BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya persaingan dalam kondisi ketidakpastian yang ditengarai kompetisi usaha dalam skala global menuntut perusahaan selaku entitas bisnis untuk menentukan strateginya dengan tepat agar terus bertahan. Perkembangan teknologi informasi yang merupakan bagian dari sistem informasi menjadi perhatian para pelaku bisnis, karena dengan teknologi informasi dapat mengurangi dan menghindari resiko dari kondisi bisnis yang tidak pasti serta mampu menciptakan keunggulan kompetitif sebuah perusahaan. Teknologi informasi ini memiliki peran sebagai alat bantu dalam pembuatan keputusan bisnis pada berbagai fungsi maupun tingkatan manajerial. Teknologi informasi merupakan perpaduan antara teknologi komputer, komunikasi dan otomasi kantor yang telah bercampur menjadi satu sehingga sulit untuk memisahkannya (Indriantoro, 1996 ; Sudaryono & Astuti, 2005).
Berbagai hasil penelitian memberikan bukti empiris mengenai semakin meningkatnya peran teknologi komputer untuk berbagai kepentingan bisnis. Misalnya Lavota (1990) meneliti kemampuan teknologi komputer sebagai alat bantu dalam berbagai teknik audit. Dalam bidang pemanufakturan, aplikasi komputer digunakan untuk peningkatan produktivitas dan pengendalian mutu produk melalui computer-aided design dan computer-integrated manufacturing (Bennet et al, 1987; Sudaryono & Astuti, 2005). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa teknologi komputer telah dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan bisnis. Manfaat yang diperoleh antara lain: penghematan waktu dan ketepatan waktu, peningkatan produktivitas, dan akurasi informasi yang lebih baik.
Dalam persaingan yang tidak terelakkan lagi, perencanaan sistem informasi yang selaras dengan perencanaan strategi bisnis semakin dirasakan penting untuk menjamin keberhasilan usaha bisnis. Peningkatan kemampuan untuk merencanakan strategi semakin mendesak karena perkembangan teknologi yang semakin cepat, semakin meningkatnya keterlibatan end users, dan semakin cepatnya perubahan lingkungan bisnis. Untuk menjamin keberhasilan usaha bisnis maka diperlukannya usaha untuk menyelaraskan organisasi sistem informasi dengan organisasi perusahaan, dan dalam hal ini kedudukan fungsi bagian sistem informasi dalam organisasi sangat menentukan dan mendukung perusahaan secara efektif.
Perencanaan sistem informasi yang matang sangat penting untuk mendukung para pemakai (user) dalam melaksanakan tugasnya. Pada sebagian besar organisasi, pusat informasi secara fisik memberikan fasilitas pada para pemakai (user) agar dapat mengakses hardware dan software, meminta dukungan pengembangan aplikasi dan memperoleh pelatihan. Unit organisasi yang ingin berhasil baik, perlu adanya identitas atas informasi yang diperlukan oleh manajemen, yaitu lebih memfokuskan pada pelaksanaan pekerjaan dengan baik (McLeod,1998 ; Wijayanti & Solichin, 2005). Hal ini menunjukkan pentingya pemahaman sistem informasi dalam melaksanakan tugas.
Sistem informasi mempunyai peran yang penting dalam menyediakan informasi bagi manajemen dalam semua tingkatan, supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analisis untuk perancangan sistem haruslah memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan oleh manajemen (Jogianto,1995 ; Wijayanti & Solichin, 2005). Pengembangan dan analisis sistem informasi (SI) pada suatu organisasi bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas informasi yang akan dihasilkan, meningkatkan control dan penghematan biaya perolehan informasi. Beberapa faktor yang secara langsung berperan terhadap peningkatan kinerja sistem informasi diantaranya adalah partisipasi, ukuran organisasi dan ketidakpastian tugas. Faktor-faktor tersebut telah terbukti berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi. Ini dibuktikan dengan penelitian-penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Wijayanti dan Solichin (2005) yang menemukan bahwa partisipasi pemakai sistem informasi mempunyai hubungan dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi serta penelitian yang dilakukan Suryaningrum (2003) yang menyatakan bahwa partisipasi selama pengembangan sistem informasi memiliki hubungan terhadap keberhasilan sistem dan partisipasi tersebut memiliki hubungan yang positif terhadap keberhasilan sistem.
Kemudian pada konteks organisasi yang bersifat non-profit oriented (sering pula disebut organisasi sektor publik), kehadiran dan peranan sistem informasi juga memberikan andil yang cukup penting. Sebagai organisasi yang memungkinkan keterlibatan publik (masyarakat) yang cukup besar, salah satunya dalam penggunaan sumber daya ekonomis dari masyarakat, sehingga jangkauannya lebih luas dibandingkan dengan sektor usaha (bisnis) yang lebih bersifat privat. Hal ini menyebabkan organisasi sektor publik diharuskan untuk memberikan pertanggungjawaban pengelolaan yang transparan kepada masyarakat. Dihadapkan dengan hal di atas, maka sistem informasi sangat berperan dalam hal tersebut, terutama dalam hal menyiapkan pelaporan segala bentuk aktivitas organisasi atas penggunaan sumber daya yang berasal dari publik dalam arti luas sekaligus sebagai bentuk pengendalian ataupun pengawasan atas kinerjanya (Setiawan, 2005 ; Max A., 2006).
Partisipasi dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi karena partisipasi merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses penyusunan sistem informasi (Barki,1994 ; Wijayanti & Solichin, 2005). Partisipasi pemakai akan memainkan peran yang besar dalam merancang dan mengembangkan sistem informasi (Laudon,1996 ; Wijayanti & Solichin, 2005)). Sehingga pemakai dapat menyediakan informasi yang lebih komplit serta akurat sesuai dengan kebutuhan, memperbaiki pemahaman pemakai tentang sistem informasi, meningkatkan kemampuan sistem informasi oleh pemakai dan memberikan sarana untuk bargaining serta penyelesaian konflik tentang masalah perancangan sistem informasi, dan memperkecil resistence to change dari pemakai terhadap sistem informasi yang akan dirancang dan dikembangkan.
Dalam menjalankan dan menggunakan sistem informasi, pemahaman mengenai teknologi informasi juga penting. Para pemakai (user) perlu mengetahui dan memahami teknologi informasi yang digunakan perusahaan dalam sistem informasinya, dengan pemahaman yang baik dari user atas TI diharapkan akan membuat seorang user berpartisipasi lebih terhadap sistem informasi sehingga kinerja sistem informasi dan manfaat sistem informasi perusahaan tersebut akan memenuhi harapan dari tujuan perancangannya.
Berdasarkan aspek perilaku maka dapat diduga bahwa kinerja atau kesuksesan penerapan sistem informasi akan dipengaruhi oleh perilaku dari pemakai sistem informasi tersebut. Perilaku pemakai sistem dapat berupa partisipasi dalam pengembangan sistem informasi. Partisipasi pemakai dianggap mempengaruhi kinerja sistem informasi karena partisipasi merupakan bentuk keterlibatan langsung pemakai terhadap sistem yang diterapkan, dengan partisipasi diharapkan pemakai lebih memahami sistem yang diterapkan. Apabila pemakai lebih paham sistem yang digunakan maka pemakai akan merasa lebih memiliki sistem yang digunakan itu sehingga mereka dapat menggunakan sistem dengan baik, dan diharapkan kinerja sistem juga baik. Pemahaman user terhadap TI dapat ditingkatkan dengan diadakannya pelatihan (training). Dengan pemahaman yang baik dari user, arus informasi pun akan tersampaikan dan dapat diinterpretasikan dengan baik.
Untuk mengetahui dan menguji kembali penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti dan Solichin (2005) dan Suryaningrum (2003) mengenai pengaruh partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi atau system succes, penulis mengambil objek penelitian pada organisasi yang bersifat non-profit oriented (sering pula disebut organisasi sektor publik). Adapun judul penelitian ini adalah : "Pengaruh partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi dengan pemahaman teknologi informasi (TI) sebagai variabel moderasi".
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka pokok permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
- Apakah partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi?
- Apakah interaksi partisipasi pemakai dan pemahaman TI dalam pengembangan sistem akan mempengaruhi kinerja sistem informasi?
No comments:
Post a Comment