kompetitif, jangkauan pasar, kapasitas produksi, pemasaran, promosi dan sebagainya. Disinilah peranan pasar modal sebagai sarana pengumpulan dana bagi perusahaan yang go public menjadi kuat.


Di Indonesia perkembangan pasar modal sudah semakin pesat. Berbagai usaha telah ditempuh oleh pemerintah untuk mendorong agar pasar modal lebih mapan sehingga benar-benar dapat dijadikan salah satu sumber pembiayaan. Tindakan penting yang telah diambil adalah meliputi serangkaian kebijakan deregulasi yang pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan peranan pasar modal melalui penyederhanaan berbagai peraturan serta menciptakan kemudahan-kemudahan lainnya bagi dunia usaha.


Akhir-akhir ini keberadaan pasar modal di Indonesia juga menjadi sorotan baik oleh media massa baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri. Pasar modal yang efisien akan bereaksi dengan cepat terhadap informasi yang relevan, di mana informasi tersebut akan mempengaruhi saham. Apakah akan terjadi kenaikan, tetap pada keadaan semula, bahkan terjadi penurunan. Informasi yang relevan akan tercermin pada tingkat perubahan harga saham dan volume perdagangan saham di pasar modal.


Pasar modal merupakan lembaga alternatif bagi perusahaan sebagai sarana pendanaan selain bank. Pasar modal di Indonesia mempunyai jangkauan dan misi untuk mempercepat proses perluasan pengikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan saham perusahaan dan untuk lebih menarik masyarakat dalam penghimpunan dana untuk digunakan secara produktif.


Menurut Suad Husnan (1994 : 4) daya tarik dari pasar modal antara lain menjadi lembaga alternatif bagi perusahaan sebagai sarana pendanaan selain bank dan mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi resiko mereka. Ada beberapa instrumen di pasar modal yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengumpulkan dana. Instrumen utama pasar modal yang umum adalah saham. Keuntungan utama bagi perusahaan dengan menggunakan sumber dana berupa saham adalah bebas beban bunga dan dapat menekan resiko karena tidak mempunyai kewajiban pelunasan hutang. Perusahaan dapat memanfaatkan dana yang diperoleh dari penerbitan saham sebagai modal usaha, dana ekspansi, maupun pelunasan hutang.


Investasi saham di bursa efek memerlukan strategi tertentu, disamping metode dan perhitungan-perhitungan dengan analisis tertentu pula. Oleh karena itu strategi investasi menuntut pengamatan yang serius terhadap perilaku saham dan suatu tindakan yang cepat dan tepat apabila terjadi kesempatan yang baik.


Dalam keputusan investasi para pemodal tidak hanya memperhatikan tingkat keuntungan yang diharapkan tetapi resiko investasi. Secara intuitif tentunya ada hubungan positif antara tingkat keuntungan dan resiko. Masalahnya bagaimana mendefinisikan resiko tersebut, terutama dalam konteks pemilihan investasi. Bila seseorang investor menentukan pilihan investasinya pada saham  berfluktuatif dan bahkan bisa pula menjadi barang yang tidak berharga apabila kondisi perusahaan emiten itu ternyata kemudian bangkrut.


Investor akan memanfaatkan semua informasi dan kinerja keuangan perusahaan terhadap harga pada pengambilan keputusan beli atau jual sehingga saham sekarang merefleksikan semua informasi yang diketahui.


Bagi pemodal keputusan investasi dalam bentuk saham merupakan keputusan yang diambil untuk mengalokasikan dana yang dimilikinya dengan harapan mendapat keuntungan di masa yang akan datang. Para pemodal membeli saham, berarti mereka membeli prospek perusahaan. Apabila prospek perusahaan membaik maka harga saham perusahaan tersebut meningkat. Menurut Fakhrudin dan Darmadji (2001 : 8) keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham yaitu deviden dan capital gain. Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan capital gain merupakan selisih antara harga beli dengan harga jual.


Pergerakan harga suatu saham yang terjadi di bursa efek merupakan suatu fenomena yang sangat menarik bagi para investor untuk dilakukan suatu analisis.


Purnomo dalam Resmi (2002 : 5 ) menyatakan bahwa rasio leverage dan rasio pasar modal merupakan bentuk analisis kinerja operasional yang dapat mempengaruhi harga saham. Rasio ini meliputi total debt to total equity ratio(DER), return on equity (ROE), earning per share (EPS), price earning ratio (PER). Oleh karena itu investor yang rasional akan menggunakan rasio-rasio tersebut dalam membuat keputusan atas investasinya. Namun, penggunaan rasio tersebut masih memiliki kelemahan karena tidak memperhitungkan biaya modal.


Pada tahun 1980-an Stern dan Stewart & Co. telah mengenalkan pendekatan baru dalam mengukur kinerja perusahaan yang kemudian disebut economic value added (EVA) (Gunarsih, 1999 : 9). Pendekatan ini memperhitungkan biaya modal dan dianggap akan dapat mengatasi kelemahan pengukur kinerja lainnya.


Resmi (2002) melakukan pengujian atas keterkaitan kinerja keuangan dengan return saham. Hasilnya menunjukkan bahwa PER dapat memberikan sumbangan parsial kepada investor untuk memprediksi return saham. Tetapi  variabel EVA justru tidak memiliki pengaruh yang signifikan.


Tuasikal (2001) menguji manfaat informasi dalam memprediksi return saham. Hasil pengujian menunjukkan bahwa rasio keuangan tidak bermanfaat dalam memprediksi return saham untuk satu tahun ke depan. Akan tetapi rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi return saham untuk dua tahun ke depan atau lebih.


Perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta, yang termasuk dalam kelompok perusahaan Mining and Mining service. Perkembangan kinerja perusahaan dalam sektor perdagangan khususnya pada perusahaan Mining and Mining service pasca krisis moneter, serta bagaimana respon investor di pasar modal dan hubungannya dengan harga saham adalah menarik untuk diteliti.


Perusahaan Mining and Mining Service mempunyai andil yang sangat besar terhadap pendapatan negara. Perusahaan Mining and Mining Service merupakan perusahaan yang telah beroperasi cukup lama di Indonesia. Perusahaan ini mempunyai andil yang cukup banyak dalam menambah pendapatan luar negeri. Laporan keuangan perusahaan tersebut bersifat terbuka yang berarti laporan keuangan perusahaannya dipublikasikan kepada masayarakat umum, terutama pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut. Dalam menghadapi persaingan, perusahaan-perusahaan tersebut harus mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada perusahaan yang nantinya akan dijadikan bahan untuk perbaikan kinerja.


Disamping itu motivasi pengambilan sampel pada perusahaan Mining and Mining Service dikarenakan masih sedikitnya jumlah peneliti yang mengambil obyek tersebut. Karena alasan itulah maka peneliti berinisiatif untuk meneliti obyek tersebut.


Hasil penelitian nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, terutama bagi investor dalam melakukan pengambilan keputusan investasi. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peneliti selanjutnya.


Dari uraian di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian mengenai "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MINING and MINING SERVICE YANG GO PUBLIC DI BEJ TAHUN 2002 - 2004 ".


ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MINING and MINING SERVICE YANG GO PUBLIC DI BEJ TAHUN 2002 - 2004 4.5 5 Win Solution 22 April 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah mengakui bahwa pasar modal merupakan sarana yang handal untuk mobilisasi...


Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk file/softcopy langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme. Cara pesan: Telpon kami langsung atau ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 089 9009 9019

Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!

No comments:

Post a Comment

Jurnalskripsitesis.com. Powered by Blogger.

Blog Archive