PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN STOIKIOMETRI LARUTAN PADA SISWA KELAS XI SEMESTER II SMA WALISONGO SEMARANG MELALUI PERMAINAN KIMIA BERWAWASAN CET (Chemoedutainment)

 On 11 September 2009  

BAB I


PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang


Pembaharuan di bidang pendidikan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, di antaranya adalah pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang disempurnakan lagi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP). Kurikulum tersebut menekankan keterlibatan siswa secara aktif dan berusaha menemukan konsep sendiri dalam proses pembelajaran di semua mata pelajaran termasuk kimia. Guru sebagai fasilitator dan pendorong siswa untuk menggunakan keterampilan proses serta menerapkan inovasi model pembelajaran sehingga pembelajaran  kimia  mampu  mengembangkan life skill yang merupakan implementasi dari kurikulum KTSP.


Metode  mengajar  di  sekolah  dasar  sampai  perguruan  tinggi  masih monoton  menggunakan  metode  mengajar  secara  informatif,  pengajar  lebih banyak berbicara dan bercerita untuk menginformasikan semua fakta dan konsep sedangkan siswa hanya sebagai obyek pembelajaran saja. Dari fakta tersebut jelas bahwa siswa hanya mendapat sebatas pengetahuan yang nantinya akan terukur dalam  penilaian  kognitif  saja.  Padahal  dalam  KTSP  siswa  dituntut  untuk mencapai ketuntasan belajar yang dicerminkan oleh nilai kognitif, nilai afektif dan  nilai  psikomotorik.  Nilai  psikom bisa  diambil  dari  nilai  praktikum siswa sedangkan afektif dari tingkah laku siswa sehari-hari .


Salah  satu  prinsip  psikologi  belajar  manyatakan  bahwa  makin  besar keterlibatan  siswa  siswa  dalam  kegiatan,  maka  makin  besar  baginya  untuk mengalami proses belajar. Siswa akan mudah memahami konsep yang rumit dan abstrak jika disertai contoh-contoh yang konkrit, contoh-contoh yang sesuai dengan kondisi sehari-hari dan mempraktekkannya sendiri. Hal ini berarti pembelajaran yang baik harus sesuai dengan indikator KTSP yaitu  meliputi aspek kognitif, aspek psikomotorik dan aspek afektif.


SMA Walisongo Semarang merupakan salah satu SMA swasta di tengah- tengah kota Semarang. Sehingga input siswa di sekolah tersebut masih tergolong rendah. Siswa-siswanya sebagian besar dari kalangan menengah ke bawah. Fasilitas yang ada di sekolah tersebut kurang dimanfaatkan secara maksimal. Fenomena tersebut terlihat bahwa perustakan yang ada jarang sekali dikunjungi. Sebagian besar siswa mengatakan hanya 1 kali dalam seminggu ke perpustakaan. Sehingga guru harus bisa mengembangkan pembelajaran yang bisa memotivasi mereka untuk belajar lebih giat, khususnya pelajaran kimia.


Materi  kimia  merupakan  salah  satu  materi  yang  kurang  diminati  oleh siswa, tidak terkecuali siswa-siswi SMA Walisongo Semarang. Berdasarkan angket yang dibagikan pada siswa, 28 dari 34 siswa menjawab kurang tertarik dengan pelajaran kimia.


Berdasarkan survei dari penulis, di SMA Walisongo metode yang digunakan  sebagian  besar  adalah  ceramah  dengan  latihan-latihan  soal.  Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan siswa bahwasanya 19 dari 34 siswa mengatakan metode yang selama ini digunakan adalah ceramah dengan latihan-latihan soal. Selain hal tersebut, mereka mengatakan bahwa mereka baru melakukan praktikum 1 kali di laboratorium. Hal tersebut tidak dipungkiri oleh guru pengampu, karena laboratorium yang digunakan masih bergabung dengan laboratorium biologi dan fisika. Sehingga penggunaan laboratorium kurang maksimal. Guru juga kesulitan dalam melakukan persiapan praktikum karena tidak ada laboran yang membantu dalam persiapan praktikum. Dari fakta tersebut jelas bahwa metode yang digunakan hanya mampu mengukur aspek kognitif dan afektif saja sedangkan aspek psikomotorik belum maksimal terukur.


Selain beberapa hal di atas nilai ulangan blok I yang disurvei menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas XI hanya mencapai 36,91 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 0. Standar ketuntasan belajar belum bisa tercapai karena standar   ketuntasan   belajar   yang   dicapai   hanya  29,41%.   Oleh   karena   itu dibutuhkan suatu metode atau media  yang dapat mencakup ketiga aspek tersebut dan meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran kimia, sehingga nilainya meningkat tetapi tidak menambah waktu yang tersedia.


Bertolak dari uraian di atas diajukan suatu penelitian yang menawarkan suatu tindakan dalam proses belajar mengajar di kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan adanya perubahan pada indikator lebih dari 75% siswa mendapatkan nilai ulangan minimal 60 dan terciptanya suasana kelas yang kondusif untuk pembelajaran. Maka beberapa pokok pikiran bagi penulis memilih judul skripsi :


PENINGKATAN HASIL BELAJAR  KIMIA POKOK BAHASAN STOKIOMETRI  LARUTAN  PADA  SISWA  KELAS  XI  SEMESTER  II SMA WALISONGO SEMARANG MELALUI PERMAINAN KIMIA BERWAWASAN CET (Chemoedutainment)”


Penelitian ini berfokus pada peningkatan hasil belajar kimia materi stokiometri  larutan siswa  kelas  XI.  Penelitian ini direncanakan  dan dikolaborasikan dengan guru pengampu mata pelajaran setiap periode tertentu dilaksanakan iskusi refleksi untuk  meningkatkan  validitas  pengamatan. Intensifnya pelaksanan penelitian ini tercermin 3 siklus yang direncanakan dan disusun dengan penekanan daya tarik siswa dengan Praktikum Percobaan Permainan  Kimia    sebagai  penerapan  CET dalam  pembelajaran  pada  setiap siklusnya.


1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan observasi dan kolaborasi antara peneliti dan guru pengampu di SMA Walisongo Semarang diperoleh identifikasi masalah pada gambar 1. Dari pohon masalah tersebut dapat dibuat pohon sasaran untuk menggambarkan apa yang diinginkan sesuai dengan gambar 2.


1.3 Rumusan Masalah


Dari identifikasi masalah di atas dapat ditemukan suatu rumusan masalah apakah dengan penerapan permainan kimia berwawasan CET (Chemoedutainment) siswa kelas XI SMA Walisongo Semarang dapat mencapai peningkatan  ketuntasan  hasil  belajar  kimia  pada  pokok  materi  stoikiometri larutan?

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN STOIKIOMETRI LARUTAN PADA SISWA KELAS XI SEMESTER II SMA WALISONGO SEMARANG MELALUI PERMAINAN KIMIA BERWAWASAN CET (Chemoedutainment) 4.5 5 Win Solution 11 September 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembaharuan di bidang pendidikan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, di antaranya a...


Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk file/softcopy langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme. Cara pesan: Telpon kami langsung atau ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 089 9009 9019

Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!

1 comment:

  1. kakak bisa post contoh RPP model ini gak ? mau lihat langkah2 sama contoh2 permainan kimia wawasan CET. Makasih

    ReplyDelete

Jurnalskripsitesis.com. Powered by Blogger.

Blog Archive