BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bunga kecubung adalah bunga yang berbentuk corong dan terpancang pada dasar bunganya. Corong mempunyai 5 benang sari. Daun kelopaknya mempunyai bentuk seperti selendang dan sangat menonjol. Mahkota bunganya sangat panjang. Daun bunga ini berbentuk bundar telur agak memanjang seperti mata tombak. Bunga ini memiliki keunikan dan keindahan yang dapat dilihat dari bentuk dan warnanya sehingga dapat diambil sebagai sumber ide atau gagasan untuk menciptakan desain busana.
Berbusana merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain pangan (makan) dan papan (tempat tinggal). Fungsi busana sangat penting sekali bagi manusia selain untuk melindungi tubuh/kebutuhan kesehatan juga untuk memenuhi kebutuhan etika atau sopan santun dan nilai estetika atau keindahan.
Dewasa ini perkembangan dunia kesenian sangat berkembang pesat terutama perkembangan dunia panggung, dari seorang penyanyi , bintang film, ataupun lakon drama. Suksesnya dunia panggung menjadi inspirasi untuk menciptakan busana panggung yang mempunyai nilai artistik/seni. Busana ini juga harus mampu memperjelas karakter yang diperankan. Bahkan menjadi daya tarik dari pementasan itu sendiri. Pementasan ini bertujuan untuk menghibur penonton untuk menampilkan aktris/aktor yang diperlukan rias dan kostum, panggung/pentas serta ilustrasi (teknik suara dan sound effec).
Keindahan bunga kecubung dan semarak dunia panggung melatarbelakangi pembuatan busana panggung ini yang dibuat dengan teknik pewarnaan air brush.
Air brush adalah teknik pewarnaan dengan menggunakan media udara sebagai kuas. Air brush baru berkembang pada akhir abad ke 19 tepatnya tahun 1879. Dewasa ini air brush banyak digunakan dalam dunia otomotif dan fotografi. Dalam pewarnaan dengan teknik air brush ini menggunakan zat warna yang mempunyai komposisi air lebih banyak. Kali ini penulis ingin melakukan percobaan pewarnaan dengan teknik air brush menggunakan zat warna procion. Zat warna procion termasuk golongan zat reaktif yaitu suatu golongan zat baru yang mengadakan gabungan dengan bahan yang diwarnai secara direct chemical linkage atau efek langsung kimia yang biasanya dipakai untuk proses pencelupan. Pemakaian zat warna ini karena zat warna yang telah siap pakai menggunakan pencampuran dengan air yang lebih banyak. Penulis mencoba menerapkan teknik air brush dan zat warna procion dalam pembuatan busana panggung pada bahan mori primisima. Mori adalah kain putih yang dijadikan batik yang berasal dari serat alam baik kapas maupun sutra. Mori primisima merupakan golongan yang paling halus dari kain mori serat kapas.
B Tujuan dan Manfaat
Tujuan pembuatan busana panggung dengan sumber ide bunga kecubung bernuansa natural dengan teknik air brush adalah
- Mengetahui proses pewarnaan dengan teknik air brush.
- Mengetahui proses pewarnaan kain mori primisima dengan zat warna procion.
- Menghasilkan sebuah busana yang menarik dan indah dengan sumber ide bunga kecubung.
- Menganalisa pembuatan busana panggung dengan sumber ide bunga kecubung dengan teknik air brush yang menggunakan zat warna procion.
Adapun manfaatnya adalah:
- Membentuk pola pikir yang kreatif dalam memaksimalkan daya bahan pewarnan dengan teknik celup dicoba dengan teknik lain dan kain mori sebagai media menjadi sebuah karya yang bernilai estetika tinggi, menarik serta memiliki daya jual tinggi.
- Memberi tambahan informasi kepada masyarakat akan teknik pewarnaan lain dari zat warna procion yang biasanya untuk proses pencelupan.
- Memberi wawasan dan referensi yang secara tidak langsung mendorong pembaca untuk lebih kreatif dalam memproduksi busana yang mempunyai nilai jual tinggi.
No comments:
Post a Comment