BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini manusia membutuhkan sarana transportasi dalam berbagai bidang. Sarana transportasi itu digunakan untuk memperlancar segala kebutuhan manusia seperti mengantar barang, untuk bepergian ke suatu tempat dan lain sebagainya. Salah satu alat transportasi yang digunakan adalah kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor yang sekarang ini banyak dipakai adalah kendaraan yang menggunakan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). Motor pembakaran dalam yang dipakai pada kendaran bermotor mempunyai volume silinder dan jumlah silinder yang berbeda-beda sesuai dengan kegunaan kendaraan itu.
Agar kebutuhan konsumen terpenuhi akan kendaraan bermotor yang berbeda-beda kegunaannya produsen kendaraan mengeluarkan berbagai macam kendaraan dengan berbagai macam tipe dan spesifikasi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan konsumen. Merancang suatu kendaraan bermotor khususnya mobil para produsen mengharapkan produknya ekonomis, performa motor bagus dan efisien sehingga dapat bersaing di pasaran dan diminati masyarakat, apalagi persaingan pasar kendaraan bermotor di Indonesia semakin kompetitif. Khusus pada sektor roda empat persaingan ini sangat terasa karena banyaknya produsen kendaraan yang memproduksi kendaraan di kelas ini. Sebuah kendaraan bermotor dikatakan mempunyai performa motor bagus jika kendaraan tersebut hemat bahan bakar dan menghasilkan daya dan torsi yang optimal sesuai dengan volume dan jumlah silindernya.
Pengguna kendaraan bermotor kadang merasa kurang dengan performa kendaraanya sehingga melakukan usaha-usaha agar performa kendaraanya meningkat. Salah satu usaha itu adalah dengan memodifikasi bagian mesin kendaraan itu. Kendaraan bermotor akan menurun performa mesinya jika sudah dipakai dalam waktu yang lama. Salah satu penyebab turunya performa kendaraan bermotor adalah karena ada komponen- komponen motor yang sudah aus, sehingga kerja komponen itu kurang maksimal.
Mekanisme katup adalah salah satu bagian terpenting dari motor 4 langkah. Jika salah satu komponen mekanisme katup ada yang aus maka bisa dipastikan performa motor itu akan turun. Salah satu komponen dari mekanisme katup adalah pegas katup, dimana pada kendaraan itu jika sudah dipakai lama pegas katupnya akan melemah. Melemahnya pegas katup berakibat pada penutupan katup yang kurang cepat atau terjadi kelembaman pada pegas katup yang menyebabkan kerja katup kurang maksimal.
Untuk memaksimalkan kembali kerja mekanisme katup yang turun karena pegas katup yang lemah bisa diatasi dengan cara mengganti pegas katup itu dengan pegas katup yang baru yang direkomendasikan oleh produsen pembuat kendaraan itu. Pada motor 4 langkah yang mempunyai jumlah silinder lebih dari satu akan membutuhkan biaya yang lebih banyak untuk mengganti pegas katup itu. Ada suatu cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kembali gaya pegas katup yang melemah yaitu dengan cara mengganjal pegas katup pada dudukanya. Pengganjal pegas katup yang digunakan disebut shim. Shim pegas katup berbentuk seperti ring dengan ukuran sesuai pegas katup itu. Pegas katup dibuat dari bahan yang kuat agar pada saat terpasang tidak berubah bentuknya karena gaya dorong pegas katup.
Penambahan shim pada pegas katup berfungsi untuk mengembalikan gaya pegas katup yang melemah sehingga kelembaman pada pegas katup dapat dikurangi. Dengan berkurangnya kelembaman pegas katup maka katup akan menutup lebih cepat dan akurat sehingga efisiensi pemasukan dan pengeluaran fluida kerja pada silinder dapat meningkat. Meningkatnya efisiensi ini berakibat pada kenaikan daya dan torsi motor.
Shim pegas katup yang digunakan ketebalanya harus sesuai dengan kondisi pegas katup yang diganjal. Karena jika terlalu tebal kemungkinan bisa terjadi kerusakan pada mesin yang justru akan sangat merugikan. Berdasarkan uraian di atas maka perlu diadakan sebuah penelitian tentang penambahan shim pegas katup dengan tebal yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan agar bisa dilihat dengan jelas kenaikan atau bahkan penurunan daya dan torsi motor karena pemakaian shim pegas katup dengan tebal yang berbeda. Penelitian dilakukan pada motor yang mempunyai jumlah silinder lebih dari satu hal ini dimaksudkan agar semakin banyak pegas katup yang diberi shim pada tiap silinder motor itu, sehingga perbedaan tenaga dan torsi motor bisa terlihat jelas dari sebelum penambahan shim dengan sesudah penambahan shim yang berbeda ketebalanya. Oleh karena itu peneliti mengambil judul : “ Pengaruh variasi tebal shim pegas katup terhadap daya dan torsi motor 4 langkah – 4 silinder 1500 cc ”.
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Peneliti memfokuskan penelitian ini hanya pada pengaruh variasi tebal shim pegas katup terhadap daya dan torsi motor 4 langkah.
2. Rumusan masalah
Sesuai uraian yang telah dipaparkan diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan diteliti yaitu:
- Apakah ada pengaruh terhadap peningkatan daya motor akibat pemvariasian tebal shim pegas katup yang berbeda ketebalanya pada motor empat langkah empat silinder 1500 cc.
- Apakah ada pengaruh terhadap peningkatan torsi motor akibat pemvariasian tebal shim pegas katup yang berbeda ketebalanya pada motor empat langkah empat silinder 1500 cc.
No comments:
Post a Comment