BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Seiring dengan perkembang zaman, dunia industri nasional mengalami perkembangan yang sangat pesat. Industri-industri tersebut antara lain meliputi industri otomotif dan transportasi, mesin mesin berat, mesin mesin produksi, rancang bangun dan rekayasa serta industri-industri yang menghasilkan / memproduksi elemen-elemen mesin. Sebagian besar dari industri-industri tersebut dalam operasionalnya membutuhkan logam sebagai bahan bakunya.
Setiap elemen mesin sudah barang tentu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Persyaratan teknis yang secara umum harus diketahui dan diperhatikan dalam pembuatan elemen- elemen mesin dengan bahan baja antara lain sifat-sifat mekanis dan sifat fisis dari bahan. Sifat-sifat mekanis bahan antara lain meliputi kekuatan tarik, kekuatan lelah/fatik, kekuatan terhadap puntiran, kekerasan dan sebagainya. Sedangkan sifat-sifat fisis dari bahan seperti struktur mikro, kehalusan permukaan, ketahan terhadap korosi dan sebagainya.
Poros merupakan salah satu elemen dalam mesin yang mempunyai fungsi sangat vital, yaitu untuk meneruskan daya dari komponen yang satu ke komponen yang lain. Untuk merencanakan poros sangat perlu diperhatikan mengenai kekuatan poros. Dalam siklus kerjanya, poros dapat mengalami pembebanan-pembebanan seperti beban puntir, lentur, maupun gabungan antara beban puntir dan lentur (beban kombinasi). Disamping itu, poros juga mengalami pembebanan tarik dan tekan seperti yang terdapat dalam baling- baling ataupun turbin. Karena itu, sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atas (Sularso, 1987). Kekuatan tarik sangat penting diketahui sebab dengan kekuatan tarik akan dapat diprediksikan mengenai sifat-sifat mekanis yang lain.
Dalam sebuah poros selalu terdapat bentuk-bentuk geometri yang tidak menentu seperti: rongga, goresan pada permukaan, pengerjaan kasar, perubahan diameter dan lain-lain. Ketidakteraturan bentuk geometri ini terjadi akibat ketidaksengajaan dalam proses produksi. Selain itu keadan ini juga dikarenakan oleh tuntutan desain misalnya: poros bertingkat, lubang saluran minyak pada poros ataupun alur pasak (keyways). Semua keadaan ini sangat berpotensi menimbulkan konsentrasi tegangan pada tempat-tempat yang terjadi perubahan penampang. Konsentrasi tegangan adalah pemusatan tegangan akibat penampang yang tidak rata atau menyempit sehingga menghasilkan tegangan yang lebih besar daripada di daerah sekitarnya. Sebagai akibat lanjutnya akan menyebabkan kerusakan. Yudiono (2001), dalam penelitiannnya pada material baja poros K945 EMS45 menunjukkan bahwa kehadiran alur pasak lurus memberi kecenderungan menurunnya sifat mekanis bahan, sedang pada level pembebanan 74,25% kekuatan luluh menunjukkan adanya kecenderungan yang sama.
Alur pasak merupakan jenis penyambungan yang umum dipakai pada poros. Penyambungan jenis ini banyak memberikan kontribusi positif secara ekonomis ataupun teknis bila dibandingkan dengan jenis penyambungan lain semisal pengelasan.
Saat ini banyak ditemui komponen-komponen mesin yang mengalami kerusakan dengan lama pembebanan yang relatif singkat. Hal ini dikarenakan kekerasan permukaan yang kurang baik, ketidaktahanan terhadap pembebanan ataupun sifat internal bahan itu sendiri yang kurang baik. Oleh karena itu, suatu tindakan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas permukaan dan kekuatan terhadap komponen-komponen tertentu sangat penting untuk diteliti. Dengan demikian, unjuk kerja komponen-komponen tersebut dapat ditingkatkan sesuai dengan perencanaan walaupun dengan menggunakan bahan dan media yang murah yang memenuhi persyaratan teknis.
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, dilakukan proses pengarbonan pada spesimen material baja poros karbon rendah dengan media arang batok kelapa. Media pengarbonan dan spesimen diletakkan dalam kotak sementasi kemudian dipanaskan dalam dapur pemanas hingga suhu 9300 C. Waktu penahanan (holding time) selama 2 jam, 3 jam dan 4 jam.
C. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah:
- Bagaimanakah kekuatan tarik, kekuatan luluh, perpanjangan, reduksi penampang dan bentuk penampang patah dari baja poros karbon rendah dengan alur pasak lurus (sliding keyways) sebelum dan sesudah dilakukan pengarbonan dengan menggunakan media arang batok kelapa ?
- Bagaimanakah bentuk strutur mikro dari material baja poros karbon rendah sebelum dan sesudah dilakukan pengarbonan dengan menggunakan madia arang batok kelapa ?
- Bagaimanakah perubahan komposisi unsur pada material baja poros karbon rendah sesudah dilakukan pengarbonan dengan menggunakan media arang batok kelapa ?
No comments:
Post a Comment