PENGARUH KUALITAS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEANDALAN AUDIT TRAIL DALAM SISTEM INFORMASI (Studi Survai Atas Auditor Internal pada Beberapa BUMN Persero di Kota Bandung)

 On 14 May 2009  

BAB I


PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Penelitian


Perkembangan dunia bisnis di Indonesia dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Meskipun sebenarnya kondisi perekonomian Indonesia secara umum belum menunjukkan adanya perbaikan dan peningkatan yang signifikan, namun bukan berarti terjadi kondisi yang stagnasi dalam dunia bisnis. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat bertahan dalam arus persaingan bisnis, terlebih lagi bagi perusahaan lokal. Karena dengan semakin banyaknya perusahaan asing yang berekspansi ke peta persaingan bisnis di Indonesia, maka diperlukan berbagai perbaikan kualitas dari dalam perusahaan untuk dapat bersaing secara wajar dan sehat dalam rangka mencapai tujuannya masing-masing.


Selain harus dapat menghasilkan out-put (baik barang atau jasa) yang berkualitas serta dapat diserap dengan baik oleh para calon konsumen, pihak perusahaan juga harus dapat melaksanakan proses produksi secara terkendali serta terarah sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi operasi yang diinginkan, yang bermuara pada peningkatan profit perusahaan.


Dengan semakin berkembangnya teknologi, khususnya teknologi informasi dan komputer, maka banyak perusahaan yang sudah mengadopsi sistem informasi akuntansi berbasis komputer sebagai bagian penting dari kelancaran kegiatan operasi perusahaan. Namun, dikarenakan suatu sistem informasi akuntansi yang telah terkomputerisasi adalah investasi jangka panjang yang mahal, maka beberapa perusahaan masih tetap mengaplikasikan sistem akuntansi konvensional.


Dengan sistem informasi akuntansi, risiko terjadinya kekeliruan dan kesalahan pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasi sehingga mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami kerugaian. Suatu sistem yang berkualitas, dirancang, dibangun dan dapat bekerja dengan baik apabila bagian-bagian yang terintegrasi dengan sistem tersebut beroperasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Salah satu bagian di dalam sistem informasi akuntansi yang menunjang kelancaran kerja sistem informasi akuntansi  tersebut adalah pengendalian internal (internal control).


Pengendalian internal (internal control) merupakan bagian integral dari sistem informasi akuntansi. Pengendalian internal itu sendiri adalah suatu proses yang dijalankan untuk dewan komisaris, manajemen, dan personel lain dalam perusahaan, yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang dipenuhinya tujuan pengendalian. Adapun kriteria dari pengendalian internal, yaitu : (a) Keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) keputusan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku (IAI, 2001:SA 319.2).


Dengan menetapkan serta menerapkan pengendalian internal secara baik dan benar pada suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut akan lebih mudah dalam mencapai tujuan dan dapat meminimalkan risiko. Wilkinson dkk. (1996:234) mengungkapkan bahwa: "Jika suatu pengendalian internal telah ditetapkan maka semua operasi, sumber daya fisik, dan data akan dimonitor serta berada di bawah kendali, tujuan akan tercapai, risiko menjadi kecil, dan informasi yang dihasilkan akan lebih berkualitas. Di sisi lain, tanpa pengendalian internal, kondisi yang membawa dampak negatif bagi perusahaan mungkin akan terjadi, seperti kesalahan pencatatan, kesalahan pengambilan keputusan, inefisiensi biaya, kehilangan aset, terhentinya kegiatan usaha, maupun terkena sanksi". Sebagai hasilnya, dengan ditetapkannya pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi, maka sistem informasi akuntansi (Accounting information system) akan menghasilkan informasi akuntansi yang lebih berkualitas (tepat waktu, relevan, akurat, dan lengkap), dan dapat diaudit (Auditable).


Informasi akuntansi yang berkualitas serta dapat diaudit (Auditable) sangat menunjang dan diperlukan dalam proses audit trail. Adapun definisi dari audit trail serta faktor-faktor yang menentukan auditabilitas (auditability) seperti yang diungkapkan oleh Kell dkk. (2001:335), yaitu: "Dua faktor utama yang menentukan auditabilitas yaitu: Integritas manajemen (Management Integrity), dan ketersediaan bukti serta data akuntansi (adequacy of accounting records and evidences). Adapun ketersediaan bukti dan data akuntansi yang memadai dalam rangka mendukung proses audit trail. Audit trail didefinisikan sebagai mata rantai bukti yang memungkinkan sebuah transaksi dapat ditelusuri dari suatu total dalam laporan keuangan ke dokumen sumbernya".


Dalam sistem informasi akuntansi manual, audit trail meliputi dokumen sumber, buku besar, jurnal, kertas kerja, dan catatan lain. Sedangkan dalam sistem informasi berbasis komputer, dimana transaksi ekonomi ditampung, dikumpulkan, didokumentasikan (captured or received), dikirim (transferred), dan disimpan (stored) secara elektronis tanpa dokumen sumber tercetak, maka audit trail berupa dokumen sumber tercetak (paperless) akan berkurang. Namun bukan berarti perusahaan tidak bisa diaudit.


Dengan semakin berkembangnya teknologi komputer, maka banyak perusahaan yang mulai meninggalkan sistem informasi akuntansi manual dan beralih ke sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Dalam suatu sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang dirancang dengan baik, akan menghasilkan suatu audit trail yang lebih luas (extensive) dan lebih jelas dibandingkan sistem informasi akuntansi manual, yang dikenal dengan electronic audit trail. Contoh audit trail yaitu log dan listing, hal ini diungkapkan oleh Allison (2003), yakni: "Log dan listing mencatat semua usaha untuk menggunakan sistem yang biasanya mencatat antaralain: tanggal dan waktu, kode yang digunakan, tipe akses, aplikasi dan data yang digunakan".


Pengaruh pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi terhadap audit trail dikemukakan oleh Gascoyne (1990), yaitu: "Pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer, baik pengendalian umum maupun pengendalian aplikasi memiliki tujuan masing-masing dan mempengaruhi audit trail. Pengendalian umum adalah pengendalian atas segala aktivitas dan sumber daya yang dipakai dalam pengembangan suatu sistem informasi, pelaksanaan proses, dan fungsi-fungsi pendukung lainnya. Pengendalian aplikasi adalah pengendalian atas suatu aplikasi tertentu untuk menjamin bahwa seluruh transaksi telah terotorisasi, direkam dan diproses secara lengkap, akurat, dan tepat waktu".


Dengan adanya pengendalian umum yang memadai, maka sistem informasi akuntansi dapat dirancang serta dibangun dengan suatu fasilitas audit traiil yang memadai pula. Demikian pula dengan pengendalian aplikasi, suatu pengendalian aplikasi yang baik akan menyediakan fasilitas audit trail yang memadai, hal ini akan memberikan jaminan kelengkapan (completeness), keakuratan (accuracy), dan otorisasi (authorization) suatu transaksi.


Untuk mewujudkan pengendalian umum yang memadai serta pengendalian aplikasi yang baik, maka dibutuhkan kerjasama antara pihak manajemen perusahaan, internal auditor, analis sistem, pengguna sistem (user), dan progamer komputer. Mereka semua, dengan latar belakang serta tugasnya masing-masing, harus dapat bekerjasama dalam merancang suatu paket sistem yang baik serta memadai bagi perusahaan.


Akan tetapi pada prakteknya, kebanyakan software dan beberapa sistem pengoperasian yang dipakai saat ini dirancang tanpa banyak pemikiran untuk mencegah penyalahgunaan atau kejahatan komputer. Banyak analis dan progamer komputer tidak mengetahui tentang prinsip umum pengendalian internal. Sebagai akibatnya, beberapa sistem informasi akuntansi  dirancang tanpa fasilitas pengendalian yang memadai. Sehingga sistem informasi akuntansi yang dibuat tidak menghasilkan fasilitas audit trail yang memadai untuk digunakan dalam proses audit. Hal senada diungkapkan oleh Webber (1999:15), sebagai berikut: "Unfortunetly, not all computer systems are well designed. Some software, for example, does not provide adequate access controls and logging facilities to ensure preservation of an accurate and complete audit trail. When this situstion are coupled with a decreased ability to separate incompatible functions, serious controls problems can be arise".


Adanya kondisi tersebut, sewajarnya menjadi perhatian bagi setiap perusahaan yang tengah melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi akuntansinya. Supaya sistem informasi akuntansi yang dibangun dapat menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas, dengan memiliki pengendalian internal yang memadai dan auditable. Maka, dibutuhkan suatu pemahaman dalam organisasi mengenai pentingnya pengendalian internal dan audit trail dalam sistem informasi akuntansi. Hal ini khususnya berlaku bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat kegiatan usaha yang kompleks, terlebih lagi bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) golongan Persero. Hal ini dikarenakan BUMN Persero mengemban tugas yang cukup berat, di satu sisi harus dapat menyediakan serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat (sebagai konsumen) dan di sisi lain dituntut untuk dapat memberikan sumbangsih positif dari hasil operasi usahanya (keuntungan) bagi pemerintah atau pemegang saham, karena keberadaan BUMN golongan Persero adalah profit motive.


Hal tersebut di atas, berkaitan erat dengan tiga karakteristik BUMN di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang No. 9/1979. Dalam Undang-undang ini, disebutkan bahwa terdapat tiga jenis BUMN yang terdiri dari Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), dan Perseroan. Ketiganya memiliki sifat, fungsi, dan status keberadaanya yang berbeda. Perbedaan sifat, fungsi, dan status (karakteristik) ketiga jenis BUMN sesuai dengan Undang-undang No. 9/1979 dijelaskan pada tabel berikut ini:


Tabel 1.1


Perbedaan Karakteristik Tiga Golongan BUMN

























PERJAN PERUM PERSERO
Merupakan BUMN yang bersifat public service (pelayanan masyarakat).Merupakan BUMN yang bersifat public utility, yaitu melayani kepentingan umum dan diharapkan dapat meghasilkan keuntungan.Merupakan BUMN yang bersifat profit motive.
Permodalannya termasuk bagian APBN yang dikelola oleh departemen yang membawahinya.Modal seluruhnya milik negara, yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.Modal seluruhnya atau sebagian milik negara dan terbagi atas saham-saham.
Statusnya dikaitkan dengan hukum publik.Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan Undang-undang.Berstatus badan hukum berdata dan berbentuk perseroan terbatas (PT).

Sumber: Wagiono I. (1993:62-63)


Penelitian mengenai pengaruh kualitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi terhadap keandalan audit trail dalam sistem informasi, sebelumnya telah dilakukan oleh Heni Sulastri dalam penelitiannya pada tahun 2004. Dari hasil penelitian tersebut, terungkap bahwa pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi mempunyai pengaruh  yang signifikan pada audit trail dalam sistem informasi dan semua perusahaan yang menjadi sampel penelitian (tujuh bank swasta di kota bandung) tersebut telah memiliki fasilitas audit trail yang memadai untuk mendukung audit trail dalam sistem informasi.


Dengan memperhatikan latar belakang teoritis dan fenomena di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang sejauh mana pengaruh kualitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi terhadap keandalan audit trail dalam sistem informasi. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BUMN Persero di kota Bandung.


Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian terhadap audit trail dalam sistem informasi dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul: "Pengaruh Kualitas Pengendalian Internal pada Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Keandalan Audit Trail dalam Sistem Informasi" (Studi Survai atas auditor internal pada beberapa BUMN Persero di kota Bandung).



1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:




  1. Apakah kualitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi yang terdapat pada BUMN Persero di kota Bandung telah memadai.

  2. Bagaimana pengaruh kualitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi terhadap keandalan audit trail dalam sistem informasi.

PENGARUH KUALITAS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEANDALAN AUDIT TRAIL DALAM SISTEM INFORMASI (Studi Survai Atas Auditor Internal pada Beberapa BUMN Persero di Kota Bandung) 4.5 5 Win Solution 14 May 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di Indonesia dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Meskipu...


Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk file/softcopy langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme. Cara pesan: Telpon kami langsung atau ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 089 9009 9019

Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!

No comments:

Post a Comment

Jurnalskripsitesis.com. Powered by Blogger.

Blog Archive