PERILAKU SUAMI YANG DITINGGAL MERANTAU OLEH PARA ISTRI KAITANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (Studi Kasus Di Desa Krengseng Kecamatan Grinsing Kabupaten Batang)

 On 05 August 2011  

BAB I


PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Penelitian


Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan nasional menyangkut pembangunan materiil dan pembangunan spirituil masyarakat Indonesia. Program pembangunan Indonesia harus bertumpu pada kualitas Sumber Daya Manusia yang perlu ditingkatkan terus menerus termasuk derajad kesejahteraan yang didalamnya menyangkut kesejahteraan lahiriah dan batiniah. Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional maka perlu dilakukan upaya peningkatan dibidang ketenaga kerjaan.


Dengan adanya peningkatan tersebut, maka secara otomatis akan menekan tingkat pengangguran di negara Indonesia yang nantinya akan meningkatkan kesejahteraan, khususnya kesejahteraan keluarga. Sebagai contoh upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia di bidang ketenaga kerjaan, yaitu penempatan dan perlindungan terhadap Tenaga Kerja Indonesia dan Tenaga Kerja Wanita yang bekerja di Luar Negeri secara Legal atau resmi, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah, Menteri Luar Negeri, Menteri Kehakiman Dan Ham, Menteri Keuangan, Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi.


Nomor   :  19 Tahun 2001 121/KP/VII/2001/01


M-01. UM.01/2001 414A/MEN/2001


Tanggal  : 11 Juli 2001


Tentang    :  Pembentukan Tim Penanggulangan Permasalahan Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tenaga Kerja  Indonesia Ke Luar Negeri. Dalam UU RI NO 13 Tahun 2003.


Masalah peluang kerja merupakan  suatu problematika  yang menarik untuk dibicarakan, sebab sampai saat ini sering muncul ke permukaan dan belum dapat diatasi secara optimal.  Masalah  pekerjaan  terjadi bukan saja karena  jumlah  angkatan  kerja  yang  terus  meningkat,  tetapi  juga  adanya faktor lain yang ikut mendasari permasalahan ini, yaitu lapangan pekerjaan yang ada kurang  memadai  untuk menampung  tenaga kerja yang tersedia, sehingga  mengakibatkan   terjadinya  suatu  persaingan  yang  sangat  kuat diantara   masyarakat   pencari   kerja   dalam   upaya   mendapatkan   suatu pekerjaan guna memenuhi kebutuhan dan demi kelangsungan hidup. Karena kuatnya persaingan ini bukan saja bagi laki-laki saja, melainkan perempuan juga tidak mau kalah dalam persaingan mendapatkan pekerjaan, tanpa memperdulikan   derajadnya   sebagai  seorang  wanita  yang  berkewajiban untuk mengurus rumah tangga sebagai seorang ibu, demi tercapainya suatu kesejahteraan keluarga. Kuatnya persingan didunia kerja inilah yang menyebabkan angkatan kerja mau menerima pekerjaan apa saja asal halal.


Keadaan  demikian  secara  langsung  akan  menimbulkan  terjadinya suatu perubahan besar bagi pola kehidupan keluarga,khususnya bagi suami dan anak yang ibu atau istrinya pergi merantau untuk bekerja. Terjadinya pertukaran   hak   dan   kewajiban   antara   suami   dan   istri   dalam   rumah tanggapun tak dapat di hindarkan. Suami adalah kepala rumah tangga dan istri adalah ibu rumah tangga (UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974  pasal 31 (3)), suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup rumah tangga sesuai dengan kemampuannya dan istri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya (UU Perkawinan No.1 tahun 1974 pasal 34 (1) & (2)).


Pasal  ini  mengandung  makna  bahwa  di dalam  suatu  rumah  tangga yang bertugas untuk bekerja dan menghidupi keluarga adalah suami dan istri bertugas  untuk  mengatur  segala  urusan  didalam  rumah  tangga  sebagai seorang  ibu  bagi  anak-anaknya  dan  sebagai  istri  bagi  suaminya,  yaitu dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Misalnya mencuci, memasak, membersihkan rumah dan mengasuh anak, Tetapi sepertinya pasal ini tidak bisa diterapkan didalam rumah tangga yang ibu rumah tangganya pergi merantau di negeri orang, guna memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.


Berdasarkan wawancara penulis dengan salah satu tokoh masyarakat diperoleh informasi berikut ini :


“Desa Krengseng Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang memiliki struktur penduduk yang sebagian besar bertumpu pada sektor pertanian tradisional, kondisi sosial ekonominya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja, sebab hasil panen mereka hanya cukup untuk biaya hidup sampai masa panen berikutnya. Selain yang berprofesi sebagai petani, sebagian lagi melakukan usaha sebagai pedagang biasa maupun pedagang keliling, pengrajin alat-alat rumah tangga dan jasa pertukangan. Sedangkan mereka yang tidak termasuk dalam golongan itu sebagian besar berprofesi sebagai perantau dan uniknya lagi sebagian besar dari perantau didesa ini adalah wanita baik itu yang masih gadis maupun yang sudah berumah tangga dan mereka inilah yang menginginkan perubahan sosial ekonomi pada keluarganya”. (Bapak Tukul Priono : Guru SD N 01,02,03 Krengseng)


Perbedaan jenis pekerjaan mereka mengakibatkan status sosial ekonominya berbeda-beda antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain. Dari kondisi semacam ini menunjukkan suatu pola perilaku masyarakat yang tidak sama, khususnya  perilaku  dari para suami yang istrinya pergi merantau. Mereka harus menggantikan posisi istri sebagai ibu rumah tangga dan mau tidak mau mereka sering melakukan pekerjaan-pekerjaan  wanita. Seperti mencuci, memasak, membersihkan  rumah dan mengasuh anak tak jarang mereka lakukan.


Perilaku yang ditunjukkan  oleh para suami yang ditinggal  merantau oleh para istri kadang-kadang menimbulkan masalah sosial, karena menimbulkan pelanggaran norma dan etika dari seorang suami, khususnya berkenaan dengan tidak terpenuhinya nafkah batin dari seorang suami yang kemudian  membawa dampak terhadap perkembangan anak-anaknya.


Dari  pengamatan  dan  data  sementara  ini  akan  diadakan  penelitian dengan judul “Perilaku para suami yang ditinggal merantau oleh para istri kaitannya dengan kesejahteraan keluarga“, dengan alasan sebagai berikut :




  1. Untuk mengetahui alasan istri merantau meninggalkan suami

  2. Bagaimana perilaku  suami yang ditinggal merantau oleh para istri.

  3. Untuk mengetahui  faktor-faktor  yang mempengaruhi  perilaku suami yang ditinggal merantau oleh para istri.

  4. Untuk mengetahui dampak dari perilaku yang ditunjukkan oleh suami yang ditinggal merantau oleh para istri.


1.2     Identifikasi dan Pembatasan Masalah


1.2.1    Identifikasi Masalah


Ada banyak faktor penyebab yang mendasari perilaku seseorang. Perilaku yang ditunjukkan seseorang merupakan perwujudan dari sikap pribadinya.  Begitu pula   perilaku yang ditunjukkan  oleh para suami yang istrinya merantau. Perilaku tersebut merupakan suatu perwujudan  ekspresi sikap dan kepribadiannya. Perilaku yang ia tampakkan disebabkan oleh berbagai faktor yang melatar belakanginya. Dari sekian banyak faktor itu diantaranya yaitu   masalah yang berkaitan dengan ketidakharmonisan hubungan  rumah  tangganya,  yaitu kurang  terpenuhinya  kebutuhan  batin dari seorang suami.


1.2.2    Batasan Masalah


Berbagai pola kehidupan beserta perilaku yang beraneka ragam muncul dalam komunikasi  sosial, baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Namun demikian penelitian ini hanya membatasi diri pada perilaku yang ditampakkan  oleh para suami yang ditinggal merantau oleh para istri kaitannya dengan kesejahteraan keluarga. Disamping itu penelitian ini  juga  ingin  memberikan  informasi  dan  sekaligus  memberi  jawaban tentang  penyebab  dari perilaku  para suami  yang  ditinggal  merantau  oleh para istri kaitannya dengan  kesejahteraan keluarga.


1.3     Perumusan Masalah


Mengacu pada latar belakang,  identifikasi  dan pembatasan  masalah, maka  yang menjadi masalah pada penelitian ini dirumuskan  sebagai berikut :




  1. Apakah alasan para istri merantau meninggalkan para suami.

  2. Bagaimana  perilaku para suami yang ditinggal  merantau oleh para istri.

  3. Faktor-faktor  apa saja yang ikut mempengaruhi  perilaku para suami tersebut.

  4. Apakah dampak perilaku yang ditunjukkan  oleh para suami tersebut terhadap perkembangan  anak-anak  mereka  dan terhadap  lingkungan masyarakat sekitar.

PERILAKU SUAMI YANG DITINGGAL MERANTAU OLEH PARA ISTRI KAITANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (Studi Kasus Di Desa Krengseng Kecamatan Grinsing Kabupaten Batang) 4.5 5 Win Solution 05 August 2011 BA B I PENDAHULUAN 1.1    Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan ...


Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk file/softcopy langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme. Cara pesan: Telpon kami langsung atau ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 089 9009 9019

Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!

No comments:

Post a Comment

Jurnalskripsitesis.com. Powered by Blogger.

Blog Archive