BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan sarana berkomunikasi antarmanusia untuk memperoleh informasi yang penting. Penguasaan berbahasa dapat diperoleh melalui pembelajaran. Pembelajaran bahasa sangat penting untuk diajarkan di sekolah-sekolah, terutama pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia harus lebih diarahkan pada kemampuan dan keterampilan siswa untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulis. Pembelajaran bahasa diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbahasa siswa yang meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini saling berkaitan dan saling melengkapi dalam kegiatan komunikasi.
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi siswa. Keterampilan menulis siswa harus terus ditingkatkan, terutama keterampilan menulis surat resmi. Pada siswa SMP kelas VII misalnya, diharapkan dapat menulis surat resmi dengan benar sesuai aturan yang ada dalam penulisan surat resmi. Dalam keterampilan menulis, ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung oleh ketepatan bahasa yang digunakan (Depdiknas 2003:5).
Pembelajaran menulis di Sekolah Menengah Pertama perlu mendapat perhatian dari para guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Ketika dihadapkan pada pembelajaran menulis surat resmi, siswa selalu mengalami kesulitan terutama dalam penggunaan bahasa. Hasil tulisan siswa sebagian besar lemah dalam masalah kebahasaan dan teknik penulisan. Selama pembelajaran menulis, siswa kurang memperhatikan aturan-aturan yang ada dalam keterampilan menulis sehingga menyebabkan lemahnya keterampilan siswa dalam menulis surat resmi.
Lemahnya keterampilan siswa dalam menulis surat resmi disebabkan alokasi waktu pembelajaran menulis di sekolah-sekolah selama ini relatif lebih kecil. Hal ini menyebabkan keterampilan menulis siswa kurang maksimal. Siswa kurang mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam pembelajaran menulis. Setelah menamatkan jenjang sekolah, dikhawatirkan siswa belum mampu menggunakan bahasa secara baik dan benar dalam keterampilan menulis.
Dalam pembelajaran menulis, siswa kurang memahami hakikat menulis. Berdasar pengalaman peneliti ketika melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), peneliti mengetahui bahwa ketika diberikan kesempatan menulis surat resmi, para siswa tidak mementingkan mutu tulisan. Mereka lebih mementingkan sistematika surat resmi tanpa memperhatikan penggunaan bahasa.
Dari hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 30 Semarang, diketahui bahwa keterampilan menulis pada siswa kelas VIIB selama ini belum maksimal. Dalam menulis surat resmi, siswa masih mengalami kesulitan dalam penggunaan bahasa. Lemahnya keterampilan menulis surat resmi siswa disebabkan sebagian besar siswa kurang berminat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia, kurangnya pemahaman siswa tentang surat resmi, dan siswa kurang berlatih menulis surat resmi. Selain faktor dari siswa, lemahnya keterampilan menulis surat resmi juga dapat dipengaruhi karena faktor dari guru. Lemahnya keterampilan menulis surat resmi siswa dapat disebabkan karena bimbingan dan penjelasan guru dalam proses pembelajaran sulit dipahami oleh siswa, serta strategi yang yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang tepat.
Guru dituntut mempunyai keterampilan untuk mengelola kelas agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan tercapai tujuan pembelajaran. Untuk mengatasi kelemahan siswa dalam menulis surat resmi, guru harus selalu memotivasi dan memberikan pengertian kepada siswa tentang pentingnya pelajaran bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, terutama pembelajaran surat resmi. Agar siswa dapat menulis surat resmi dengan benar, guru harus lebih memberikan penjelasan kepada siswa melalui contoh-contoh surat resmi dan memberikan latihan- latihan menulis surat resmi dengan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran merupakan hal yang harus diperhatikan oleh guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Siswa tidak cukup diberikan penjelasan tentang teori menulis saja, tetapi hal yang berhubungan dengan masalah kebahasaan dan teknik penulisan juga harus diperhatikan. Oleh karena itu, diperlukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa agar keterampilan siswa dalam menulis surat resmi dapat ditingkatkan.
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dapat dijadikan sebagai strategi untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami. Guru bertugas sebagai pengarah dan pembimbing agar siswa mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Ada tujuh komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapan pembelajaran kontekstual di kelas. Ketujuh komponen utama itu adalah konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment) (Nurhadi dan Senduk 2003:31).
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar diharapkan dapat meningkatkan keterampilan surat resmi siswa kelas VIIB SMP Negeri 30 Semarang. Dalam masyarakat belajar, hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Masyarakat belajar bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah dan dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar. Siswa yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya sekaligus meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. Dalam pembelajaran tersebut, kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan dalam kelompok kecil dengan menerapkan pembelajaran kooperatif, yaitu pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kontekstual komponen masyarakat belajar ini sangat membantu proses pembelajaran di kelas. Melalui belajar kelompok, siswa dapat saling berbagi gagasan dan pengalaman serta bekerjasama untuk memecahkan masalah dalam kegiatan belajar mengajar.
Penggunaan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar dalam pembelajaran menulis surat resmi dapat dijadikan sebagai strategi untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Resmi pada Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 30 Semarang dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Masyarakat Belajar.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, guru selalu dihadapkan pada siswa yang mengalami kesulitan belajar, khususnya menulis surat resmi. Keterampilan menulis surat resmi siswa kelas VIIB SMP Negeri 30 Semarang masih rendah. Masalah yang muncul dalam keterampilan menulis dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa. Sebagian besar siswa beranggapan bahwa bahasa Indonesia adalah pelajaran yang membosankan sehingga siswa kurang berminat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia. Guru harus dapat memberikan pengertian kepada siswa tentang pentingnya pelajaran bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Kurangnya pemahaman tentang surat resmi juga menyebabakan rendahnya keterampilan menulis siswa. Aturan-aturan yang ada dalam penulisan surat resmi, terutama dalam hal kebahasaan menyebabkan siswa sulit menulis surat resmi dengan benar. Untuk mengatasi hal ini, guru harus lebih banyak memberikan penjelasan kepada siswa dengan memberikan contoh-contoh surat resmi.
Faktor lain penyebab rendahnya keterampilan menulis surat resmi adalah siswa kurang berlatih menulis surat resmi. Mereka menganggap bahwa menulis adalah pelajaran yang sulit. Siswa mengalami kesulitan menulis terutama dalam pemakaian bahasa. Untuk meningkatkan keterampilan menulis, siswa harus banyak diberi latihan dengan teknik belajar yang bervariasi.
Faktor eksternal yang berasal dari luar siswa, yaitu faktor dari guru. Kurangnya keterampilan menulis surat resmi dapat disebabkan karena bimbingan dan penjelasan guru dalam proses pembelajaran sulit dipahami oleh siswa. Siswa tidak dapat menguasai seluruh materi yang diajarkan oleh guru. Untuk menyelesaikan masalah ini, guru seharusnya menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Teknik mengajar yang kurang tepat dalam pembelajaran juga dapat menyebabkan lemahnya keterampilan menulis surat resmi siswa. Guru harus menggunakan teknik mengajar yang bervariasi agar kegiatan pembelajaran lebih menarik. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar yang dapat mendorong keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian, yaitu keterampilan siswa dalam menulis surat resmi masih rendah. Untuk meningkatkan keterampilan menulis surat resmi akan digunakan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
- Bagaimana peningkatan keterampilan menulis surat resmi siswa kelas VIIB SMP Negeri 30 Semarang setelah diberikan pembelajaran kontekstual komponen masyarakat belajar?
- Bagaimana perubahan tingkah laku siswa kelas VIIB SMP Negeri 30 Semarang setelah diberikan pembelajaran kontekstual komponen masyarakat belajar?
No comments:
Post a Comment