BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perhatian Pemerintah Republik Indonesia terhadap dunia pendidikan di negeri ini begitu besar. Anggaran pendidikan yang dialokasikan tiap tahunnya selalu besar. Pembangunan unit gedung sekolah baru, pengangkatan guru baru, pelatihan guru, pemberian bantuan sarana dan prasarana. Tidak lain segala usaha ini dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan penyelenggaraannya, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.
Usaha pemerintah tersebut perlu didukung oleh guru-guru di sekolah. Salah satunya usahanya adalah mengoptimalkan pengajaran dengan penggunaan alat peraga/media pengajaran. Alat peraga/media merupakan satu komponen pengajaran yang mendukung keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat berlangsung lebih efektif dan optimal jika semua komponen saling mendukung.
Kurikulum yang saat ini berlaku adalah kurikulum 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang memberikan wewenang lebih bagi sekolah dan guru untuk mengelola pengajaran yang berlangsung di sekolah tyersebut. Juga dengan dimunculkannya Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) diharapkan mutu pendidikan di sekolah tersebut benar-benar menjadi lebih baik.
Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam upaya meningkatkan mutu pengajaran di sekolah sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik. Salah satu diantaranya adalah mengajar dengan menggunakan alat peraga/media. Mengingat manfaat alat peraga/media ini begitu penting maka perlu menjadi pemikiran bagi setiap guru di sekolah.
Selain merencanakan mengusahakan adanya alat peraga dan memahami penggunaannya, seorang guru harus dapat mengembangkan kreasi dan keterampilannya untuk membuat sendiri alat bantu pengajaran yang dibutuhkan tersebut, disesuaikan dengan kondisi sekolah dan lingkungan anak didik. Agar pengajaran matematika berhasil baik maka guru juga harus merancang proses belajar mengajar yang melibatkan siswa secara aktif, kreatif dan terampil.
Fungsi alat peraga/media dalam kegiatan pengajaran matematika tidak hanya sekedar sebagai alat bantu bagi guru dalam proses kegaitan belajar mengajar, tetapi juga sebagai pembawa informasi atau pesan pengajaran yang dibutuhkan. Alat peraga kubus, limas dan kerucut adalah bagian alat peraga hasil dari kreasi penulis yang diharapkan dapat menjadi media dalam menyampaikan informasi pengajaran pada pokok bahasan bangun ruang khususnya kubus, limas dan kerucut diharapkan juga dapat memberi motivasi belajar siswa.
Alat peraga yang digunakan dapat dibuat oloeh guru sendiri maupun siswa-siswa dalam kelompok maupun individual dan di dalam pembuatan maupun penggunaannya harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga kegiatan belajar mengajarnya dapat efektif dan mencapai sasaran.
Berdasarkan pengalaman mengajar bahwa kemampuan siswa dalam menjelaskan volum kubus, limas dan kerucut masih rendah, karena nilai rata-rata kelas pada tes formatif maupun sumatif 5 tahun terakhir ini kurang dari 6. Padahal bentuk-bentuk materi volum sering dijumpai dalam materi-materi penerapan pada jenjang kelas yang lebih tinggi atau pada mata pelajaran yang lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat peneliti kemukakan latar belakang masalah yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut :
- Bahwa penelitian ini berkaitan langsung dengan mata pelajaran matematika, sesuai dengan tugas peneliti yang saat ini mengajar matematika di kelas V SDN Progowati I, Mungkid, Magelang.
- Kegiatan penelitian semacam ini belum pernah dilaksanakan di sekolah tersebut.
- Peneliti ingin meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan materi volum bangun ruang kubus, limas, kerucut yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar matematika bagi siswa kelas V SDN Progowati I, Mungkid, Magelang.
B. Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah apakah alat peraga bangun ruang kubus, limas dan kerucut dapat meningkatkan hasil belajar pada operasi hitung volume kubus, limas dan kerucut bagi siswa SDN Progowati I
No comments:
Post a Comment