BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini duinia bisnis menghadapi era baru persaingan yang semakin ketat. Salah satu penyebabnya adalah efek globalisasi serta krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak beberapa tahun silam. Meskipun menurut berbagai penilaian dari para ekonom, Indonesia tidak siap menghadapi pasar bebas, tetapi karena harus tunduk pada perjanjian AFTA, Indonesia akhirnya membuka keran-keran persaingan bebas. Terlebih lagi dalam era globalisasi ini, akan muncul suatu fenomena yaitu global consumer (konsumen global). Konsumen global ini ditandai dengan konsumen yang kritis, canggih, dan semakin well demanding (permintaan yang kompleks). Konsumen tidak hanya memperhatikan pada keberagaman produk, melainkan juga pada kualitas, biaya, delivery (pengiriman), serta kepuasan pelanggan (cosumer satisfaction) itu sendiri. Akibatnya, perusahaan-perusahaan harus meningkatkan daya saing untuk mempertahankan kelangsungan usahanya melalui berbagai perbaikan, baik dalam hal harga, promosi, kualitas produk, distribusi, strategi penjualan maupun pelayanan.
Indonesia merupakan pangsa pasar yang sangat potensial bagi perkembangan telekomunikasi, dikarenakan komunikasi sangat penting untuk berhubungan antara satu orang dengan orang lain maupun dengan anggota kelompok atau organisasi. Di dalam hubungan bermasyarakat komunikasi merupakan sarana penting untuk memperoleh penjelasan dan pesan yang akan disampaikan. Banyak cara yang dapat digunakan sebagai media berkomunikasi salah satunya adalah dengan menggunakan telepon. Kehadiran media telepon dirasakan sangat membantu lebih-lebih bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi. Dengan menggunakan media telepon akan mempermudah dan mempercepat proses interaksi yang jaraknya jauh sekalipun. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dibutuhkan suatu media yang mampu memuaskan dan memenuhi kebutuhan manusia dalam berkomunikasi. Melihat dari kebutuhan ini maka para praktisi bisnis dibidang komunikasi mengembangkan suatu telepon yang menggunakan jaringan akses fiber optik (bergerak). Penggunaan telepon dengan menggunakan jaringan akses fiber optik ini yang kemudian dikenal oleh masyarakat dengan handphone (selular). Untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat sebagai pelanggan jasa telekomunikasi, maka pemerintah memberikan kesempatan kepada badan usaha swasta untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi dengan bekerja sama dengan BUMN yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Undang-Undang No.3 tahun 1989 yaitu PT. Telkom dan PT. Indosat.
PT. Telkomsel merupakan operator pertama yang ikut berpartisipasi dalam jasa telekomunikasi selular melalui produknya yaitu kartuHALO dan simPATI, diikuti oleh PT. Satelindo dengan produknya kartu Mentari, PT. Excellcomindo Pratama dengan produknya kartu Pro-XL, PT. Natrindo Telpon Selular dengan produknya kartu Lippo Tellecom, dan PT. Indosat dengan produknya kartu IM-3. Masing-masing operator mempunyai dua macam kartu yang ditawarkan pada konsumen, yaitu kartu Pasca Bayar dan katu Pra Bayar. Pada kartu Pasca Bayar konsumen diberikan pilihan untuk memilih kartu bebas roaming atau bebas abonemen dimana biaya akan ditagihkan ke alamat konsumen sesuai dengan tanda pengenal saat mendaftar. Sedangkan pada kartu Pra Bayar, konsumen hanya membeli voucher ketika ingin berkomunikasi.
PT. Telkomsel adalah perusahaan pertama yang bergerak dalam pengadaan jasa telekomunikasi selular di Indonesia melalui berbagai produk, antara lain KartuHALO, SimPATI Nusantara, KatuAS, dan Simpati Hoki. Telkomsel pada saat ini memiliki pangsa pasar yang paling besar, dan berusaha mempertahankannya dengan promosi yang paling gencar di banding dengan perusahaan sejenis. Layanan dari Telkomsel saat ini sudah mencapai seluruh propinsi di Indonesia, ini disebabkan karena penggunaan handphone yang menggunakan teknologi GSM, terutama KartuHALO yang merupakan produk pasca bayar pertama di Indonesia.
Untuk mempertahankan pangsa pasarnya PT. Telkomsel berupaya untuk mengembangkan pemasaran salah satu produknya yaitu produk pasca bayar KatruHALO secara lebih luas lagi. Untuk menjalankan aktivitasnya tersebut PT. Telkomsel bekerja sama dengan CV. Mitra Sejati Komunika dalam memasarkan salah satu produk Telkomsel yaitu produk pasca bayar KartuHALO untuk wilayah pemasarannya yang meliputi kota-kota di seluruh Jawa Timur. Dengan banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sejenis, tingkat kompetisinya semakin meningkat dan masing-masing perusahaan harus semakin jeli dalam memilih pasar sasarannya agar mampu memenangkan persaingan.
Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa untuk lebih mensosialisasikan dunia pertelekomunikasian pada masyarakat diperlukan kegiatan pemasaran yang mendukung kearah tersebut. Oleh sebab itu, kegiatan promosi sangat diperlukan untuk memperkenalkan, meyakinkan serta mengingatkan kembali manfaat produk kepada para konsumen. Dalam hal ini penulis membahas mengenai aktivitas promosi yang dijalankan oleh CV. Mitra Sejati Komunika Malang yaitu personal selling dan advertising sebagai strategi perusahaan dalam usaha mengahadapi pasar dengan persaingan yang semakin ketat di era globalisasi, sehingga judul yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah:
"Analisis Pengaruh Personal Selling Dan Advertising Terhadap Peningkatan Volume Penjualan KartuHALO Pada CV. Mitra Sejati Komunika Malang".
1.2. Perumusan Masalah
Setiap perusahaan pasti mempunyai masalah yng harus dihadapi dan di atasi agar tidak menghambat aktivitas perusahaan dalam rangka mencapai tujuan. Dengan perumusan masalah mempertegas adanya masalah-masalah yang ada pada perusahaan. Di samping itu, perumasan masalah merupakan pedoman kearah langkah dan alternatif-alternatif pemecahan masalah.
Dari penjelasan diatas maka penulis merumuskan maalah sebagai berikut:
- Apakah personal selling dan advertising pada CV. Mitra Sejati Komunika Malang secara simultan dan parsial mempengaruhi peningkatan volume penjualan KartuHALO di Malang?.
- Variabel promosi manakah yang berpengaruh dominan pada peningkatan volume penjualan KartuHALO di Malang?.
No comments:
Post a Comment