BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Alasan Pemilihan Judul
Olahraga tenis telah memasyarakat dan tidak lagi merupakan permainan yang hanya dilakukan kalangan atas saja. Permainan tenis dengan pesat telah menjadi olahraga yang sangat digemari di Indonesia pada khususnya dan di Internasional pada umumnya. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya berdiri klub tenis yang ada sekarang. Meskipun telah menjadi olahraga yang terkenal di Indonesia prestasi atlet-atlet tenis Indonesia belum menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab pembina, pelatih atau orang yang berkecimpung dalam dunia tenis. Olahraga tenis adalah permainan olahraga dengan menggunakan raket dan bola. Dalam olahraga yang disebut lawn tennis ini, raket dipukulkan ke bola sambut-menyambut oleh sepasang pemain yang saling berhadapan ke seberang jaring yang sengaja dipasang di sebuah lapangan empat persegi panjang dengan ukuran panjang 23,77 m dan ukuran lebar lapangan tunggal 8,23 m kemudian lebar lapangan ganda 10,97 m (PB. PELTI, 1995:10).
Permainan tenis merupakan latihan fisik diudara terbuka yang menimbulkan kegembiraan bagi pria dan wanita semua umur, antara 6 – 60 tahun untuk semua tingkat kemahiran. Tetapi dalam perkembangannya olahraga tenis tidak hanya untuk dapat meningkatkan kesehatan tetapi dapat juga untuk mencapai perstasi yang optimal. Tenis telah menarik perhatian sebagian orang sejak terbukanya acara pertandingan tingkat dunia. Para pemain top dunia yang ikut serta didalamnya telah membangkitkan sekaligus mendorong meluasnya permainan tenis diseluruh dunia. Banyak turnamen yang diselenggarakan dari tingkat Daerah, Nasional dan Internasional digelar setiap tahun. Maka usaha pengembangan dan pembinaan untuk prestasi yang optimal tidak lepas dari pendekatan ilmiah, adanya sarana prasarana yang menunjang dan membuat metode latihan yang tepat, serta pendekatan ilmiah dan pengembangan prestasi olahraga tenis, karena dengan pengetahuan ilmiah diharapkan pelatih dan orang yang berkecimpung didalamnya dapat membantu memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kepelatihan tennis agar prestasi optimal dapat tercapai .
Dalam permainan tenis, penguasaan teknik dasar merupakan penentu bagi kelanjutan keberhasilan dalam menguasai permainan tenis. Teknik dasar harus diketahui, dipelajari, dimengerti dan dipraktekkan dengan benar, sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan cara memukul bola dalam bermain tenis. Teknik bermain tenis harus menguasai teknik dasar dan teknik pukulan. Teknik dasar bermain tenis meliputi grip, sikap berdiri, ayunan raket, kontak poin, dan foot work kemudian tehnik pukulan dalam tenis dibagi menjadi 4 macam yaitu : service, ground stroke (forehand drive, backhand drive), volley, dan smash (Maghetti, 1990:32). Sedangkan menurut Katili (1977:21) pukulan dalam permainan tenis dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu : ground stroke, voli, dan overhead strokes. Lebih lanjut Katili mengatakan bahwa servis atau pukulan awal itu pada mulanya belum diindahkan orang benar. Tetapi dangan majunya permainan, orang menyadari bahwa dengan servis yang kuat atau lemah ia memulai suatu permainan baik poin unggul atau poin kalah, tetapi pukulan ini masih sangat penting sekali.
Dalam permainan tenis servis merupakan salah satu pukulan untuk mengawali sebuah permainan, tetepi pada perkembangannya sekarang servis adalah pukulan yang dapat menghasilkan poin. Menurut Lardner (1996:53) servis sebagai salah satu dasar pukulan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : slice service, flat service, dan American twise service.
Pada tingkat menengah dan lanjut, memegang servis (memperoleh poin pada saat anda servis) merupakan sasaran utama dalam pertandingan. Sebuah servis yang efektif menjadi kunci kemenangan, karena berarti memiliki 50% angka dibandingkan dengan pukulan bertahan. Jika servis anda lemah, lawan anda akan menyerangnya dan memiliki kesempatan untuk mendapatkan angka dalam setiap serangan (Brown, 1996:53). Dapat kita ketahui bahwa servis bukan hanya pukulan untuk mengawali permainan tetapi pukulan yang dapat menghasilkan poin. Apabila pukulan servis dilakukan dengan teknik yang benar, akurasi yang tepat dan kondisi fisik yang baik maka akan menghasilkan pukulan servis yang baik.
Kondisi fisik adalah suatu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan begitu saja baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Adapun komponen kondisi fisik menurut Harsono, (1988:12) yaitu : 1) kekuatan, 2) daya tahan, 3) daya otot, 4) kecepatan, 5) daya lentur, 6) kelincahan, 7) koordinasi,8) keseimbangan, 9) ketepatan, dan 10) reaksi. Dari sepuluh komponen kondisi fisik tersebut, kekuatan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam menentukan kualitas fisik seseorang. Kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang berkaitan dengan komponen yang menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja (M. Sajoto, 1995:28). Selain mempunyai kekuatan yang baik seorang pemain juga membutuhkan power yang baik pula saat melakukan servis. Untuk dapat menghasilkan pukulan yang keras, ayunan raket harus dilakukan dengan kuat dan cepat, genggaman yang kuat, dan kuda-kuda yang kuat pula, sehingga diperlukan power lengan, kekuatan genggamam dan kekuatan tungkai yang cukup agar hasil pukulan servis slice sesuai dengan yang diharapkan.
Dari kesepuluh komponen tersebut didalam latihan belum didapat informasi yang jelas seberapa besar unsur-unsur kondisi fisik memberikan sumbangan khususnya dalam melakukan pukulan servis slice dalam permainan tennis, akan tetapi merujuk pada penelitian yang telah dilakukan oleh penelitian-penelitian sebelumnya bahwa ada hubungan dan ada sumbangan dari unsur-unsur kondisi fisik tersebut khususnya pada kekuatan genggaman, power lengan dan kekuatan otot tingkai.
Dari urian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai sumbangan kondisi fisik terhadap ketepatan servis dengan judul : “Sumbangan Kekuatan Genggaman, Power Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Ketepatan Service Slice Dalam Tenis Pada Petenis Usia 14 – 16 Se Kota Semarang Tahun 2007”
Sebagai alasan pemilihan judul dalam penelitian ini adalah:
1.1.1. Tehnik pukulan servis slice jika dilakukan dengan baik akan menghasilkan poin dalam permainan.
1.1.2. Servis sebagai salah satu pukulan yang penting yaitu pukulan pembuka permainan, namun dapat pula digunakan sebagai alat penyerangan pertama dalam permainan tennis.
1.1.3. Servis slice merupakan pukulan servis yang banyak dilakukan sebagai servis kedua karena peluang bola masuk besar.
1.1.4. Kondisi fisik sangat berpengaruh terhadap hasil pukulan servis slice dalam permainan tenis khususnya kekuatan genggaman, power lengan dan kekuatan otot tungkai.
1.2. Permasalahan
Permasalahan penelitian ini adalah :
1.2.1. Apakah ada sumbangan kekuatan genggaman terhadap hasil pukulan servis slice pada petenis usia 14-16 se Kota Semarang tahun 2007?
1.2.2. Apakah ada sumbangan power lengan terhadap hasil pukulan servis slice pada petenis usia 14-16 se Kota Semarang tahun 2007?
1.2.3. Apakah ada sumbangan kekuatan otot tungkai terhadap hasil servis slice pada petenis usia 14-16 se Kota Semarang tahun 2007?
1.2.4. Apakah ada sumbangan kekuatan genggaman, power lengan dan kekuatan otot tungkai terhadap hasil pukulan servis slice pada penis usia 14-16 se Kota Semarang tahun 2007?
No comments:
Post a Comment