BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Ada tiga faktor yang mempengaruhi organisasi, yaitu adanya sekelompok orang, hubungan, dan pembagian kerja antara orang-orang itu serta tujuan yang ingin dicapai. Dari ketiga faktor tersebut, manusia merupakan faktor yang paling dominan karena tanpa manusia sebagai penggerak aktivitas, maka suatu organisasi tidak akan berjalan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia diselenggarakan oleh suatu bagian tersendiri dalam organisasi, yang biasa disebut fungsi Sumber Daya Manusia atau fungsi personalia. Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengelola dan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Masalah yang dihadapi fungsi personalia tidak hanya terbatas pada kegiatan departemen atau bagian personalia saja. Masalah personalia merupakan tanggung jawab seluruh aparat organisasi. Ketidakpuasan personal belum tentu disebabkan oleh lemahnya tata kerja bagian personalia saja, akan tetapi besar kemungkinan ditentukan oleh situasi kerja, sikap pimpinan ataupun tekanan-tekanan lainnya. (Nugroho Wijayanto, 1985)
Dalam mencari cara-cara untuk mengantisipasi risiko yang semakin meningkat serta Sumber Daya yang semakin pelik, perusahaan memerlukan suatu alat bantu untuk mengidentifikasi adanya faktor-faktor yang bersifat mendukung maupun menghambat dalam penyelenggaraan fungsi personalia. Alat bantu yang dimaksud adalah audit operasional. Menurut A. W. Tunggal (1997), audit operasional terkait dengan suatu teknik dalam melakukan penilaian secara sistematis terhadap efisiensi dan efektifitas suatu fungsi dalam perusahaan. Penilaian ini untuk memastikan terlaksananya rencana perusahaan, mengidentifikasi peluang-peluang penyempurnaan dan memberikan rekomerndasi tentang tindakan korektif yang perlu dilakukan.
Pada tulisan ini, audit operasional difokuskan pada penilaian efektifitas fungsi personalia saja. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa penilaian efisiensi pada fungsi tersebut sulit dilakukan secara kuantitatif. Biaya-biaya yang terkait dengan fungsi ini termasuk dalam pusat biaya kebijakan (discretionary expense center). Menurut Supriyono (1987:243), pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak mempunyai hubungan yang proporsional atau tidak mempunyai hubungan yang erat dengan keluarannya. Oleh karena masukan dan keluaran pusat biaya kebijakan tidak mempunyai hubungan fisik yang nyata, maka pusat biaya tidak dapat dinilai efisiensinya secara kuantitatif. (Supriyono, 1989).
Bagi setiap perusahaan, Sumber Daya Manusia merupakan salah satu aset utama perusahaan. Peranan peningkatan Sumber Daya Manusia akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan. Permasalahan yang kemudian timbul adalah bagaimana cara mengetahui perusahaan tersebut telah melaksanakan aktivitas personalia secara efektif. Persoalan ini dapat dijawab apabila perusahaan tersebut melakukan audit operasional. Hal yang paling penting dalam pelaksanaan audit ini adalah berusaha menemukan masalah dan meyakinkan ketaatan terhadap peraturan atau standar yang berlaku dalam perusahaan.
Perum Jasa Tirta I sebagai salah satu BUMN yang bergerak pada bidang pengelolaan Wilayah sungai Brantas dan Bengawan Solo berkantor pusat di Malang. Bagi perusahaan tersebut, sumber daya manusia merupakan salah satu aset utama perusahaan. Peranan peningkatan sumber daya manusia akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan. Permasalahan yang kemudian timbul adalah bagaimana cara mengetahui bahwa perusahaan tersebut telah melakukan aktivitas personalia secra efektif. Persoalan ini dapat dijawab apabila perusahaan tersebut telah melakukan audit operasional. Hal yang paling penting dalam pelaksanaan audit ini adalah berusaha menemukan masalah dan meyakinkan ketaatan terhadap peraturan atau standar yang berlaku dalam perusahaan.
Berdasarkan pemikiran di atas dan mengingat pentingnya audit operasional pada fungsi personalia, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul "AUDIT OPERASIONAL FUNGSI PERSONALIA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS MANAJEMEN PADA PERUM JASA TIRTA I"
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan permasalahan, yaitu:
- Apakah aktivitas yang dilakukan oleh fungsi personalia pada Perum Jasa Tirta sudah efektif?
- Apakah perusahaan telah menyelenggarakan dan mengelola semua fungsi personalia sesuai dengan tujuan perusahaan.
No comments:
Post a Comment